BBM-24

21.9K 1.8K 9
                                    

"li, lo tiduran dulu ya, gue ambil bubur lo dibawah biar lo bisa minum obat" ucap prilly saat suah membaringkan ali di ranjang barca nya

"prill, disini aja" ucap nya lirih sambil menggenggam tangan prilly yg sedari tadi menghusap rambut ali

"yaudah gue disini" jawabnya sambil mengembangkan senyum nya

Prilly memperhatikan wajah ali, sangat pucat namun wajah tampannya masih terjaga. Mata nya terpejam, bulu mata lentiknya masih kokoh, bibir indahnya pun masih tersimpul rapi dan alis tebalnya membuat ketampanannya meningkat.

Seketika saja senyum prilly mengembang dan entah apa yg membuat nya tersenyum hanya dengan menatap wajah ali

"neng, permisi" ucap bi inah pelan memasuki kamar ali

"ehh bibi, iya bi, masuk aja"

"ini neng bubur nya den ali"

"iya taruh di meja aja ya bi, ali lagi tidur soalnya, makasih bi"

"yaudah bibi permisi neng"

Saat bibi berlalu, prilly kembali menatap wajah ali, dengan berat hati ia harus membangunkan ali agar bisa makan dan meminum obatnya

"li, ali" bisiknya sambil menghusap lembut pipi ali

Ali mengerjap dan matanya perlahan terbuka

"li, makan dulu yuk? bubur lo udah dateng"

Ali hanya mengangguk. Prilly membantu ali membenarkan posisinya agar bisa duduk lalu dengan telaten menyuapi ali. Ali pun tak lepas memandangi prilly, wajah cantik itu sangat bersinar, pipi chubby dan bibir tipisnya membuat prilly semakin cantik dimata ali.

"prill"

"ya?"

"makasih, gue ngerepotin lo"

"ngga li, gapapa"

"lo masih marah sama gue?"

Prilly menggeleng kecil lalu menatap ali dan tersenyum

"kenapa gue musti marah? setiap orang punya pilihan li. kalo lo nyatanya lebih memilih bertanggung jawab jemput fanny dibanding nganter gue balik, that's okay. toh gue baik-baik aja"

"maafin gue" ucapnya sambil menelungkup kedua pipi prilly. Prilly tersenyum lembut, kemarahannya seakan lenyap seketika. Ali menatap dalam mata coklat huzle prilly begitupun sebaliknya prilly menatap mata hitam ali dalam. Wajah mereka pun mendekat, dekat lagi, semakin dekat dan .....

My mama don't like you and she likes everyone
And I never like to admit that I was wrong
And I've been so caught up in my job, didn't see what's going on
But now I know, I'm better sleeping on my own

Dering handphone prilly membuat keduanya sadar atas apa yg hendak terjadi. Prilly pun bangkit ke meja belajar ali untuk mengambil handphone nya dan ali membenahi posisinya sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal

"hallo"

"...."

"lagi.. umm.. ini lagi dirumah ali, kenapa?"

"...."

"iyaiya bentar lagi gue balik by"

"...."

"iya, bye"

Telfon terputus. Prilly meletakkan handphone nya ke dalam tas dan kembali ke sisi ranjang ali. Ali terlihat salting dan suasana menjadi kikuk

"siapa yg nelfon?" tanya ali bersikap biasa seakan tak ada hal aneh telah terjadi

"si beby, dia nanyain gue dimana, terus minta dibawain makan siang"

"dia dirumah lo?"

"iya, lo mau makan lagi?"

"ngga prill, udahan"

"yaudah minum obat ya biar lo bisa istirahat"

ali mengangguk. Prilly membantu ali meminum obat nya dan menunggui ali sampai ia benar-benar terlelap dan prilly pamit pulang pada bi inah.

BBM ( Season 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang