dua belas.

201 30 0
                                    


"Siapapun tolong-", Tiffany terus saja berusaha melepas tangan Niall yang membekap mulutnya erat itu. "Please quite Tiff" bisik Niall.

"Somebody help-" Tiffany sudah tidak dapat menjerit atau meminta pertolongan sekarang. Niall membekab mulutnya bertambah erat, "kau susah sekali, huh".betapa malunya Niall, semua orang sekitarnya melihatnya layaknya seorang penjahat kelamin

dengan cepat Niall memberikan 2 tiket itu pada petugas. sesampainya didalam pesawat, Niall menempatkan Tiffany didekat jendela. Niallpun mengeluarkan ponselnya dan mengurus sebentar masalah barang barangnya dan Tiffany.

sebenarnya keluarga Tiffany dan Niall tahu bila Niall akan mengajak Tiffany kembali ke pulau indah itu. dimana Niall dan Tiffany mengucapkan janji suci.

setelah urusannya dan pesuruhnya selesai, Niall memode pesawatkan ponselnya. "selesai"

"apanya yang selesai?" dengan gelagapan Niall mengangkat kedua tangannya. "tidak tidak-tidak ada apa-apa" dengan acuhpun Tiffany membalikkan mata dan melihat keluar. tapi tanpa diduga-duga Niall menagkap dagu Tiffany dan menghadapkan Tiffany ke arahnya. Niall hanya takut Tiffany mengeluarkan seluruh isi perutnya setelah itu. jujur, lelaki ini tidak mau repot.

tapi jika Tiffany yang membuatnya repot.. mungkin akan dipertimbangkan olehnya

Tiffany melihat Niall, dan Niall melihat Tiffany. satu detik, sua detik, tiga detik "hm, Niall?"

"hm?" dengan bodohnya Niall menjawab. Tiffanypun melepaskan tangan Niall dari dagunya dengan kasar, "dasar lelaki, selalu saja cari kesempatan dalam kesempitan" Tiffany membalikkan badan dan membelakangi Niall.

Entah sudah berapa lama mereka menjalani waktu tanpa berbicara. Niall yang sibuk dengan pemikirannya dan Tiffany yang.. 

Niall menghembuskan nafasnya. ia merasa mungkin ia harus mengatakan semuanya. ya semuanya."Tiff", bahkan mulut Niall sedikit begetar saat memanggil nama Tiffany

"kau tahu? aku-aku mungkin sudah kehabisan ide. aku sudah tak tau lagi harus bagaimana, agar ingatanmu tentang masa-masa indah kita kembali. maafkan aku" lelaki ini merasa lega. setidaknya ia sudah mengatakan sedikit dari bebannya, "maafkan aku" lanjutnya

Niall yang dari tadi hanya memandang punggung Tiffany hanya bisa tersenyum lemah. mengapa? karna ia merasa gagal menjaga Tiffany. "sekali lagi maafkan aku"

tanpa sepengetahuan siapapun, Tiffany.. ia menangis dalam kesendiriannya. keegoisannya. ia begitu jahat pada Niall. sekarang Tiffany tau, bahwa ia dalam masa amnesia





Tbc
Apakah Tiffany akan mengetahui semuanya di next chapt? Who knows

Keep read guys ;))

Another ↭ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang