Part 9

7.6K 221 5
                                    

Victoria terjaga tepat ketika jam yang berada di atas nakas menunjukkan pukul 06.00 tepat.ia mengedarkan pandangan kesekeliling kamar yang masih nampak asing untuknya,kesadarannya sedikit menyentaknya,tentang pernikahan di hari sebelumnya,kedatangan Andrew dan Alexandra yang tak terduga,perlakuan kasar Nicko semalam terhadapnya, dan kini ia tinggal di rumah mewah milik Nicko yang terletak di pinggiran kota,semua kejadian itu terus berputar di benaknya.

Victoria beringsut pelan dari tempat tidurnya bersama Nicko,dilihatnya Nicko masih nyenyak tertidur menelungkup.Victoria dengan cepat mengambil jubah kamarnya yang semalam telah dibuang Nicko sembarangan,memakainya dengan cepat untuk menutupi tubuh telanjangnya,ia segera beranjak ke arah kamar mandi.

Victoria memilih mandi dengan cepat pagi ini,shower merupakan pilihan yang tepat untuknya,guyuran air dari shower setidaknya bisa mendinginkan kepalanya.selesai dengan acara mandinya,ia langsung menuju walking closet yang dihubungkan dengan pintu penghubung didalam kamar mandi.dilihatnya bajunya sudah tertata rapi.diambilnya dress pink selutut yang tergantung rapi,dipadukannya dengan hand bag dan high heels warna senada.ia cukup puas dengan pilihannya,Victoria cukup terkejut dengan tampilannya yang terpantul pada cermin besar yang terletak ditengah ruangan,tanda merah menghiasi bagian depan dada sampai perutnya,memar juga menghiasi kedua lengannya,satu kata untuknya pagi ini,MENGERIKAN.

Air matanya kembali menetes,mengingat kejadian yang selalu disesalinya,perkosaan yang menyakitkan,seminggu sebelum pernikahannya dan pada malam pengantinnya,pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan. Ia menghapus kasar air mataya,ia tidak boleh terlihat rapuh oleh orang lain,terutama oleh. Nicko.

Victoria keluar dari walking closet dengan dandanan yang telah rapi,rambutnya coklat nya dikeriting ikal sempurna,wajahnya diberi make up natural,ia mengenakan dress pink selutut,dipadu blazer berwarna baby pink. Victoria berjalan pelan menuju pintu,ketika tangannya meraih handle pintu,ia dikejutkan dengan suara yang tidak ingin ia dengar sama sekali pagi ini.

"Mau kemana kau?"tanya Nicko dengan malas dari arah tempat tidur.

Victoria terdiam mematung,sama sekali tidak bereaksi.

"Mau kemana kau sepagi ini nyonya Nicko Prawira Dharmawan?"ulang Nicko yang kini dengan tepat berada di belakangnya.

"Bukan urusan kakak".jawab Victoria sembari membuka pintu didepannya.

Ketika pintu baru terbuka setengah,dengan cepat Nicko meraih pinggang Victoria,dipanggulnya wanita yang kini menjadi istrinya,kakinya menendang pintu hingga tertutup kembali,didudukannya dengan kasar ke sofa besar yang berada ditengah ruangan.

Victoria menghela nafas sebelum mulai berkonfrontasi dengan pria dingin yang berada di depannya dengan tinggi menjulang,Tetapi ketika matanya memberanikan diri untuk melihat pria yang berada di depannya,nyalinya menciut.

"Aku mau ketempat kak Vania,udah janji tadi." Jelas Victoria pelan.

"Tidak boleh Vicky".ucap Nicko datar.

"Kenapa kak???" Tuntut Victoria.

"Kau itu istriku,tinggal dirumahku,tidak boleh keluar rumah tanpa izinku, dan mulai sekarang lakukan tugas dan kewajibanmu sebagai istri yang baik,dimulai dari menyiapkan baju suamimu dan menemaninya sarapan,mengerti?Ucap Nicko dingin.

Victoria hanya menganggukan kepalanya.

"Good job Vicky,my lovely wife,selalu bersikaplah manis padaku dan aku akan melakukan yang sama terhadapmu."bisik Nicko pelan di telinga Victoria,kemudian mengecup singkat pelipis istrinya.

===============

Victoria tengah menunggu diruang makan,lengkap dengan sarapan pagi untuknya dan Nicko suaminya. Ia memainkan hand phone nya sembari menunggu Nicko turun untuk sarapan.

Sebuah kecupan di puncak kepalanya mengejutkannya.ia melihat Nicko telah menempati kursinya dengan nyaman.

"Mana handphone mu Vicky,tidak ada handphone selama kita sarapan". Kata Nicko tangan kanannya terulur ke arah Victoria.

Victoria menyerahkan handphonenya patuh.

Setelah Nicko dan Victoria menyelesaikan sarapan mereka. Nicko beranjak dari kursinya.

Nicko merogoh kantong dalam jasnya,dan mengeluarkan handphone,menyerahkannya pada Victoria.

"Ini handphone barumu Vicky,aku sudah memasukkan kontak penting didalamnya,mulai hari ini jangan keluar rumah tanpa aku,kalau kau ingin bertemu dengan temanmu atau kakakmu,suruh mereka kesini,aku berangkat dulu".jelas Nicko kemudiam mengecup sekilas pelipis istrinya sebelum berlalu.

Victoria berusaha mencerna kata-kata Nicko,ia sekarang menjadi istrinya,menyandang namanya,tinggal dengan semua fasilitas mewah yang Nicko berikan untuknya,tapi untuk keluar rumah,ia tidak memiliki kebebasannya sendiri,bahkan untuk bertemu keluarganya,Nicko tidak memberinya kepercayaan.ia tak ubahnya bagai tawanan yang tinggal didalam penjara kemewahan.

===============

Haiii...haiii....
Hari ini diusahain update lagi...
Maaf kalo g dapet feelnya...
Hayoo siapa yang mw gantiin posisinya Vicky???
Btw ada apa dengan Nicko????
Hehehe
Jawabannya ada di chapter selanjutnya...
Sampai ketemu di part selanjutnya.... ^^

Trully WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang