Part 12

7.1K 226 8
                                    

Udara hangat menyapa Victoria kala ia terjaga pagi ini,seberkas sinar matahari memasuki celah jendela yang sedikit terbuka,ia menggeliatkan badannya,kemudian mulai menggeser posisi berbaringnya,sehingga kini Victoria setengah duduk dan bersandar dikepala ranjang.

Seingatnya,semalam ia berada di balkon,menikmati udara malam sambil memandangi taman bunga,kenapa pagi ini malah terbangun di ranjang?harusnya ia terbangun dalam kondisi demam karena tubuhnya semalaman dingin terkena udara malam,tapi kenapa suhu tubuhnya normal? Cenderung hangat dan nyaman.berbagai pertanyaan mulai berputar di benak Victoria.

Samar-samar indra penciuman Victoria menghirup aroma yang tak asing lagi, tercium aroma tubuh Nicko di sekeliling piyama yang ia kenakan, apa Nicko mendatanginya semalam? Aps Nicko yang telah memindahkannya ke ranjang? Apa Nicko menemaninya tidur semalam?Victoria menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kuat,baru pagi ini,ia terbangun dengan banyak pertanyaan yang menggantung di otaknya.

Tepat ketika Victoria sedang berpikir,tiba-tiba pintu kamarnya membuka,pelayan yang sama datang membawa baju ganti untuknya,yang kemudian diletakkan dengan rapi di gantungan yang terletak di kamar mandi.

"Silakan bersiap untuk sarapan pagi nyonya,tuan sudah menunggu di bawah". Kata pelayan itu sopan.

Victoria mengangguk,kemudian pelayan itu pun berlalu dengan sopan.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Ketika berada di ambang ruang makan,di lihatnya Nicko telah duduk dan sibuk dengan rutinitas paginya,membaca koran bisnis,dengan secangkir kopi hitam pekat sebelum sarapan.

Victoria mengambil posisi duduk disebelah kiri Nicko,tangannya mulai meracik kopi untuk dirinya sendiri,diambilnya teko yang berisi kopi hitam dengan asap yang sedikit mengepul,dituangkan cairan hitam itu hingga mengisi setengah cangkirnya,diletakkan teko itu ketempat semula,kini tangannya meraih poci yang berisi krimer,ditambahkannya krimer kedalam kopinya,sedikit susu dan tanpa gula,kopi pagi yang sempurna untuk Victoria.

Victoria mengangkat cangkirnya,dihirup sedikit aroma kopinya,ketika cangkirnya akan menyentuh bibirnya,tangan Nicko tiba-tiba menahannya dengan lembut.Nicko mengambil alih cangkir yang berada ditangan Victoria,kemudian diletakkan kembali di meja. Nicko kemudian mengangsurkan segelas sisu hangat padanya.

"Kopi itu tidak baik untukmu Vicky,hilangkan kebiasaanmu untuk meminumnya,please.."kata Nicko lembut membuka pembicaraan.

Victoria terpana,baru kali ini Nicko yang ia kenal berbicara lembut padanya.apa tidak salah?

"Sarapan Vicky..."tegur Nicko lembut ketika Victoria hanya menatapnya.

Victoria langsung meneguk cepat gelas susunya,malu karena tertangkap basah sedang memandangi perubahan Nicko saat ini.

"Kak.. ehm..bolehkah aku keluar hari ini?"Victoria bertanya dengan sedikit ragu.

"Aku sudah siapkan supir dan mobil untuk mengantarmu".Nicko menjawab disela-sela acara makannya.

"Ehm.. bolehkah aku pergi sendiri?tanpa sopir? Tanya Victoria lagi.

"Sayangnya pilihanmu cuma dua Vicky,pergi dengan sopir yang telah aku siapkan atau aku sendiri nanti yang akan mengantarmu".ucap Nicko sembari menyelesaikan sarapannya.

Tanda final dari ucapan Nicko sepertinya,dan tidak mungkin ada bantahan sesudahnya.

Nicko beranjak dari kursinya,menghampiri Victoria yang masih diam tak memberikan respon pada ucapan Nicko. Dikecupnya puncak kepala Victoria,setelah itu tangannya membelai lembut pipi Victoria.

"Aku berangkat kerja Vicky, kalau kau mau keluar nanti,jangan lupa kabari aku". Pamit Nicko sebelum meninggalkan ruang makan.

Victoria mengangguk pelan sebagai respon dari kata-kata Nicko kepadanya.

∞∞∞∞∞∞

Victoria berniat untuk bertemu dengan kakaknya hari ini,ia telah bersiap untuk keluar kamar,namun kata-kata Nicko pagi ini terlintas diotaknya secara otomatis,ia harus menghubungi pria itu,jika tidak mau menerima hukuman yang sama seperti kemarin.

"Aku akan mengunjungi kak Vania hari ini"

Victoria mengetik pesan singkatnya,
Kemudian berjalan ke arah pintu,ketika tangan kirinya akan meraih handle pintu,handphone nya berbunyi,ia melirik sekilas layar handphonenya sebelum membuka pintu,balasan dari Nicko.

"Akan ada supir yang mengantarmu"

Benar saja ketika Victoria telah menutup pintu,seorang supir telah membukakan pintu penumpang untuknya,ia pun memasuki mobilnya,setelah itu pintu penumpang tertutup,si supir dengan sigap berbalik ke bangku kemudi,dan mobil hitam itu perlahan meninggalksn kediaman Nicko yang berada di pinggiran kota.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Vania tersenyum ketika adiknya datang menjumpainya, kemudian memberikan pelukan hangat untuk adik kesayangannya.

"Bagaimana kabarmu kak?" Tanya Victoria setelah ia mengurai pelukannya.

"Sangat baik,adikku."Vania menjawab seraya tersenyum lebar.

"Apa kabar juga calon keponakan aunty?"tanya Victoria lagi sembari mengusap lembut perut kakaknya yang terlihat sedikit membulat.

"Baik aunty,tp dede' baby lagi pengen maem di resto langganan aunty dan mami". Jawab Vania sembari menirukan suara anak kecil.

"Kakak mau makan apa? Biar aku yang beliin bentar lagi". Tawar Victoria.

"Beneran gak papa? Kakak mau steak ayam sama juice semangka".

"Siap laksanakan bumil,aku pergi dulu yaa". Pamit Victoria sembari berjalan ke arah pintu belakang.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

"Temui aku di Resto Dapur Kayu 30 menit lagi."

Victoria dengan cepat mengetik email balasan untuk Andrew.setelah itu ia dengan cepat pula menyetop taxi yang tengah lewat.

Tidak memerlukan waktu yang lama untuk Victoria mencapai tempat yang ditujunya,ia masuk kedalam resto,pandangannya berkeliling,mencari tempat yang nyaman,ia memilih dua kursi kosong yang bersebelahan dengan jendela dan viewnya mengarah ke taman yang dilengkapi dengan Air mancur.

Setelah Victoria duduk dan menaruh tasnya di tempat duduk kosong di sebelahnya,seorang pelayan datang untuk menyerahkan buku menu,ia pun menyebutkan makanan-minuman yang dipesan,selesai mencatat semua pesanannya pelayan itu pun berlalu.

Victoria memandang jendela resto,sesekali ia melirik arloji yang dipakainya,Andrew telat,tak biasanya pria itu telat ketika bertemu.pemikiran dibenak Victoria sedikit terganggu ketika pelayan yang sama datang membawa pesanannnya.

Victoria menyesap perlahan ice chocolate blendednya. Ketika ekor matanya menangkap sekilas bayangan laki+laki yang menghampiri mejanya,kemudian duduk didepannya.

"Berapa kali aku harus bilang,aku tidak suka menunggu,dan Andrew yang aku kenal tidak mungkin telat". Victoria berucap kesal tanpa melihat lawan bicaranya.

"Maafkan aku kalau begitu ISTRIKU.... aku tidak akan mengulanginya...."

Victoria membeku,ia sangat mengenali suara pria yang kini berada di mejanya,duduk berhadapan dengannya.tanpa harus membalikkan pandangannya pun ia menyadari jika Nicko lah yang saat ini bersamanya.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Met malem readers....
Aku bawa lanjutan TW nih...
Semoga suka yaah,
Nah lho kok bs Nicko yang muncul????
Andrew kemana nih...
Authornya jail Andrew masi di sekap ni,dicekal kemunculannya
Hahaha *ketawasetan

Trully WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang