21. One Step Closer (The Wedding Part 1)

1K 58 7
                                    

"Lets find a light inside our universe now
Where ain't no body keep on holding us down
Just come and get it let them say what they say
Cause i'm about to put them all away huuuu!"

"Okay, it's good but try do it more soft Diana, mengalir okay?" Anggukan mantap diberikan oleh Diana dari dalam studio rekamannya. Seorang vocal coach dari New York bahkan harus di datangkan oleh Capitol ke korea, memastikan single Diana tahun ini kembali menjadi gebrakan besarnya.

Sudah satu jam Diana berada di dalam studio, menggarap sebuah single yang berjudul Focus. Sudah empat hari berlalu semenjak Diana berlibur ke Dolce Bita bertemu keluarga GD dan sampai sekarang dirinya dan GD menjalin komunikasi yang sangat intens. Diana tidak tahu kapan hal itu berawal, hanya saja semua yang dia lakukan dengan GD sekarang mengalir begitu saja. Sekali dalam satu jam setidaknya mereka saling mengirim pesan lewat LINE, membicarakan banyak hal di malam hari sampai menunggu salah satunya tidur. Menanyakan hal-hal yang tidak penting seperti "Sudah makan atau belum?" sampai membicarakan hal yang sangat serius, karir mereka, keluarga mereka dan kehidupan mereka. Diana sedikit banyak mulai mengenal GD, masa lalunya, scandal masa lalunya namun dia masih belum siap membagi rahasia itu, rahasia yang ia tutupi dengan rapat. Menjadi alasan kenapa Diana menjadi seperti sekarang. Kadang, mereka pun menyempatkan skype untuk membicarakan pesta pernikahan yang akan mereka lakukan pada awal minggu depan. Undangan sudah di sebar, pihak WGM pun sedang mempersiapkan dekorasi venue seperti yang Diana dan GD request.

Kehadiran GD saat ini cukup memberikan pengaruh besar untuk Diana, setiap harinya ia mempunyai alasan untuk bangun di pagi hari membaca pesan mereka, memberikan arti satu sama lain. Diana sudah lama tidak merasakan hal ini, bahkan ia benar-benar mengisolasi dirinya dari hal-hal "manis" yang dianggapnya hanyalah beban bagi hidupnya tapi sekarang kehadiran GD yang begitu saja tanpa banyak babibu, konfrontasi alam yang membuat mereka selalu menjalin hubungan seakan itu semua sudah dituliskan untuk mereka. Diana menyukainya, lukanya diam diam tanpa dia sadari sedikit-sedikit terobati.

***
"Min Ho-yya,
Oppa" suara Suzy memenuhi kamar seorang namja yang masih tidur di bawah selimutnya, berkali-kali Suzy memanggil namun tidak juga di jawab oleh Min Ho sampai dia sekarang harus masuk ke dalam kamar Min Ho menginvasinya. Min Ho hanya menggeliat lemah "Aku akan bangun" jawabnya datar tanpa morning kiss bahkan menatapnya saja tidak, Suzy menghela nafas panjang dan berlalu pergi dari kamar namja chingunya. Hari ini dia sangat sibuk namun demi Min Ho dia rela untuk mengorbankan istirahatnya dan mengunjungi apartemen kekasihnya, tapi tetap saja. Dari beberapa hari yang lalu Min Ho tidak banyak bicara dengannya, pesan yang ia kirim hanya dibiarkan sebagai inbox alasannya lagi-lagi adalah sibuk tapi kenapa hari ini namja itu malah bermalas-malasan, Suzy tau ada yang tidak beres dengan Min Ho.

"Kenapa datang, kalau kau sibuk?" suara besar dan berat, membuat Suzy menoleh dilihatnya Min Ho memakai short pants dan shirt berwarna putih sehingga membuat otot-otot dibalik shirt itu terlihat tapi itu tidak penting, yaa Min Ho selalu tampan dan sexy untuknya tapi apa itu tadi pertanyaan yang membuat Suzy tersenyum sinis lalu mengarahkan pandangannya kepada Min Ho mengikuti pergerakan namjanya itu yang kini duduk di sofa dan menyalakan televisi di depannya.

"Aku kira kau ingin berbicara sesuatu" jawab Suzy mengalihkan pandangannya kembali menyiapkan makanan.

"Soal apa?" tanya Min Ho kembali lebih santai, jarinya menjelajahi layar ponsel di depannya sedari tadi ia hanya memandangi layar ponselnya melihat belum ada balasan, obrolah pesannya hanya satu dan itu dari dirinya.

Prang!!! Suzy menaruh mangkuk di westafel dengan marah. Dia sudah tidak bisa menerima perlakuan Min Ho kepadanya, inilah penyakit dalam hubungannya dengan Min Ho. Laki-laki siapa yang tahu hati laki-laki termasuk dirinya, Suzy paling membenci Min Ho saat ia seperti ini.
"Apa aku melakukan kesalahan"
"Mwo?!" Min Ho mulai beranjak dari tempat duduknya, menghampiri gadis yang sedang berdiri di dapurnya terlihat marah. Apa kali ini dia sudah keterlaluan. Batinnya dalam hati.

Unconditional (무조건의) - G Dragon and BIG BANG's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang