"Kemana lagi yuk Dim," ajak Andien karena merasa bosan hanya berdiam di kos.
"Your wish is my command," Dimas melagukan lirik lagu Baby I'm Yours dari Breakbot sambil memasang seatbelt dan menyalakan mobilnya.
"Baby won't you understand that your wish is my command," sahut Andien melengkapi nyanyian Dimas ikut memasang seatbelt-nya. Lalu keduanya pun tertawa.
"Kita juga bisa kok samaan kayak Sammy sama Nadhira," ujar Dimas dengan nada sombong.
"Kirain gua doang yang sadaaar! Mereka kayak sepikiran gitu ya?"
"Hahahaha.. Iya! Lo pernah diceritain Sammy gak kejadian dia nolong mahasiswi kedokteran yang tinggal di kos lo tiga tahun lalu?" tanya Dimas.
"Enggak Dim, kenapa?"
"Entah kenapa gua punya perasaan kalau yang pernah Sammy tolong itu Nadhira. Kalau beneran, lucu banget sih. Kayak semesta berkonspirasi buat mempertemukan mere.." Dimas menghentikan kalimatnya, ia baru ingat kalau Andien masih menyimpan rasa pada Sammy. Ia tak ingin mengingatkan Andien kepada sahabatnya itu dan membuat Andien terluka.
Mendengarnya Andien hanya bisa terdiam. Dimas mulai resah kalau ia terlalu banyak mengatakan hal yang seharusnya tak ia katakan. 'Stupid mouth, damn you!' umpatnya dalam hati.
"Funny how universe works in certain way. Conspiring to put an ordinary someone into some ordinary situation to meet another ordinary someone and how they met becomes something extraordinary. Gak ada anak kedokteran di kos gua selain Nadhira dari awal gua kos disana," ujar Andien tersenyum. 'Yes Sam, i get it. You're meant to be with her in the first place,' batin Andien akhirnya perlahan mulai berusaha mengikhlaskan.
"Maaf ya Ndien, gua gak ada maksud buat ngingetin lo apalagi kalo sampe nyakitin lo," ucap Dimas tak enak hati.
"Are we going or what? Come on Dimas! Bring me somewhere nice!" seru Andien sambil membayangkan duduk berdua melihat bintang atau pergi ke sebuah taman sekedar untuk duduk-duduk memandang sekitar. Ya, sesuatu yang Sammy akan lakukan untuk seorang perempuan.
"Batu Secret Zoo yuk!" seru Dimas penuh spontanitas.
"Hah? Hahahaha.. Emang belom tutup Dim? Udah mau jam empat lho?" tanya Andien terkejut karena ia tak membayangkan untuk pergi kesana sama sekali. Ia sadar kalau Dimas bukan Sammy, ia tak bisa meminta hal itu kepadanya, ia sendiri yang mengatakan kepada Dimas untuk jadi dirinya sendiri.
"Belom kok belom.. Tutupnya jam 6 Ndien." Dimas mulai menjalankan mobilnya ke arah Batu.
"Yaudah ikut aja deh!"
***
"Gua baru pertama kali lho kesini Ndien! So excited!" ujar Dimas seperti anak kecil baru masuk Dunia Fantasi. Ia pun membuka penutup lensa kameranya dan memotret Andien yang sedang mengantri tiket. Dilihatnya hasil foto yang baru saja ia ambil dan membatin, 'This is your first from many photos in my camera.'
"Aaaah Dimas! Kan belom siap difoto," Andien protes saat sadar sedang difoto oleh Dimas.
"Cantik kok Andien," ujar Dimas singkat.
Andien hanya tersenyum sambil membayar dua tiket yang sudah ia pegang. Dimas kembali memasukkan dompetnya ke dalam kantung celananya. Mereka lalu bergegas masuk ke dalam Batu Secret Zoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proxima Centauri
Romance(This story is private-ed, beberapa chapter mungkin tak tersedia jika belum following) "Aku tidak pernah merasa kalau jodoh itu benar-benar ada." "Aku yakin jodoh itu ada." Semesta selalu punya cara dalam memberi pelajaran pada manusia yang hidup di...