BBM-23

22.9K 1.8K 3
                                    

Pagi ini, suasana kelas sangat gaduh karena guru matematika mereka, Pak Bandi tidak hadir. beberapa siswa ada yg ngerumpi, memainkan handphone mereka, bahkan ada pula yg tertidur. Tapi itu semua tak berlangsung lama karena saat ali muncul, sepertinya ia membawa kabar buruk

"guys, ada tugas dari pak bandi"

"aah!" "huuu" "yaelahh" dan masih banyak lagi helaan nafas kecewa dari siswa terdengar. Berbeda dengan prilly, pandangannya tertuju ke wajah ali yg pucat dan matanya yg terlihat seperti mata panda

"dikerjain ya guys, bab 2 halaman 179 romawi 3, dikumpul pas pulang sekolah" ucap ali dengan nada lesu

"ehh by, si ali sakit ya?" bisiknya pada beby

"lah? lu nanya gue? terus gue nanya siapa?"

"ihh beby mah"

"iye kali, muka nya aja pucet gitu"

"aaaa cian pacal gue"

"bodo ae" jawab beby dan berhasil mendapat cubitan kecil di pingganggnya

...

Jam pulang sekolah pun berdering, semua siswa menghampiri meja ali untuk mengumpul tugas matematika mereka sebelum akhirnya meninggalkan kelas. Saat kelas mulai sepi pun hanya tinggal ada ali dan prilly didalam, karna beby harus menemui ken lebih dulu. Saat hendak mengumpul tugasnya pada ali, prilly melihat ali sedang mencengkram rambutnya dan menahan sakit, dengan cepat prilly menghampiri ali

"ali? li? lo gapapa?" tanya nya sambil memegang bahu ali, ali hanya menggeleng lemah. Prilly menempelkan punggung tangannya pada dahi ali dan suhu tubuhnya sangat panas

"astaga li, badan lo panas banget"

"ngga, gue gapapa" lirihnya

"yaudah lo tunggu disini, tugas ini biar gue yg kumpul, nanti kita ke rumah sakit" ucap prilly lalu mengambil tumpukan tugas di tangan ali dan berlari ke ruang guru.

Setelah akhirnya prilly selesai mengumpul tugas di ruang guru, prilly kembali, ali masih terlihat lemas

"li, ayo ke mobil gue, kita ke dokter"

"tapi gue ga mau ngerepotin lo"

"udah, gausah banyak ribet, ayo ah"

Prilly membopong ali, membawanya masuk ke mobil sport milik prilly setelah itu melajukannya menuju ke klinik terdekat.

Tak butuh waktu lama dan mereka pun sampai. Prilly membangunkan ali yg sepertinya tertidur

"li.. ali bangun yuk" ucapnya asmbil menepuk-nepuk pelan pipi ali

"dimana kita prill?"

"di klinik deket sekolah, yuk turun"

Prilly turun lebih dulu dari mobil lalu membopong ali masuk ke dalam dan masuk kedalam klinik.

Prilly tengah menunggu ali yg sedang diperiksa di kursi tunggu dan tak lama ali muncul bersama suster yg mebantu membopongnya

"sus, gimana temen saya?" tanya prilly lalu mengambil alih ali dari suster

"dia baik baik aja, cuma lagi drop dan demam nya memang agak tinggi. harus bed rest sampe bener bener vit ya ali. obatnya jangan lupa diminum sesuai aturan ya"

"iya sus, makasih" jawab ali lirih

"yaudah kami permisi suster, makasih"

"sama sama"

Prilly pun berlalu, kembali ke mobil dan melaju ke rumah ali. Mobil prilly disambut oleh satpam ali yg super ramah

"siang neng mprill" sapa nya dan seketika membuat prilly tertawa

"siang mang odim" balasnya. prilly lalu memarkir mobilnya dihalaman rumah ali

"li, kita udah sampe, turun yuk"

Ali hanya mengangguk lemah dan berusaha turun sendiri dari mobil prilly

"lo bisa li?"

"bisa prill, gue gapapa" ucapnya berjalan dengan sedikit sempoyongan memasuki teras rumahnya.

Prilly masih mengikuti langkah ali, saat mencoba mengetuk pintu rumahnya, prilly pun membantu nya dan tak lama pembantu ali muncul

"masyaallah den ali kenapa?"

"ali sakit bik, demam" jawab prilly

"yaudah atuh neng sama aden masuk dulu ya"

"iya bik, saya langsung anter ali ke kamarnya ya, bibi tolong buatin ali bubur"

"iya neng, bibi ke dapur"

"eh.. mama mana bik?" tanya prilly

"itu nyonya teh lagi ke kantor neng"

"oh yaudah, saya ke kamar ali dulu ya bik" prilly membopong ali ke kamarnya. Ali masih sangat terlihat lemas, prilly pun jadi melupakan kekesalannya pada ali.

BBM ( Season 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang