BBM-19

21.6K 1.7K 9
                                    

Prilly mempercepat langkah kaki nya, ia hendak mencari taksi atau apapun itu kendaraan umum yg melintas namun sayangnya keadaan tak mendukungnya. Prilly memilih terduduk di halte bus yg sepi, mungkin bus yg ia lihat sudah berada di ujung jalan tadi itu baru saja singgah dari halte ini. Prilly terduduk di sana, ia meluapkan tangisnya "lo tega li, sumpah gue benci banget sama lo!"

Sebuah mobil terlihat berhenti didepan halte, namun yg pasti itu bukan mobil ali "prill.. prilly" suara itu berhasil membuat prilly menoleh keasal suara yg memanggilnya "bani?" lirihnya pelan lalu menghapus air matanya. Mengetahui gadis itu adalah prilly, bani pun turun dari mobil dan menghampiri prilly

"prill, lo kenapa?"

"ngga, gapapa ban"

"lo ngapain disini?"

"mau balik nih, lagi nungguin bus"

"loh? tumben ga naik mobil? yaudah balik bareng gue yuk"

"emang lo ga ada acara? ga gerepotin?"

"astaga prill, lo kaya sama siapa aja deh, ayo ah"

Bani menarik tangan prilly lembut dan membawanya masuk kedalam mobil.

.....

"mau mampir ga ban?" tanya prilly saat mereka sudah sampai didepan rumah prilly

"next time aja ya prill, gue masih ada urusan hhehee"

"yaampun, yaudah makasih banyak ya, maaf banget gue ngerepotin lo ban"

"Prill, lo lama-lama gue cubit ya, dibilangin gapapa juga"

"hehee yaudah gue turun, see you ban, thanks"

"oke, see you, sama sama"

Prilly pun turun dari mobil bani, ia masih tetap berdiri sampai akhirnya mobil bani benar2 menghilang dari pandangannya. Prilly masuk kedalam rumah dan menuju ke kamarnya. Di lihatnya beby masih menonton dvd

"baru pulang prill?"

"hmm" prilly hanya membalas ucapan beby dengan dehaman kecil

"kenapa? kok kaya ga seneng gitu abis jalan sama ali?"

"bisa gak, gausah bahas dia?"

Beby sontak menoleh ke arah prilly yg tengah terduduk di kursi meja riasnya

"are you okay?"

"i'm not okay, by" ucapnya dengan helaan nafas berat

"lo diapain lagi sama ali?"

"gue benci sama ali. tadi pas dia mau pulang, si fanny nelfon dia dan ali lebih milh fanny dibanding gue. untung ada bani, dia yg bawa gue pulang" ucap prilly menahan tangisnya

"si ali sialan banget ya? biar gue yg bikin perhitungan sama itu cowo"

"udahlah by, gue gak mau ada urusan apapun lagi sama dia, cukup"

Beby mendekati prilly, memeluk sahabat kesayangannya ini dari belakang dan memberi tempat ternyaman pada sahabat kesayangannya ini

"thanks by, thanks for always standing here with me, for always be my best, my one and only"

"sstt! i promise for being yours forever"

Prilly mengangguk, beby pun menghusap lembut bahu prilly

"jelek banget sih kalo nangis gitu? makin tembem" ucap beby meledek sahabatnya

"aaaaa bebyyyyy!!" teriak prilly dan berhasil membuat beby tertawa terbahak.

BBM ( Season 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang