tujuh.

244 33 1
                                    


 Zayn membukakan pintu mobilnya untuk mantan pacarnya aka istri temannya ini. "wih, so romantic", ejek Tiffany. Zayn hanya tersenyum lalu menutup mobil itu.

"Zayn, aku bingung"

"kenapa?", tanya Zayn. Zayn melihat sedikit Niall berdiri di sana sendiri. Entahlah, Zayn merasa menang sekarang. "kenapa aku bisa disana?"

Zayn mengelus puncak kepala Tiffany lalu melajukan mobilnya. "Itu tidak penting. well, kau sudah bangun", Zayn fokus ke jalan dan sekali-kali melirik Tiffany.

"seingatku aku tadi berada di taman dengan Luke, dan Luke menjatuhkanku dari ayunan lalu aku.. kau tahu pingsan", perhatian sedikit terbagi karena Tiffany. Ini penting untuk Niall, batin Zayn.

ZAYN POV

akupun mencoba mengingat lagi peristiwa itu. Peristiwa dimana Tiffany jatuh dari ayunan karena Luke. Itu sudah lama, bahkan aku sampai harus mengingat kembali.

Aku, Tiffany, dan Luke pergi ketaman untuk bermain. Umur kami 15 tahun pada saat itu. Sebenarnya aku hanya mengajak Tiffany, tapi Tiffany mengajak Luke. Dan apa yang bisa kuperbuat, huh?

Akhirnya kami bermain bertiga di taman itu. Tunggu- 15 tahun? what

Jadi, Tiffany merasa bahwa dirinya 15 tahun. okay. "Zayn?"

"huh", Tiffany menaruh tangannya di bahuku. "kau melamun", ucapnya. "tidak. jangan sok tahu putri sok tahu"

Dia pun kembali melihat ke arah jendela, saat aku meliriknya sekilas. "uh, Tiff. Umurmu saat ini berapa?"

"15 atau 16? entahlah", gadis bodoh. Umurnya saja lupa. Untung dia cantik. "kenapa?", tanyanya. "haha, aku hanya mengetes saja kok", akupun kembali fokus ke jalanan.

Dan batin berkata, bahwa aku harus mengatakan hal ini pada Niall.


. . . . .

"Zayn kita dimana?", bodohnya aku. Kenapa aku malah membawa dia ke apartement ku. "Ini rumah ku. Anggap saja juga rumahmu", mungkin karena aku kebiasaan pulang kesini.

"baiklah. aku mau mandi dahulu. siapkan baju ku yah?", seenaknya dia menyuruhku. Oh, dia mantan kekasihmu Zayn dan kau harus membuat ikatan kekerabatan yang baik. "Baiklah"

Mungkin dengan menyiapkan oats akan membuat Tiffany kenyang. Oats, aku saja lupa ku taruh dimana. Mengembalian ingatanku tentang dimana oats ku berada pun pecah karena ponsel ku yang terus berdering. "hello?"

"bagaimana keadaan Tiffany?", oh aku mengerti. "Dia sedang bersiap diri untuk makan malam", kudengar Niall meghembuskan nafasnya. Aku merasa bersalah, bila mendengar dia seperti itu.

"jaga dia Zayn. Secepatnya aku akan membawa nya kembali"

"tentu", baiklah. Apa aku harus mempergunakan kesempatan emas ini?

Kesempatan melihat Tiffany di pagi hari..
Kesempatan melihat nya di akhir hari..
Kesempatan berbicara dengannya kapan saja..

Zayn tak bisa membayangkan semua hal yang ia rindukan itu akan terwujud. "Zayn!", Zayn pun berlari dimana suara Tiffany terdengar. "Ada apa?"

"kau tau.. wanita.. SUDAHLAH CEPAT BELIKAN AKU ITU", Zayn pun mengambil uangnya lalu pergi ke supermarket terdekat.



A/n : greget gimana gitu kali yah? Hehe.
Moga moga aja si tiff inget kalo niall suaminya dan cpt cpt ena ena wkwk canda ding hehe

Another ↭ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang