Balon

353 14 9
                                    

" Pokoknya aku gak mau kamu deket sama dia "

Lelaki di sebelahnya hanya dapat menatap kekasihnya itu dengan tatapan penuh tanya. " Tapi kenapa ? Bukannya kalian sahabat ? "

" Kita emang sahabat, tapi nggak soal cinta. Aku nggak mau berbagi cinta dengan Nisa, karena dia udah terlalu banyak mendapatkan cinta. Lebih baik sekarang kamu jauhin dia kalo enggak- "

" Kalo enggak apa ? ", potong lelaki itu. " Kamu itu semakin hari semakin aneh tau nggak, sikap kamu yang kayak gini buat aku gak nyaman. Kecemburuan kamu terlalu berlebihan, aku lama - lama jadi males sama kamu. " ucap Yuda yang mulai jengah dengan sikap gadis di sebelahnya.

Ya, laki - laki itu memang Yuda, dan sudah pasti gadis yang ada disampingnya adalah Zavira.

" Asal kamu tau yud, Nisa itu licik. Dia gak akan penah jauhin kamu, dia bilang gitu supaya kamu nurutin semua permintaannya. " Zavira masih tak mau kalah, dia terus berusaha agar Yuda menjauh dari Nisa.

Fikiran Yuda mulai kacau mendengar celotehan Zavira, entah mengapa dia merasa bahwa Zavira sedang menjelekkan Nisa. Dia tahu bahwa Nisa bukan gadis yang baik, tetapi Zavira juga tidak boleh menjelekkan Nisa, bagaimanapun mereka berdua adalah sahabat.

" Menurutku kamu terlalu berlebihan vir, kamu gak seharusnya bicara seperti itu. Kamu tau aku gak akan pernah berpaling sama Nisa, dan kamu juga tau kalo aku gak akan ngecewain orang yang setia nunggu aku selama 10 tahun. Aku percaya kalo Nisa akan menepati janjinya, walau aku baru kenal Nisa, tapi aku yakin dia bukan orang yang ingkar janji. "

Zavira mulai sadar bahwa Yuda sedang kesal dengannya, dia tidak mau jika Yuda marah dan berpaling kepada Nisa. Bagaimanapun hanyalah Zavira yang harus ada di hati Yuda, bukan Nisa.

Zavira mulai membuang wajahnya dari Yuda, dia tak berani menatap mata Yuda secara langsung. " Apa aku salah kalau aku minta kejelasan dari kamu yud ? Aku takut kalau kamu akan jatuh hati pada Nisa. "

Kali ini Zavira mampu membuat Yuda luluh, perkataannya barusan membuat Yuda tersadar bahwa dia telah menyakiti hati Zavira. " Kamu tenang aja, dari dulu sampai sekarang dan satu bulan kedepan, Nisa akan tetap menjadi orang yang aku benci. Aku gak akan pernah bisa berbaik hati kepada Nisa, apalagi jatuh cinta kepada Nisa. Kamu bisa pegang kata - kataku itu. "

Zavira langsung tersenyum manis kepada Yuda, setelah itu dia langsung memeluk tubuh Yuda. Dia bahagia karena yang ditakutkan olehnya tidak akan terjadi, ya setidaknya untuk saat ini dia bisa bernafas lega.

' Yuda sudah masuk perangkap, aku akan kirim rekaman ini ke Nisa agar dia bisa mikir dua kali untuk deketin Yuda ' batin Zavira sambil memberikan senyum liciknya.

¤¤¤

Dear Yuda,

Kemarin mungkin aku belum bisa buat kamu nyaman. Tapi aku masih punya 29 hari untuk bersama kamu bukan ? Jadi dengan sekuat tenangaku, aku akan buat kamu belajar mencintaiku.

Nisa langsung menutup buku Diary miliknya dan menaruhnya tepat diatas meja.

" Buku diary, kayak anak kecil aja. " ucap seseorang dibelakang Nisa.

Nisa langsung menoleh ke belakang untuk mencari tahu si pemilik suara itu, dan benar saja pemilik itu adalah orang yang sama dengan orang yang selalu menggodanya. " Nona Viola yang terhormat, bisa gak sih kalau masuk ketuk pintu dulu. "

" Nggak. ", kemudian arah pandangan Viola menuju ke sebuah benda yang ada di meja tersebut. " Sini lihat bukunya, aku jadi penasaran, apa sih isinya. "

Tapa babibu lagi, Viola langsung merebut buku diary Nisa dan membukanya. " No kakak, itu diary Nisa. Jangan dibaca. "

Tapi semuanya terlambat, Viola sudah membacanya. Mungkin bisa dibilang bahwa Nisa kalah cerdik dibanding Viola. " Nih kakak balikin, kata - katanya sok puitis. Buat apa sih kamu nulis tentang Yuda di diary kamu ? "

Yuda NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang