Hujan Ini

336 18 11
                                    

Nisa masih sibuk memberi makan ikan-ikan peliharaannya, mungkin inilah satu-satunya cara untuk melupakan kesedihannya akan perlakuan Yuda kemarin. Bagi Nisa dengan menjaga semua ikan mungil ini, sama saja seperti sedang menjaga hati Yuda untuknya. Walaupun Nisa tahu betul kini Yuda telah melupakannya, tetapi itu bukan masalah besar untuknya. Karena  setidaknya kini Nisa mengetahui bahwa Yuda telah berada di dekatnya, dan pasti Nisa mampu membuat Yuda mengingatnya lagi.

Nisa sangat percaya akan hal itu, karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Dia selalu mendapatkan semua yang dia inginkan, dan kali ini dia menginginkan Yuda. Nisa akan melakukan berbagai macam cara agar Yuda bisa kembali padanya, walaupun harus melakukan hal-hal konyol sekalipun.

Masih memikirkan tentang Yuda, membuat Nisa tidak menyadari bahwa Viola telah berdiri tepat disampingnya.

"Hari pertama cabut, hari kedua bolos, hari ketiga di Drop Out deh." Nisa langsung merubah pandangannya ke Viola dan melemparkan wajah sengitnya pada Viola.

"Apaan sih, Kak. Gak jelas banget." Nisa kembali berkonsentrasi dengan ikan-ikan yang ada dihadapannya.

"Ternyata konsep bandel udah tertanam di diri kamu, tapi jangan terlalu bandel juga kali," ucap Viola

"..."

Kali ini tidak ada jawaban dari Nisa, hal ini membuat Viola merasa kesal karena Nisa sedari tadi masih mengurusi ikan-ikan yang ada dihadapannya dan tidak menggubris semua omongan Viola.

"Ngapain sih kamu masih ngurusin ikan-ikan nyebelin ini, yang punya aja udah nyakitin hati kamu kok," tambah Viola

Mendengar itu Nisa langsung merubah pandangannya kearah Viola, dia ingin membuat Viola mengerti bahwa semua ikan ini bukan hanya ikan biasa untuknya. Bagi Nisa ikan ini adalah sumber kebahagiaannya, dia bisa menghilangkan semua kesedihannya hanya dengan melihat semua ikan mungil ini.

"Kakak masih belum ngerti juga ya, biar aku jelasin sama kakak. Aku ngurusin ikan ini karena aku emang udah terlanjur sayang sama ikan-ikan ini kak, lagipula semuanya belum selesai koq. Aku akan buat Yuda inget lagi sama aku, dan aku akan ngelakuin berbagai cara buat dapetin Yuda, karena aku percaya bahwa semua hal bisa aku dapatkan." Nisa mengatakan hal itu dengan begitu percaya diri.

Viola tertawa keras mendengar perkataan Nisa barusan, dia tak menyangka Nisa akan sepercaya diri itu untuk mendapatkan Yuda. Padahal Nisa mengetahui bahwa harapan untuk mendekati Yuda itu hanya sedikit, bahkan nyaris tidak ada.

"Gak usah terlalu percaya diri lah, nanti kalau gak kesampean itu rasanya sakit banget lho. Tapi aku mau lihat gimana cara kamu dapetin Yuda, bisa kakak tebak pasti cara kamu itu kampungan banget deh," ucap Viola.

Setelah itu Viola memegang bahu Nisa, mungkin dia akan memberikan petuah pada Nisa seperti yang selama ini dia lakukan.

"Nis, dengerin kakak, kamu harus buat Yuda inget lagi sama kamu. Kakak gak mau penantian kamu selama sepuluh tahun ini sia-sia." Viola memberikan dukungan terhadap Nisa, dan ini membuat Nisa semakin bersemangat untuk mendekati Yuda.

Spontan saja Nisa langsung memberikan senyum manisnya pada Viola, sepertinya baru kali ini Viola mendukung rencana Nisa.

"Itu pasti, Kak. Ternyata di balik sikap nyebelin kakak, kakak baik juga," ucap Nisa

Yuda NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang