enam belas.

200 22 1
                                    


Niall melihat Tiffany penuh dengan kegaguman. kagum akan kecantikan dan kelugu-an Tiffany yang sekarang.Tiffany yang sedari tadi melihat kanan kiri itu berhenti sesampainya pandangannya bertemu dengan mata Niall. lelaki itu menatapnya intens dan oh- senyum itupun ada di wajah Niall sekarang.

"kenapa kau melihatku seperti itu?". Niall masih melihatnya, dan Tiffany? dia mulai risih dan ingin pergi dari hadapan Niall sekarang.

"apa dress ini terlalu terbuka? kan sudah kubilang aku pake kaos, cardingan dan jeans saja"

Niall mengeleng dan tersenyum, "you so perfect in that dress, Love." . warna merah pun muncul kedua pipi Tiffany. "ngomong apa sih" ucap Tiffany dengan mencoba melupakan pujian Niall tadi.

Niall merasa bahwa ia harus secepatnya mendapatkan Tiffany kembali lagi kepelukannya. dan mungkin disini, dan saat ini ia harus mengatakan nya. "Tiff, sebenarnya aku ingin berbicara penting denganmu"

perlahan Niall memegang tangan kanan Tiffany. Tiffany dengan cepat dan gugup melihat kedua mata Niall yang biru itu. pandangan mereka terkunci dan Niall terlalu gugup dan gagu untuk mengatakan itu.

Dia adalah wanita yang mengingat bahwa umurnya 17 tahunan sekarang, batin Niall.

Perlahan Niall menelan saliva nya, ia terlalu takut akan penolakan.

Baiklah, mungkin ini saat nya. "Tiffany aku", mata itu membuat Niall gugup dan lupa. "Ya?"

Kenapa wajah Tiffany sangat lugu. Damn it, itu membuat Niall tidak tega untuk mengutarakan semuanya. "Aku mau pulang. Bisakah kita pulang?"

"Bahkan kita baru saja datang", benar juga. Ini membutuhkan wkatu yang lama agar Tiffany mengerti bahwa ia terlalu bodoh untuk hal romantis.

"Tidak apa-apa. Kita pulang saja ya?", Niall pun bangkit dari tempat duduk nya. "Wait, apa ada sesuatu yang terjadi?"

Tiffany bingung akan perilaku Niall. Dan Niall? Dia sudah frustasi akan makan malam bodoh ini. "Tidak ada, kita pulang saja"

Dengan sedih Tiffany meninggalkan restoran keren ini. Tiffany sungguh ingin menikmati makanan nya. Tapi Niall, lelaki itu terlalu cepat berubah fikiran.

"Katakan padaku. Ada apa sebenarnya?", tangan Niall yang sekarang ada di setir mobil mulai bergetar. "Apa?",Niall mencoba kalem saat ini

"Apa? Apa maksudmu 'apa' ! Kau meninggalkan makanan itu untuk ini, idiot!" bahkan Tiffany tak tanggung-tanggung memanggilnya idiot.

"Aku terlalu idiot untuk mengungkapkannya! Aku gila karena mu!" Cahaya dalam kegelapan itu mulai terang dan semakin terang. Suara bel mobil pun terdengar berulang kali di telinga mereka

"Niall awas!"

Mobil hitam itu masih ditempat, dan mobil berwarna merah itu berada di depan tiang sekarang. tapi untunglah, mobil itu baik baik saja.

"Tiffany?", Niall mengoyangkan tubuh Tiffany. Kepala itu menyentuh bagian dalam-depan mobil.

"Tiffany?", Niall mengangkat kepala Tiffany. Darah itupun keluar dengan mulus dari dahi Tiffany. Makeup masih terpoles cantik di wajah Tiffany, sayang darah itu merusaknya.

"Kenapa ini bisa terjadi?!"

Dan baru disadari oleh Niall, Tiffany tidak memakai sabuk pengaman.

Another ↭ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang