Part 16

7.9K 255 17
                                    

Awas typo(s) bertebaran

Part terpanjang kedua nih,1621 kata

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Victoria sedang berada di taman belakang,tempat favoritnya,saat pelayan memberitahukan kedatangan kakaknya,Kak Vania.

Victoria menyeduhkan teh untuk kakaknya,ketika kakaknya menghampirinya.dilihatnya Kak Vania duduk dihadapannya tangannya sibuk mengatur barang bawaannya,ada beberapa kotak kue,Victoria membantu kakaknya membuka satu kotak,yang ternyata berisi choco muffin kesukaannya.

Seorang pelayan dengan sigap membawakan piring saji untuk menata muffin yang tadi dibuka oleh Victoria,dan berlalu dengan membawa dua kotak kue yang masih tertutup.

"Jadi bagaimana kehamilan kakak?aku tidak sabar untuk bertemu dengan keponakanku". Kata Victoria antusias,disela-sela kegiatannya memakan muffin.

"Kakak merasa bahagia,karna ada kehidupan kecil yang sedang bertumbuh dengan sehat disini".Vania menjawab,tangannya mengelus sayang perutnya yang sedikit membulat.

"Jadi kapan adik kesayanganku akan memberi keponakan?tanya Vania ceria.

Raut wajah Victoria berubah,ia menghentikan kegiatan makannya menaruh muffin yang baru tergigit setengah ke piring yang berada di meja.

"Belum aku pikirkan kak,aku malah berpikir pernikahanku tidak akan berhasil".ucap Victoria lesu.

Vania menatap adik kesayangannya. Kemudian ia tersenyum.

"Nicko itu pilihan terbaik yang pernah ada sayang,kami tidak akan pernah memberimu sesuatu yang salah."

"Pilihan terbaik menurut kalian,tapi nyata-nyatanya,Nicko pilihan terburuk yang pernah ada,andai aku bisa memutar waktu". Runtuk Victoria dalam hati.

"Apa karena lelaki yang tak tau diri itu? Yang menyebabkan adikku berubah?" Tanya Vania beruntun.

"Dia punya nama kak,namanya Andrew". Ucap Victoria sedih,bahkan kakaknya pun ikut-ikutan membenci Andrew.

"Owh ya,bagaimana kakak bisa lupa dengan seorang Andrew,penghancur keluarga kita,sekaligus dalang dibalik hancurnya perusahaan papa".ucap Vania dingin.

"Apa maksud kakak?kakak tidak mengenal Andrew,jadi tolong jangan menilainya seperti itu".

"Adikku,menurutmu kenapa sikap papa dan mama seperti itu?kenapa papa selalu memberi kita materi? Tapi tidak dengan kasih sayang,kenapa sikap mama juga selalu dingin terhadap kita?apa kamu tidak penasaran kenapa mamah menolak keras hubunganmu dengan Andrew?" Tanya Vania beruntun.

Victoria bingung,tak tau harus bereaksi seperti apa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh kakaknya,dan ia hanya bisa menggelengkan kepala sebagai jawaban atas ketidaktahuannya.

Vania menghela napas,pandangannya menerawang jauh,seakan mengingat kembali.

"Sebenarnya, kakak tau Andrew melebihi kamu,adikku.masa lalu yang berusaha dikubur dalam keluarga kita." Jelas Vania pelan.

Victoria terdiam mendengarkan penuturan kakaknya.

"Waktu itu usia kakak 4 tahun,kakak,papa dan mama sedang dalam perjalanan liburan,di perjalanan terjadi kecelakaan,mobil papah menabrak pejalan kaki,seorang ayah dan putranya menjadi korban,waktu itu mamah dan kakak cemas,tapi papah menyakinkan orang-orang bahwa papah akan bertanggung jawab,kami membawa ayah dan anak tersebut kerumah sakit terdekat.tapi sayang setelah dirawat selama satu hari,sang ayah meninggal dunia,sedangkan anak tersebut sudah tidak memiliki keluarga,akhirnya papa berinisiatif untuk membawa anak itu untuk tinggal bersama,memenuhi segala kebutuhannya,memperlakukan layaknya ia seperti anak kandungnya,awalnya mama menerima itu semua,akan tetapi masalah muncul,ketika mamah mengandung,papah berharap sekali kalau mamah bisa memberi seorang putra,tapi ternyata,mamah melahirkan seorang putri kecil yang cantik, Victoria Angelina Hendrawan". Tutur Vania.

Trully WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang