[UN]Touchable

8 ♣ One Target

        Dunia hiburan kini diguncangkan dengan kedatangan seorang aktris muda berbakat yang dikagumi dan menjadi favorit segala kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karirnya yang sedang naik daun sangat didukung dengan keindahan performanya dalam bidang permodelan serta aktingnya yang sangat brillian di series film Sherby's Plans: A To Z. Gadis cantik itu membintangi banyak iklan dan sering diundang menjadi tamu di berbagai acara talkshow selebriti.

        Siapa sih, yang tidak kenal dengan Kiara Ravello?

        Selain kemampuan yang sangat memukau tersebut, ia juga terkenal sangat dermawan. Tidak jarang ia tertangkap kamera ketika sedang mengunjungi panti asuhan ataupun sekedar memberikan bantuan kepada para pengemis. Hati emasnya itu juga menjadi pesona, sehingga tidak sedikit artis cowok yang mendekatinya secara diam-diam hingga terang-terangan. Oh, jangan lupakan berita terbaru mengenai gadis itu yang ikut bernyanyi dengan merdu sambil memainkan gitar di sebuah taman penuh anak kecil.

       "Sumpah alay banget sih berita di TV, masa gue nyanyi doang diliput?!"

        Ia mendengus sebal. Sebenarnya, ia tidak begitu menyukai ketenaran ataupun kepopuleran dirinya. Apalagi, ia semakin susah menjadi dua kepribadian sekaligus di sekolah. Bahkan sepertinya tidak cukup penyamarannya jika hanya memakai lensa kontak hitam, oleh karena itu ia juga kini sering sekali menguncir dua rambutnya. Kiara juga semakin sering memakai jaket atau sweater, beserta kaus kaki panjang.

        "Cie adek gue ngehits banget. Gue nge-follow ah fanbase lo di instagram,"

        "Ki, gue nge-upload foto sama lo aja sampe gak bisa tenang main HP. Notifikasinya ganggu parah,"

        Kedua kakaknya juga semakin gencar menjahilinya. Tom bahkan terkena imbasnya, ia ikut menjadi tenar dan kehidupannya di sekolah tidak jauh berbeda dengan Kiara. Mereka berdua sama-sama sulit untuk menyamar. Sedangkan Rean? Tidak usah dipikirkan, hidupnya masih baik-baik saja.

        Penyamarannya sebagai Alkiara Putri di sekolah masih berjalan lancar. Tidak ada satupun media atau paparazzi yang mengetahuinya. Hal ini dikarenakan orangtua Kiara membelikan apartemen yang sangat besar untuknya jika sedang bekerja menjadi artis. Jadi, setiap menjadi Kiara Ravello ia pasti akan mengatakan bahwa ia hanya tinggal di apartemen sendirian sedangkan kedua kakaknya di rumah lain, karena alasan pekerjaan. Ah, untung saja tidak ada infotaiment yang berpikir jauh ataupun negatif mengenai hal ini.

        "Ya udah ah, Kak, gue berangkat ke sekolah dulu ya. Nanti ketinggalan bus repot," pamit Kiara, ia segera beranjak dari sofa. Meninggalkan kedua kakaknya yang masih asyik berkutat dengan ponselnya masing-masing.

        Sebelum benar-benar keluar dari pintu rumah, ia mengecek kembali penampilannya melalui kaca cermin. Ini Alkiara Putri, mengenakan seragam SMA putih abu-abu yang dibalut dengan sweater hijau toska yang gelap, roknya yang panjang selutut lebih sedikit, dan kaus kakinya yang panjang. Kini ia beralih ke wajahnya, menatap kedua kunciran rambutnya yang kini telah melebihi sebahu. Matanya dengan lensa kontak hitam dihias dengan bingkai kacamata ber-frame hitam kesayangannya. Selebihnya, ia tidak memakai make up apapun.

        Seperti biasa, gadis itu berjalan kaki menuju ke halte bus sekolah. Pagi hari ini, udara masih terasa sangat segar dan menyejukkan. Inilah salah satu alasan ia betah untuk sekedar jalan kaki ke depan komplek. Sesampainya di sana, matanya selalu menangkap Alva. Entah cowok tersebut yang sedang merokok, nguap, diam saja, main HP, hingga tidur di bangku halte. Ingin sekali Kiara menyapa cowok tersebut, namun ia mengurungkan niatnya.

        Alva akhirnya menyadari keberadaan Kiara. "Hai, cewek. Makin cantik aja," ia tersenyum tipis ke arah orang yang disapanya.

        Sebaliknya, Kiara mendengus. "Gombal melulu lo kerjaannya." Gadis itu melirik sebentar ke arah Alva yang sibuk memainkan HP.