28. Dia, Lee Min Ho-shi

451 32 2
                                    

Rombongan BIGBANG akhirnya sampai di kantor manajemen YGEnt setelah melewati lautan fans yang ternyata menunggu mereka di daerah lokasi syuting MV. GD dan the boys segera menuju ke sebuah ruangan tempat Mr. Yang menunggu, semua tau benar apa yang akan mereka bicarakan setelah ini. Ke empat member sedari tadi memperhatikan GD, leadernya terlihat tenang seperti tidak terjadi apa pun. Kalau seperti ini artinya GD tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Seorang G Dragon pasti akan sangat takut dan bergerak gerik aneh jika ia melakukan kesalahan tapi hari ini tidak Kwon Leader terlihat biasa saja seperti biasanya.
"Masuklah, hwejangnim sudah menunggu" GD mengawali masuk ke dalam ruangan, Mr. Yang duduk di kursi tengah paling depan seperti biasanya. GD duduk di bagian kanan paling dekat dengan Mr. Yang di susul dengan yang lainnya.
"Kalian baik-baik saja kan?"
Aku ingin bertemu sebentar saja. Terima kasih untuk syuting hari ini, hebat! Biasanya kalian tidak bisa akting dengan  model wanita tapi aku rasa kalian sudah dewasa
Jadi tidak akan ada yang bertepuk tangan untuk hari ini" Barulah terdengar suara lain setelah dari tadi Mr. Yang seakan berbicara sendiri.
"Aku rasa ada yang ingin hwejangnim bahas mengenai apa yang aku lakukan tadi"
Mr. Yang menghela nafas, lalu melanjutkan pembicaraan.
"Baiklah, aku ini sudah seperti ayah kalian kan?" Ke lima member BIGBANG mengangguk tanpa ragu.
"Dan saat aku mendirikan bisnis ini aku menganggap semua talent ku adalah anak anak ku, tanggung jawab ku tapi aku tidak akan pernah mencampuri masalah pribadi kalian kecuali, itu tidak mengganggu karir kalian. Termasuk apa yang kau lakukan Ji Yong-ah"
"Aku merasa PD-nim telah menginstruksikan aku boleh menciumnya. Aku menolaknya tapi dia membolehkannya"
"Lalu?"
"Lalu aku menciumnya dan dia menamparku. Aku bisa apa?"
Mr. Yang mengangguk tanda mengerti penjelasan GD, member yang lain pun ikut mendengarkan dengan seksama.
"Sayangnya aku tidak merasa hanya itu alasanmu." Nah kali ini ke empat member yang lain seakan menyetujui pernyataan Mr. Yang. GD yang merasa di pojokkan mengarahkan pandangannya ke empat member satu persatu.
"Baiklah, aku memang tiba tiba memberikan ciuman itu hanya karena aku tau itu terlihat bagus di kamera. Itu saja" ke empat member masih memicingkan matanya masih penasaran dengan jawaban GD.
"Baiklah kalau begitu. Aku sudah mewakilimu meminta maaf kepadanya dan diapun meminta maaf padamu. Kau bukan laki-laki pengecut kan? Kau bisa minta maaf padanya kan?"
"Ya aku akan melakukannya" mendengar bahwa Diana meminta maaf kepadanya membuat GD kembali memikirkan pembicaraan saat mereka bertengkar, ia tahu pernyataannya mungkin menyakiti gadis itu.
"Baiklah, kalian bisa istirahat. Nanti malam kalian ada job kan?"
"Nee, gomawo appa" semuanya berlalu dari ruangan kecuali T.O.P yang terkahir kali melangkahkan kakinya sengaja menunggu hwejangnim.

***

"Kau jangan kemana-mana" Diana menutup panggilannya, berjalan menuju kamar ganti meninggalkan panggilan dari namja yang sekarang sudah berada di depan rumahnya. Bersandar si sebuah mobil sedan hitam sembari tersenyum penuh kemenangan. Matanya tertutup kaca mata hitam, namun kilatan kebahagiaan masih terlihat.

Diana turun dari lantai satu rumahnya, kali ini dengan dandan yang sudah lengkap. Shirt putih bertuliskan "PSYCHO" dan short light blue jeans yang mengekspos bebas kaki jenjangnya tidak lupa dengan adidas berwarna pink favoritenya. Rambutnya ia biarkan terurai menyebarkan bau harum shampoo dan parfumnya yang tercampur. Tangannya memegang tas dan long cardi berwarna soft pink. Jalannya di percepat, ia butuh penjelasan. Diana berjalan menyusuri koridor rumahnya, diiringi seorang pelayan perempuan di belakangnya. Memastikan bahwa oppanya tidak boleh mendengar kabar tentang kedatangan namja itu.

"Annyeong!" Lee Min Ho-shi, ia namja itulah yang datang. Demi Tuhan apa lagi yang akan terjadi hari ini, tangan kanannya ia angkat membubuhi kalimat yang baru saja ia ucapkan.
"Jezz" dia benar benar tidak tahu malu. Aku tau dia sudah sangat menghafal jalanan ke rumah ini, tapi sungguh apa unnie juga menyutuji kedatangannya? Apa hari ini semua orang sekongkol membuatkh gila?! Daebak! Lihatlah dia tersenyum sembari melepas kaca mata hitamnya, lihatlah ya Tuhan senyum itu.

Unconditional (무조건의) - G Dragon and BIG BANG's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang