19. FAMILY?

920 48 5
                                    

Suara tawa terdengar seketika setelah Diana berjalan mendekati ruang tengah terlihat PD nim dan beberapa kru sedang minum bersama Mr. Kwon, di ujung meja terlihat pula GD memakan ganjang gaejang. Pastilah Mrs. Kwon membuatkannya untuk GD batin Diana, senyumnya mengembang melihat pemandangan yang menyenangkan.
"Ana-yya" Diana menoleh, sudah ada Dami di belakangnya.
"Unnie"
"Sudah selesai mandi?"
"Ohh"
"Kalian baik-baik saja kan? tadi Ji Yong seperti melihat hantu setelah keluar dari kamar."
"Oh?! Ahh gwenchana unnie" ekspresi Diana malah membuat Dami yakin ada sesuatu yang terjadi.
"Jangan jangan kalian?" Dami menaik turunkan alisnya menggoda Diana.
"Mwo? Unnie. Ahh! Anieyoo cham" Diana berjalan menjauhi Diana sedikit demi sedikit meninggalkan Dami sendirian.
"Yya!!!" Diana berjalan semakin cepat hingga mendekat kepada Mr. Kwon.
"Omo! Diana-shi" kedatangan Diana yang tiba-tiba mengagetkan laki-laki setengah baya itu, membuat Diana harus menunduk meminta maaf lalu mengambil duduk di sampingnya. Masih dalam Diana mengikuti pembicaraan orang-orang di meja, sekali dua kali pandangannya beralih memperhatikan GD yang ikut tertawa dan bergantian makan dengan lahap. Begitupun dengan GD, memandangi Diana disamping ayahnya membahagiakan untuknya, melihat gadis itu tersenyum karena celetukan celetukan lucu atau memperhatikan ekspresi Diana saat berdialog dengan ayahnya. Diana selalu memandang dan tersenyum dengan cara yang sama kepada semua orang yang ia kenal, hangat dan teduh pasti banyak laki-laki yang salah paham karena hal itu, GD tersenyum sendiri. Sepertinya dirinya pun sudah salah paham.

"Ah! Mr. Kwon apa yang harus kita lakukan menurut anda setelah ini?" suara PD-nim mengalihkan perhatian GD dari ganjang gaejangnya.
"Untuk syuting?" Diana pun ikut menoleh, menunggu jawaban ayah mertua virtualnya.

"Bagaimana kalau kita berkaraoke di ruangan dekat kolam renang setelah itu kita bisa memanggang sesuatu untuk dimakan bagaimana?" Mr. Kwon mengarahkan pandangannya bergantian, meminta persetujuan.
"Nice!" saut PD-nim.

"Good idea ajushi" kini giliran seorang hyung kameramen yang selalu mengikuti GD dan Diana, PD-nim mengalihkan pandangannya kepada pasangan yang saat ini sedang duduk bersebrangan. Meminta persetujuan kepada main actor and actress yang sebenarnya.

"Boleh, bisa di coba" jawab GD.
"Okay! Call!" kini Diana dengan menepukkan tangannya lalu mengacungkan jempolnya kepada Mr. Kwon, membuat orang-orang di meja kembali tertawa, diikuti GD yang hanya tersenyum melihat istrinya.

***

Jalanan kota Seoul mulai ramai, orang-orang mulai ramai ke luar dari gedung beberapa masih bersiap untuk pulang dan beberapa lagi baru datang. Gedung-gedung tinggi pun mulai menampakkan cahaya lampunya seakan berlomba menjadi yang paling terang. Suara orang-orang di pinggir jalan, tertawa, berteriak, berbicara. Yaa, malam Sabtu ini terlihat lebih banyak orang ke luar dari rumah, apartemen atau apapun itu untuk menghabiskan waktunya bersama orang tercinta, dan laki-laki itu mencibir apa yang ia lihat. Dua orang, pasangan kekasih sedang duduk bersama di halte bercanda tawa, sang namja membersihkan sudut mulut kekasihnya karena ice cream, dia pernah melihat adegan itu sudah lama, setelah puas mencibir ia kembali melajukan mobilnya. Sendiri, di dalam mobil mendengarkan radio ataupun musik-musik favoritenya menjadi ritual wajib seorang Lee Min Ho, biasanya ritual ini ia lakukan untuk memanjakan diri tapi dua jam ini ia malah sibuk mencibir, menertawai orang-orang di jalanan, suasana hatinya memburuk entah kenapa, kabar gadis itu? Min Ho tak mau mengiyakannya walaupun tahu benar itu alasannya. Jalanan kota Seoul adalah satu-satunya tempat yang tak pernah sedikitpun ada kenangan bersama gadis itu, tapi kenapa dengan mudah bayangan gadis itu kembali muncul. Saat mereka menghabiskan waktu di jalanan Malibu, melewati jalanan L.A yang lebih indah belum lagi saat mereka berjalan-jalan di Time Square menunggu Tahun Baru belum lagi ciuman hangat dan mesra yang akan mereka lakukan bersamaan dengan sejuta kembang api yang menari di langit. Min Ho kembali tersenyum nanar, otaknya kalah sudah saat ini, semua adegan itu seakan film yang dengan jelas ia putar di otaknya. Gadis itu, kenapa kembali ia rindukan, sepertinya sekarang ia menyetujui pernyataan kau akan merasa menyesal setelah tau bagaimana tanpa dia setelah kau meninggalkannya. Suara ponsel membangunkannya dari lamunan, dilihatnya nama yang tertera di layar ponsel. Lalu, membalik ponselnya, ia sedang tak ingin berdialog dengan siapapun bahkan jika itu Suzy. Malam ini mungkin akan ia habiskan dengan segala penyesalannya.

Unconditional (무조건의) - G Dragon and BIG BANG's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang