32. "Uri Honeymoon"

518 32 1
                                    

Ruangan besar dengan sofa berwarna putih dengan aksen emas dan silver memenuhi isinya. Lee Shin berdiri di depan seorang Lee Hwang, mereka sudah berada di kediaman utama keluarga Lee, sudah cukup lama ia tidak kemari.

"Lee Shin" suara sajangnim memenuhi ruangan besar tersebut. 

"Nee hal-aboeji" 

"Kejadian hari ini aku tidak mau terulang kembali, segera urus suara-suara wartawan yang tidak penting itu. Kau mengerti?" Shin kembali mengangguk masih menatap laki-laki di depannya ini, entah sudah berapa lama Shin tidak melihatnya begitu dekat sejak ia ditunjuk menjadi CEO ShinHwa group kakeknya benar-benar berhenti pergi ke kantor, jujur sebenarnya Shin membutuhkan kehadirannya kakeknya entah itu untuk membagi pikirannya ataupun sebagai kakeknya hanya saja ia tidak biasa meminta hal yang lebih.

"Dan, aku berterima kasih padamu" ucap Lee Hwang. Shin kembali menatap kakeknya tidak mengeti maksud dari sajangnim.

"Aku tau semuanya sulit untukmu, sulit untuk adikmu tapi kalian menjadi orang-orang yang membanggakan. Terima kasih banyak Shin-ah, kakekmu ini kehilangan anak laki-laki yang paling aku andalkan paling aku sayangi dan aku tidak bisa melihatmu lebih dekat, tidak lagi saat kau duduk di ruangan itu. Karena demi tuhan, aku selalu melihat Hyeol dalam dirimu. Shin-ah lakukan semua yang ingin kau lakukan saat ini, saat bukan diriku yang menghentikanmu jangan menoleh tetap lakukan, kakekmu ini hanya akan mengawasi kalian" ucap Lee Hwang membuat Shin bahkan menahan nafasnya, mendengar setiap kata yang belum pernah ia dengar.

***

"We Like to Party yeyeyeye!!!" suara ke lima member BIGBANG memenuhi dome, siap untuk meninggalkan panggung setelah kurang lebih satu jam dating dengan VIP. 

"Unnie, aku akan mandi dulu" Ji Hye mengiyakan, kini dirinya sudah berada di studio kembali ke pekerjaanya sendiri. Ji Hye baru saja sampai setelah meminta penjelasan Shin.

"Yya! kau harus menghubungi Ji Yong-shi oh!" Ji Hye meneriakinya dari bawah membuat Diana menyadari seharian ini dia tidak berbicara dengan namja itu. Ia mengambil ponsel dari mejanya menuliskan sebuah pesan pendek, bagaimanapun Diana tau GD pasti baru saja menyelesaikan konsernya.

**

Ji Hye menghisap harum kopi yang ada di tangannya, merasakan baunya sampai masuk ke dalam paru-parunya. 

"Aku tidak bisa lagi!" suara Ji Hye memenuhi kamar apartemen miliknya, Shin mencoba memegang pundak gadis yang sudah berkaca-kaca sedari tadi.

"Kau selalu seperti ini, aku tidak bisa terus sembunyi di belakangmu, aku tidak bisa selalu hanya diam. Kau tau kan! aku tidak suka melihatmu melakukan semuanya sendirian, naneun silh-eo!"

"Semua ini tidak ada hubungannya denganmu Ji Hye-ah"

"Geojismal!" Ji Hye melepas genggaman tangan Shin membuat namja di depannya hanya tersenyum membuang nafas berat.

"Ji Hye-ah, aku tidak sedang melindungimu. Semua yang aku lakukan adalah untuk Shin Hwa . Semua yang terjadi memang tidak ada hubungannya denganmu kau tau kan bagaimana mereka berusaha membuatku turun, Ji Hye-ah dangsin sudah cukup melindungiku dulu dan jika memang kau merasa aku melindungimu maka biarkanlah sekarang aku melindungimu. Ji Hye-ah kehadiranmu adalah hal yang paling aku syukuri di dunia ini, dangsin-i ala? dan aku tidak akan pernah bisa memilihmu ataupun ShinHwa." Ji Hye kembali menghela nafas panjang, hubungannya dan Shin, bagaimana Shin sangat mempengaruhi dirinya. Senyumnya mengembang, mengingat setiap ketulusan yang selalu Shin berikan kepadanya meskipun Ji Hye diam-diam selalu merasa kecil bersama namja chingu nya itu.

Unconditional (무조건의) - G Dragon and BIG BANG's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang