Kembali?

155 8 5
                                    

Yuda, Nisa, dan Aldy berlari menuju danau, kembali mengingat kejadian di masa lalu mereka. Lucu sekali. Mereka kembali mendatangi tempat ini sebagai bukti bahwa tokoh masa lalu dapat kembali bersama, walau banyak badai yang datang.

"Kalian ingat kejadian dulu?" Aldy yang pertama membuka suara. "Dulu di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang terus membuatku terkekeh ketika mengingatnya. Peristiwa yang mempertemukan aku dengan kalian, dengan dua anak kecil yang menurutku adalah pasangan konyol."

Aldy menunjuk sebuah bangku kosong yang terletak di sisi kanan taman ini. "Di bangku itu pernah terjadi adegan yang membuat kamu tahu siapa aku, Nis. Di bangku itu aku mendatangimu yang sedang sendirian lalu menghinamu. Hahaha, itu pertama kalinya kamu menangis karena aku, Nis. Maafkan aku, ya." Aldy beralih, kali ini dia menepuk pundak Yuda. "Dulu kamu sangat gentle, Yud. Tanpa perintah dari siapa pun, kamu memukulku karena telah membuat Nisa menangis."

Tidak ada yang menanggapi, Yuda dan Nisa sama-sama bergeming. Aldy langsung menghela napasnya melihat Yuda dan Nisa yang saling kaku. Salah jika dipikir Aldy akan bahagia melihat kedua orang itu menjauh, Aldy bukan orang yang seperti itu. Memang benar dulunya dia adalah anak yang nakal, tetapi semua berubah karena Nisa. Dan itu sebabnya mengapa kini Aldy sangat menyayangi Nisa.

"Masa kecil kita sangat indah, kan? Pengin deh ngulang masa-masa itu lagi, tapi sayangnya waktu adalah satu hal yang tidak dapat diputar-balikkan. Jadi, daripada berandai-andai tentang pengulangan waktu, mending kita bermain drama aja," ucap Aldy lagi.

Aldy hendak menarik tangan Yuda dan Nisa, tetapi tubuh mereka terlalu kaku. Mereka hanya bergeming, tidak ingin bergerak sama sekali

"Ayo kita ulang semuanya," ajak Aldy.

"Tapi ...."

"Gak ada tapi-tapian. Ini hal yang mudah, kalian pasti bisa melakukannya."

Kali ini Yuda dan Nisa menurut, mereka menyanggupi permintaan Aldy untuk bermain drama. Mereka saling menempati posisinya masing-masing. Nisa duduk di bangku taman, Aldy berdiri di belakang Nisa, dan Yuda dibiarkan berdiri di tempat yang sedikit jauh.

Dalam hitungan detik, drama pun dimulai.

"Yuda mana, sih? Lama banget datangnya." Nisa menoleh ke kanan dan ke kiri, berpura-pura mencari Yuda. Namun, berbeda dari ekspresinya dulu, kini Nisa memasang wajah datar. Tidak ada raut ketakutan atau kekesalan karena menunggu Yuda.

Aldy berjalan mendekat dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan kaku dong, Nis. Wajah kamu itu gak meyakinkan banget. Ulang deh, tapi harus lebih dihayati lagi. Hmm ... atau gini deh, adegan awal dibuka sama Yuda yang nyuruh kamu nunggu di sini."

Nisa mendesah pasrah, Aldy aneh-aneh saja. Sebenarnya Nisa malas melakukan ini karena menurutnya tidak penting. Namun, demi menghargai Aldy, Nisa terpaksa melakukannya.

Selanjutnya Aldy memanggil Yuda dan mereka kembali memosisikan diri. Kali ini Yuda dan Nisa saling berdiri berhadap-hadapan, seperti yang mereka lakukan dulu.

Yuda menarik napasnya, mengingat kembali kejadian masa lalunya. Saat dia dan Nisa kecil mendatangi tempat ini.

"Icha, kamu tunggu sini dulu, ya. Aku mau ngambil pancingan bentar," ucap Yuda, persis yang diucapkannya dulu.

Air mata Nisa hampir luruh ketika mendengar perkataan itu, dia rindu dapat sedekat dulu dengan Yuda.

"Iya, Yuda, tapi jangan lama-lama, ya. Icha takut."

Kali ini Yuda yang terkaku. Nisa kembali mengulang perkataan itu, dia benar-benar mengulangnya. Detik ini juga, Yuda semakin menyesali keadaan yang membuatnya menjauh dengan Nisa.

Yuda NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang