Part 17

8.8K 294 28
                                    

Nicko dengan setia menunggu di ruang perawatan Victoria. Sejak mendengar kabar bahwa istrinya mengalami kecelakaan,ia tak pernah beranjak barang sedetik pun.

Sudah dua hari ini istrinya terbaring lemah tak berdaya,dan sudah dua hari ini pula Nicko dengan setia menemani Victoria yang belum terjaga dari tidurnya.

Pintu kamar rawat super VIP diketuk pelan dari luar,kemudian membuka perlahan,Aldo dan istrinya Vania memasuki kamar.

Aldo spontan memeluk Nicko,seakan memberi semangat untuk sahabatnya.

"Nick,kau bisa pulang untuk istirahat,biar aku dan istriku yang akan menjaga Vicky". Kata Aldo begitu mengurai pelukannya,setelah melihat ada gurat kelelahan diwajah sahabatnya.

"Iya Nicko,aku dan suamiku yang akan menjaga Victoria malam ini,sudah dua hari ini kau meninggalkan pekerjaanmu."kata Vania menimpali perkataan suaminya.

"Lagipula,ini semua karna aku,coba waktu itu aku tidak memberitahu Victoria,coba waktu itu aku bisa mencegah adikku agar tidak mengemudi dalam keadaan seperti itu,kecelakaan itu tidak mungkin terjadi kan". Sesal Vania sembari terisak.

"Sudahlah Van,aku pikir ada baiknya kalau istriku tau semua dari awal,jadi tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri,kalau untuk urusan menjaga Victoria,itu sudah menjadi tugasku,dia istri sahku,jadi sudah menjadi kewajibanku untuk menjaganya".

Vania menghampiri ranjang perawatan adiknya,dilihatnya wajah adiknya yang pucat,disentuhnya kening yang kini terbalut dengan perban.

"Hai princess kakak datang lagi hari ini,kakak bawain choco muffin kesukaanmu lho,bangun yah adikku sayang".bisik Vania lirih.

Vania terus bercerita dengan Victoria,seakan victoria bisa mendengarnya kemudian membuka matanya. tapi hasilnya tetap sama,tak ada reaksi sama sekali.

Tepat dua jam setelah kunjungannya,Aldo dan Vania pamit untuk pulang.lagi-lagi karna Nicko bersikeras untuk menemani Victoria,ia ingin begitu Victoria tersadar,orang pertama yang dilihatnya adalah suaminya.

Suara rintik hujan mengagetkan Nicko dari posisi setengah tidurnya,walaupun ruang rawat Victoria menyediakan ranjang tambahan,tapi tempat favorit bagi Nicko adalah berada disisi ranjang Victoria.

Ia menggeliat,mencoba melenturkan tubuhnya yang terasa kaku karena hampir setiap malam tidur dengan posisi setengah duduk sambil menggenggam tangan Victoria.

Nicko kembali dalam posisi duduknya,mengenggam hangat tangan istrinya. Ditatapnya dalam wajah Victoria yang pucat,dikecupnya lembut punggung tangan istrinya.

"Aku mencintaimu istriku, Victoria Angelina Hendrawan,dengan caraku sendiri.maafkan aku kalau caraku mencintaimu,justru menyakitimu...." Nicko berkata lirih.

•Flashback•

Nicko teringat bagaimana awal pertemuan mereka,dimulai dari Aldo yang tiba-tiba datang berkunjung kekantornya,mengajak untuk makan siang bersama kala itu. Dan sebagai sahabat lama otomatis Nicko langsung menyetujui ajakan Aldo,makan siang mereka diselingi dengan berbagai obrolan ringan,hingga Aldo mengatakan maksud sebenarnya ingin bertemu Nicko.

Aldo ingin menjodohkannya dengan adik Vania,yang tidak lain adalah adik ipar Aldo sendiri. Nicko membelalakkan mata,cukup terkejut dengan usaha perjodohan sepihak yang dilakukan oleh sahabatnya.

Bukannya Nicko tak tau,ia pernah sekali berjumpa dengan adik ipar sahabatnya,yang pada waktu menjalin hubungan dengan anak kolega bisnisnya,Andrew Gheivary.

Nicko tersenyum mengingat situasi waktu itu. Ia secara tidak sengaja bertemu dengan Aldo di mall,Aldo bersama Andrew dan Vania menggandeng erat tangan Victoria adiknya,yang tampak kesal dengan kakaknya.

Trully WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang