16. Your Shadow

748 49 3
                                    

Cup! Ciuman itu kembali memenuhi pikiran Diana, bahkan setelah sekarang dia sudah hampir sampai di tempat pemotretannya.
"Di mikirin apa sih? Gitu banget wajahnya" Ji Hye yang sedang mengatur schedule dan perjanjian Diana membuyarkan lamunan Diana.
"Hmm? Aniya" jawab Diana sembari menggeleng. *demi Tuhan GD begitu menjengkelkan, bagaimana dia bisa melepaskan pikirannya tentang GD hari ini*
"Jangan linglung deh, habis ini kan pemotretan. Mending kamu telepon oppa mu deh"
"Unnie dong, aku malas mengeluarkan ponsel" jawab Diana sembari memohon.
"Lihat dong, aku harus mengatur jadwal milik mu oh?"
"Hmmm aratso. Yobuseyoo..."
***
GD mengendarai Lamborghini Whitenya sendirian berusaha fokus dengan jalanan yang di depannya tapi yang muncul dikepalanya adalah senyuman Diana setelah ia menciumnya. GD selalu saja tidak bisa mengendalikan hasratnya, tapi ekspresi Diana setelah forehead kiss itu, senyuman manis seakan GD memberikan kenyamanan dari pada kekurang ajar an menurut noonanya yang membuatnya dimarahi oleh Dami setelah Diana meninggalkan butik. GD meraih ponselnya, ingin sekali dia meminta maaf kepada yeoja itu, bagaimanapun GD tidak mempunya hak melakukan kiss itu apalagi dengan tidak adanya camera.
"Shit!!!" GD memukul kemudi di depannya, kenapa yang muncul dari dirinya bukan rasa bersalah kenapa GD malah bahagia Ya Tuhan semoga dia tidak menganggapku brengsek. Sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya, dia menghela napas panjang. Urusannya hari ini dengan Diana harus sedikit di kesampingkan, masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. GD mulai kembali melajukan mobilnya dengan cepat.
***
Alunan musik keras memenuhi ruangan photoshoot special Diana Lee sexy cute. Diana merindukan dunia model, dimana ia bisa memakai outfit yang out of the box tanpa merasa weird belum lagi badannya yang memang suitable untuk menjadi model meskipun dia selalu merasa harusnya lebih tinggi 3-5cm lagi. Diana menyapa beberapa orang yang masih diingatnya dan orang-orang yang mengingatkan dirinya. Konsep pemotretan kali ini menarik bagi Diana, bagaimana tempat yang disediakan baju baju yang kini siap dicobanya. Diana mencoba sebuah mini dress berwarna hitam dengan lace di bagian belakang hingga ke lengan kanan dan kiri. Sebuah heels hitam melengkapi penampilan pertamanya. Ji Hye melihat dongsaengnya yang tersenyum ke arahnya sebelum mengikuti pengarah gaya.
**
"Its always nice to work with you Diana" fotografer hari itu menjabat tangan Diana.
"I'm looking forward to another shoot Ben" Diana tertawa Ben adalah fotografer muda High Cut merupakan temannya di New York.
"Tapi, kau harus memberikan konsep lebih besar dari yg diberikan Vogue America kepadaku next time ya"
"Ya Tuhan permintaanmu. Okay call!!" Mereka berdua tertawa bersama, reuni yang menyenangkan.
***
Home Theater milik dorm Big Bang memainkan music videos serie D yang siap direlease tanggal 1 Juli esok hari. Semua anggota Big Bang berkumpul bersama, pada satu line tepat di tengah. Menyaksikan hasil nyata kerja keras mereka.
"Woah GD hyung. Daebak!" Seung Ri melihat adegan clip GD di Sober yang lain pun ikut terkejut akan hasil bagian clip GD. Bagaimana tidak, GD diatas ranjang bersama seorang model dengan posisi badan diatas GD dan mencumbu manis bibirnya. Berbeda dengan apa yang dilihat the boys GD malah membayangkan apa yang dia lakukan tadi siang, bukan model itu bukan tapi wajah yeoja itu lagi. Sepertinya GD memang harus menghubunginya sedikit minta maaf. "Yya! kau kan sudah mendapatkan jatahmu di Bae Bae Seung Ri-ah" T.O.P ikut masuk dalam obrolan mereka, Taeyang menyetujuinya.
"Hmmm hyung kan juga sudah di Loser!!!" Seung Ri tepat sekali, seratus membuat semua orang di ruangan tertawa kecuali GD yang hanya tersenyum.
"Yya yya Ji Yong-ah kau tau mukamu itu dari tempo hari seakan banyak beban. Heol! Kenapa kau?" Mr Yang tak tahan melihat anak nya yang satu ini, semuanya pun seketika melihat ke arah GD yang kini merasa terintimidasi.
*
Dorm milik mereka kini kembali ramai, cukup lelah bagi ke lima namja ini untuk pulang ke apartemen masing-masing sedangkan harus selalu berlatih di gedung YGEnt yang cukup jauh.
Seung Ri dan Taeyang masih bermalas malasan di tengah sembari menonton televisi. T.O.P dan GD sudah masuk kamar mandi masing-masing sedangkan Daesung tertidur di sofa.
"Hyung" Seung Ri membuka percakapan mereka.
"Ehmmm mwo?" Jawab Taeyang masih dengan makanan penuh di mulutnya.
"Ji Yong hyung, ada apa dengan dia?"
"Moola, mungkin sedang banyak pikiran" sejurus setelah itu yang dibicarakan keluar dari kamar mandi dan hanya memakai celana tidur panjangnya diikuti T.O.P yang mengambil bantal besarnya dan lengkaplah mereka berlima berkumpul. *yaowo seneng kali ya kalau ikutan wkwkkwk. Hihi lanjut*
Taeyang yang sebenarnya juga penasaran akhirnya duduk di depan GD seakan ingin berbicara empat mata. GD reflek memundurkan tubuhnya.
"We we we?" Taeyang masih menatapnya penuh intimidasi.
"Ji Yong-ah. Ayolah katakan ada apa dengan hari ini oh? Semua orang khawatir padamu oh?" T.O.P membuka suaranya. GD menghela napasnya diingatnya sudah berapa orang yang menanyakan tentang keadaanya hari ini jadi sepertinya sekarang dia sudah kehilangan bare facenya yang cool itu atau mungkin karena mereka semua adalah orang yang sudah lama bersamanya entahlah tapi tidak salah juga untuk menceritakan yang sebenarnya.
"Geure, aku akan menceritakan kepada kalian. Tapi jangan ada yang mengomentari dulu ya" Semua namja itu bahkan Daesung terbangun dan ikut mengangguk.
"Aku tak sengaja mencium kening Diana" Keempat namja disekelilingnya membulatkan mata masih menunggu statemen lanjutannya.
"Sudah" kata GD menegaskan.
"Mwo???? Maksud hyung?" Seung Ri menaikkan suaranya.
"Tak sengaja?" Kini Daesung.
"Kau? Apa tadi?" T.O.P mencoba mempercayai apa yang ia dengar. Sedangkan Taeyang hanya mampu membuka mulutnya terlalu mengejutkan.
"Dia mencoba gaun pengantinnya tadi, sangat cantik. Kalian tau kan aku seperti apa" GD menjawab. Keempat namja itu dengan kompak menggelengkan kepala.
"Kalian katakan sesuatu,aku harus apa sekarang?" GD sedikit dongkol melihat respon sahabat-sahabatnya ini.
"Lalu, Diana? Maksudku bagaimana balasannya"
"Hyung tidak mungkinlah Diana-shi membalasnya"
"Bukan begitu Seung Ri, maksudku"
"Aku paham maksud mu Yong Bae-yya. Aku tidak bisa membaca gadis itu tapi dia tersenyum demi tuhan dia tersenyum. Aku tak punya banyak waktu untu berbicara dengannya. Dia harus pemotretan dan Dami Noona keburu memarahi ku." Kini penjelasan GD semakin panjang.
"Omo! Di depan Dami Noona" Seung Ri mendapat pukulan dari GD.
"Apa kau sudah menjelaskan pada Diana?" Kini Daesung bersuara.
"Aku harus menjelaskan seperti apa?"
"Meminta maaflah" seru keempat lelaki itu bersama sama.
"Yya! Walaupun dia bereaksi seperti itu setidaknya kau telah meyentuh bagian tubuhnya tanpa izin kau tau."
"Bagaimana memangnya menyentuh tubuh dengan izin itu Yong Bae-ah" tanya T.O.P
"Ya tapi benar juga Ji Yong-ah hubungi dia katakan sesuatu. Oh?" Lanjutnya. Statemen T.O.P membuat GD semakin bulat untuk menghubungi Diana.
Sedangkan yeoja yang sedang dibicarakan itu sedang menunggu penerbangannya ke New York sembari berbicara di telefon dengan oppa nya. Matanya kadang berkedip merasakan kantuk karena kelelahan, Ji Hye unnienya masih membeli kopi dan makanan untuknya. Saat sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya, Diana tak menghiraukannya panggilan itu bisa menunggu tidak dengan oppanya.
"Nomor yang anda hubungi sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi. The number you are ca-" GD malah disambut dengan suara merdu operator, dia menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya dia sedang sibuk"
"Chat saja kalau begitu" saran Daesung. GD membuka pesan singkat mereka berdua, bahkan Diana tidak membalas pesannya tadi malam.
"Baiklah" jawab GD seadanya.
***
Pesawat tujuan New York City itu sunyi, hampir semua passangers nya tertidur bagaimana tidak mereka baru saja menjalani hari hari yang sibuk termasuk Diana dan Ji Hye sedangkan Sunbaenim yang ikut bersamanya masih terjaga baru sempat membaca kontrak kontrak baru Diana.
***
GD dan Seung Ri bersamaan menghela nafas. Sepertinya Diana memang sibuk. Seung Ri menepuk bahu GD mencoba menenangkan pikiran hyungnya dan tetap saja meninggalkan GD sendirian dengan pikirannya yang melayang mengikuti Diana.
***
Sebuah apartemen berukuran cukup besar dengan jendela di setiap sisi ruangan menyambut kedatangan Diana dan Ji Hye. Walaupun sudah cukup lama tidak dihuni, apartemen ini tetap bersih dan harum seperti saat masih ditempati membuat Diana yang masih mengantuk berlari ke kasur di kamarnya. Menikmati harum pinus yang sedikit menusuk hidungnya, tanpa melepas bajunya Diana mangunci kamar dan kembali tidur membuat Ji Hye hanya menggelengkan kepala dengan kelakukan Diana. Dua puluh Jam di pesawat benar benar membuatnya lelah.
"Yeoja itu" Ji Hye berlanjut membereskan barang-barang mereka sendirian dilihatnya ponsel Diana yang mati.
Sembari menunggu makanan pesananannya Ji Hye menyalakan pendingin dan televisi yang ada di depannya, lelah juga setelah beres beres. Jujur dirinya juga masih mengantuk dan akhirnya dirinya terpejam tapi suara notif ponsel Diana tak juga berhenti. Membuat Ji Hye geram dan mengambil ponsel yang cukup jauh darinya itu.
"Oh?!" Ji hye melihat ada 5 pesan dari GD dan 2 misscall membuatnya menaikkan alis.
"Ada apa ini?" Gumam Ji Hye, walaupun dirinya Diana begitu dekat namun mereka masih menghargai privasi masing-masing. Bukan ranah Ji Hye jika Diana dan GD berhubungan secara private seperti ini diapun meletakkan kembali ponsel Diana, biarlah dia menunggu Di sampai bangun. Anak itu mengunci kamar seenaknya pula.
**
Tok! tok! tok! "Ana-yya Diana Lee Irona!!!" Suara Ji Hye memenuhi seisi ruangan apartemen besar ini.
"Di aku mohon, kau harus bertemu dengan produser. Ya Tuhan!" Kini Ji Hye lebih ke arah marah.
Klek! Akhirnya gagang pintu otomatis itu bergerak, Ji Hye menghela nafas lega.
"Annyeong unnie" terlukis senyum penakluk dari wajah Diana yang sudah ayu dengan polesan make up sederhana. Ji Hye sedikit lega walaupun masih sempat menyubit pipi Diana.
"Kau ini!"
"Unnie, aku sudah siap nih. Tinggal ganti baju" goda Diana kepada Unnienya yang hanya mencibir.
"Heol!!! Kau membuatku khawatir tau." Diana memeluk Ji Hye reflek meminta maaf.
"Sudah, ganti baju sana. Oh ya coba lihat ponsel mu sepertinya G Dragon-shi menghubungimu terus".
"Oh? Ji Yong-shi?" Tanya Diana masih berpikir yang hanya dijawab Ji Hye anggukan. Diana beralih ke sebuah i-phone 6 yang sedang di charge. Dilihatnya ponsel itu mengganti jaringan ponselnya dengan wifi dan dibalasnya pesan GD.
✔ Ji Yong-shi mianhae, aku sedang flight tadi malam, ada apa?
1 minute
2 minute
3 minute
"Sekarang di Seoul jam berapa ya" gumam Diana sendiri melihat jam menunjukkan pukul 7 pagi. Woah pukul 9 malam ternyata. Diana lalu memutuskan untuk mengganti bajunya saat ponselnya kembali berbunyi, menyisakan dirinya yang baru saja melepas atasannya dan berlari hanya dengan menggunakan dalamannya. Dilihatnya sebuah pesan masuk.
✔ Ji Yong-shi mianhae, aku sedang flight tadi malam, ada apa?
✅ Flight? Kau ke luar negeri? Tidak aku hanya ingin mengobrol kemarin. ada waktu tidak?
✔ Iya, ada urusan di NY. Boleh
Sejurus kemudian sebuah free call masuk ke ponselnya. Diana mengehem kan suaranya menyiapkan suara terbaiknya sebenarnya lebih ke hatinya.
"Yobbuseyo"
"Yobbuseyo, Ji Yong-shi"
"Oh? Kau ada pekerjaan di New York?"
"Nee, aku harus bertemu dengan seseorang jadi kenapa Ji Yong-shi mencariku?"
"Emm, eeee"
"Nee?" Diana tersenyum sendiri membayangkan wajah GD saat ini.
"Jadi, mianhae"
"Mwo? Mianhae we?" Diana memutarkan bola matanya berpikir.
"Kejadian kemarin, aku tidak sopan kepadamu. Geuresso aku minta maaf"
"Hihihi gwenchana Ji Yong-shi" "omo! Harusnya aku tidak tertawa" batin Diana.
"I mean, Dami Noona sudah mewakili aku memarahi Ji Yong-shi hihi" Diana menambahi, terdengar tawa dari sang penelpon.
"Geure, aku terfikir hal itu terus jadi aku merasa harus meminta maaf. Oh ya tadi aku bertemu dengan PD-nim WGM untuk syuting weekend besok, kita ke Pocheon yaa?" GD menjelaskan.
"Woah! Pocheon? Jinjja?"
"Haha iya, kita ke Pension milik omma appa. Oh?"
"Ahhhh chua, aku sudah lama sekali tidak berlibur"
"Senang sekali sih, see you there Ana-yya"
"Nee, gomawo Ji Yong-shi"
"Ji Yong-ah please, or oppa please" Entah kenapa GD dan Diana tersenyum bersamaan
"Ana-yya gaja!!!" Kini suara Ji Hye yang sedari tadi hanya menjadi obat nyamuk terdengar sampai ke GD.
"Haha sepertinya Ji Hye-shi sudah menunggumu."
"Nee, Oppa Ji Yong-ah" Diana mengeja panggilannya kepada GD, membuat namja di sebrang tertawa.
"Unnie ih"
"Heol! Kau harus pergi bekerja darling. Cmon" Diana langsung dengan cepat mengganti baju yang dipakainya.
Entah kenapa panggilan yang baru saja diterimanya membawa semangat sendiri, namja itu kenapa dia dengan halus, diam diam memasukkan dirinya ke dalam hidup dan hati Diana. Diana menggelengkan kepalanya mencoba melepas bayangan namja itu.
***
GD memasuki sebuah venue besar yang sudah ramai dengan banyak orang. Dilihatnya beberapa orang yang dikenalnya, berjalanlah GD ke dalam alunan musik keras semakin riuh ditambah DJ yang baru saja naik ke atas panggung. Iya malam ini GD terlambat datang padahal ini adalah acara Big Bang sendiri, dilihatnya Seung Ri sudah siap untuk memimpin pesta malam ini tapi GD tak berniat untuk minum banyak malam ini ya GD memang peminum yang ulung tapi tidak malam ini. Dia berencana menemani Diana dengan pesan pesannya.
***

Unconditional (무조건의) - G Dragon and BIG BANG's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang