9 ♣ One More People

274 22 17
                                    

Buruk sekali. Ini sangat buruk.

Kiara segera berlari menuju lapangan, melihat perkelahian antara dua kubu terfenomenal: komplotan Zane dan Alva. Siang ini, sepertinya kantin tidak akan menjadi pilihan favorit para murid. Sekarang Kiara hanya bisa diam. Ia bukan siapa-siapanya Alva, tidak lebih dari teman, dan tidak akan pernah lebih dari itu. Ia juga tidak ingin berurusan kembali dengan Zane, ataupun Alva.

Tidak lagi, untuk kepentingan dirinya. Egois? Ia tidak peduli.

"Kiara, woy, daripada ngeliatin gituan mending sini deh. Tau artis yang namanya mirip lo, nggak?!" Naya berucap heboh sambil menarik lengan Kiara secara paksa menjauhi kerumunan dan duduk di bangku dekat lapangan.

Kiara menghela napas lalu mengernyitkan dahi. "Siapa?" ia bertanya dengan wajah polos.

Ressa ikut nimbrung. "MASA LO GAK TAU KIARA RAVELLO?! O M G, DIA CANTIK BANGET! GUE NONTON SHERBY'S PLANS SAMPE NANGIS BOMBAY TAU GAK?!" Kiara sangat bingung sahabatnya yang satu ini sampai terkena virus hebohnya Naya.

"Sherby's Plans?! OH, ITU YANG ADA JASONNYA KAN? Ah, gue iri parah sama Ara, katanya Jason cinlok sama dia!" Vio ikut bergosip, sedangkan Kiara memasang tampang tidak-tahu-apa-apa.

Akhirnya Kiara angkat bicara. "Emang ada film Sherby's Plan? Namanya alay banget," lucu ketika ia menghina film yang ia mainkan sendiri.

"Lo tinggal di goa mana, Ki?!"

"Lo bakal nyesel seumur hidup gak nonton Sherby's Plans!"

"Bahkan Feysha, Aretha, sama Irish aja nonton!"

Suara mereka tumpang-tindih, sehingga Kiara tidak tahu siapa yang berbicara. Malas mengobrol topik ini, Kiara memutuskan untuk menyendiri ke mana saja. "Oh, wow. Nanti gue tonton, gue ke toilet dulu ya abis itu butuh waktu buat meditasi."

Kiara pergi dengan tergesa-gesa ke roof top ketika ia mendapat pesan LINE dari Sandy. Sebenarnya, ia juga sedang tidak mood berbicara dengan siapapun. Namun Sandy, Kiara memiliki insting yang kuat bahwa ia harus segera menemui cowok tersebut.

Ia ngos-ngosan. "Sorry, San. Kenapa?" tanya Kiara langsung, lalu berjalan menghampiri cowok tersebut.

Sandy melirik Kiara lalu tersenyum kecil. "Lo liat helikopter itu?"

Gadis itu menyipitkan matanya. "Iya?"

Anehnya, Kiara merasa helikopter tersebut mendekat ke arah mereka. Ia pun mengguncang bahu Sandy dengan panik. "HELIKOPTERNYA KE SINI?!"

Sandy yang kaget dengan reaksi Kiara yang oh-sangat-lucu itu terdiam sebentar, lalu menarik Kiara mendekatnya, hingga jarak wajah mereka sangat tersisa sedikit. Bertepatan dengan saat itu, helikopter mendarat dengan mulus di roof top sekolah yang luas ini.

Seorang cowok, bertubuh tegap dan tinggi, kalo kata Naya sih "ganteng pisan", rambut cokelat mendekati pirang, mata biru ditambah kulit putihnya terlihat sangat menawan. Tapi, ia justru segera menghajar Sandy dengan satu pukulan telak, membuat Kiara kaget setengah mati, tapi masih hidup.

"Buset! Lo ngapain ngehajar gue, setan?!" maki Sandy kepada cowok itu, membuat Kiara kaget kedua kalinya. Ia baru tahu bahwa Sandy juga bisa sekasar itu.

Cowok itu justru menatap sinis Sandy, kemudian pandangannya melembut ketika melihat Kiara. Kali ini, Kiara amat sangat terpesona dengan cowok itu, apalagi dilihat dari jarak dekat membuat Kiara mengerjapkan matanya berkali-kali. Siapa tahu, dia bisa ngilang.

[UN]TouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang