Tiffany pun melepas pelukan Zayn, begitu pula dengan Zayn. Mereka sama-sama merasakan pipi mereka yang panas.
What a love bird right?
"Maaf" ucap Tiffany. Zayn hanya melihat Tiffany lalu kembali menengok ke arah pintu.
"Aduh, Niall kok lama sekali ya? padahal aku ada kerjaan" ucap Zayn.
"jadi namanya Niall?" wajah itu. Wajah polos itu membuat Zayn sedikit terpesona. "Ya. Mau siapa lagi? Niell?"
Tiffany tertawa. Dimata Zayn, tawa atau senyuman dari seorang wanita merupakan make up terbaik di dunia ini.
Ya, Dia terpukau lagi.
"Kurasa aku harus pergi." pamitnya pada Tiffany. Tiffany tersenyum mengangguk.
Niall yang dari tadi melihat, dan mendengar pembicaraan mereka itupun mencoba bersembunyi ketika Zayn pamit.
"Hey Niall!"
Sial, batin Niall. "N, Tiffany mencarimu." ucap Zayn. "benarkah?kurasa dia senang bersamamu, Zayn. Terlebih lagi jika kau memeluknya." Niall meninggalkan Zayn dengan kata-kata itu.
Meninggalkan Zayn yang terdiam di tempat. Seketika ia merasa, Niall cemburu padanya.
Niall berjalan ke ruangan Dokter Ken. Dokter Kenpun mempersilahkan Niall untuk duduk ketika mereka sampai didalam. Senyuman senang Niall luntur dikarenakan gambar tengkorak yang baru saja ditampilkan Dokter Ken di layar.
"Apa itu punya istriku?" Dokter Ken mengangguk dengan wajahnya yang sendu. "Istri anda mengalami amnesia, tuan" Niall membelalakan matanya. Dada nya sesak, kepalanya sakit. Rasanya ia ingin mati saja.
"Tapi pasti ingatan itu akan kembali bukan?"
"Dia mengingat sedikit memori, Tuan" Ucap Dokter Ken. "sebagian? yang mana yang dia ingat?"
"itu tergantung oleh nyonya Horan sendiri tentang memori mana yang dia ingat." dalam hati Niall berharap, memori bersamanya lah yang diingat Tiffany.
"Kapan? Kapan ingatan yang lain kembali?"
Dokter Ken sungguh tidak tega ketika ingin mengucapkan yang sesungguhnya kepada Niall. Niall ialah lelaki yang setia dan baik. Dokter Ken tahu karena Niall tetangganya.
"Hanya waktu yang bisa menjawab itu semua, tuan"
Niall mengerti sekarang.
Ia benar-benar mengerti.
Rasanya kecewa, sakit, dan sakit. Bagaimana bisa Tiffany yang seharusnya mengingat tentang dirinya dan dia menjadi dia dan Zayn?!
sial, batin Niall menjerit
Tiffany melihat Niall yang baru datang dengan wajah datarnya. Ia bingung harus mengatakan apa.
Ia memegang kepalanya. Sakitnya luar biasa. "Hei, kau tak apa?" Dengan cepat Niall mendekat dan menanyakan hal itu padanya.
Mata mereka bertemu. "aku tidak apa-apa" Tiffany masih berfikir apa yang harus ia lakukan menjadi istri seorang Niall ini.
Bahkan ia tidak tahu siapa Niall, dan apa warna kesukaannya. Bodoh. Bagaimana bisa dia menjadi istri yang baik jika tidak mengerti makanan kesukaan Niall juga.
"Hey, jangan terlalu banyak berfikir okay"
Tiffany mengangguk malu merasakan Niall mengerti isi otaknya.
"Kurasa kita akan meninggalkan tempat ini hari ini" Niall berdiri. Ia mengemas pakainnya dan pakaian Tiffany yang berada di dalam lemari.
"Kurasa aku bisa membantu" Tiffany berdiri tapi, kedua tangan Niall yang mengenggam erat pundak Tiffany membuat Tiffany harus duduk kembali.
"aw" genggaman ini terlalu kencang untuk seorang Tiffany.
Niall melepaskan tangannya dan kembali berkemas. "maaf" sela Niall.
Keadaan yang penuh ke-awkward an ini membuat Tiffany jenuh. "hey, Niall. Maksudku, Mr. Horan, eh maksudku" Tiffany masih mencari panggilan yang cocok untuk Niall saat ini.
"panggil aku Niall" ucap dingin Niall yang masih berkemas.
"okay. Niall, kemana Zayn pergi? kukira dia akan kembali" dan ucapan polos tidak tahu apa-apa yang satu ini membuat Niall semakin bad mood.
"Aku sudah menyiapkan bajumu, gantilah" ucap Niall sedikit dingin lalu kembali mengemas yang lain.
Tiffany melihat Niall bingung. Tanpa pemikiran yang begitu berat ia menganti bajunya.
Niall yang sudah selesai mengemasi segalanya pun berbalik dan melihat Tiffany menganti bajunya. Matanya menatap tubuh Tiffany. Tak dapat dihindari, dia sedikit turn on.
"hey! berbaliklah!" Tiffany menjerit.
Niall berbalik dengan kecewa. Kecewa. Karena seharusnya dia bisa melihat semuanya.
jangan lupa vote dan comment yaa !
KAMU SEDANG MEMBACA
Another ↭ n.h
Short StoryBagaimana jika seorang istri yang tiba-tiba bangun dari koma yang panjang, dan yang dia lihat bukanlah suaminya. Melainkan mantan pacar SMA nya? ©2016 c o v e r by coffexlatte s t o r y by coffexlatte