BBM-29

22.4K 1.8K 9
                                    

"ehh.. a-ali, sore tante" sapa prilly

"sore tante" sapa beby dan mereka mencium punggung tangan mama resi

"ily?!! yaampun sayang, mama kangen" mama resi berhamburan memeluk prilly

"tanteee... iya ily juga kangeenn" ucapnya membalas pelukan mama eci

"ehh gausah panggil tante, panggil mama" ucapnya penuh penekanan pada kalimat mama

"i-iya tan.. ehh ma.. hehee" ucapnya grogi sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal

"li, lo ga ngenalin gue gitu?" protes beby

"idih, mau banget lo gue kenalin sama nyokap gue?"

"ish, bodo ah"

"ali, jail banget sih" ucap mama resi sambil mencubit pelan lengan ali "kamu namanya siapa cantik?"

"saya beby tante, salam kenal"

"salam kenal juga, yaudah kalian masuk gih"

"oke tante, prill, gue masuk duluan, beby masuk ya tante"

Setelah dibalas anggukan dari mama resi dan prilly, beby pun masuk

"kamu masuk juga ya sayang, maaf kita gak bisa ngobrol banyak dulu hari ini"

"loh? tante.. eh.. mama mau kemana?"

"mau pergi sayang, ada urusan kantor, dirumah sama ali yaa"

"oh yaudah ma, mama hati hati ya"

"iya sayang, mama pergi dulu. li, jagain mantu mama"

"mantu? amin ya allah!!" tanpa mereka tau satu sama lain, batin mereka mengamini ucapan mama resi bersamaan

"iya mama bawel"

Mama resi pun masuk kedalam mobilnya kemudian berlalu dari halaman rumahnya

"prill, gue bisa jelasin soal ucapan mama ke elo tadi"

"iya, santai aja lagi"

"kita ngobrol di kolam ya"

"iya, gue taruh tas sama buah ini dulu"

Ali hanya mengangguk, ia berjalan lebih dulu ke kolam renang dan prilly beralih ke soffa menemui teman2 rumpinya sebelum menghampiri ali ke kolam halam belakang rumahnya.

"wooy!" sapa prilly pada iqbale yg tengah berbincang dengan teman2nya yg lain

"woy prill"

"woy ily"

"eh udah dateng mrs.syarief" celetuk kevin

"pin, mulut lo gue blender nih" ucap prilly kesal

"lo boleh blender mulut gue kalo lo bersumpah ga akan pernah jadian sama ali"

"gajelas lu!" ucap prilly lalu ia mengambil 2 orange jus dan berlalu ke halaman belakang menemui ali

Ali tengah terduduk di tepi kolam sambil menenggelamkan kaki nya ke air kolam, udara sore syukurnya tak terlalu dingin padahal awan mulai mendung

"nih li, minum" ucap prilly meletakkan 2 orange jus diantara mereka, prilly pun mengikuti posisi duduk ali

"hahahaa.. tuan rumah nya gue, tapi elo yg bawain minuman"

"yaudah sih, kan lo lagi sakit, gapapa lah"

"thanks ya prill"

"iya li"

"eh, btw soal omongan nyokap yg tadi, sorry banget ya"

"udah masuk ke hati gue li, udah nyangkut dan bikin 1000% baper" batin prilly

"ohh, hahahaa iya santai aja li"

"mama emang suka ngelebih lebihin gitu"

"gapapa lah, lagian mama seru, sayang gabisa ngobrol hari ini"

"iya, dia sibuk, gue aja kadang suka kangen"

"maklum, mama gitu juga demi elo"

"ya, gue selalu doain mama yg terbaik, doain supaya dia tetep sehat"

"amin"

"mama papa lo gimana prill?"

"mereka baik, tadi siang abis nelfon, baru balik nanti pas lebaran abis kita UN"

"ohh, terus rencana kuliah, lo mau kuliah dimana?"

"masih bingung, indonesia atau jerman"

"jerman?" tanya ali memastikan sambil menoleh kearah prilly

"ya, jerman" jawab prilly dan membalas tatapan ali

"oh.. sukses ya" ucap ali sambil tersenyum, menatap mata gadis disebelahnya ini semakin dalam

Prilly membalas ucapan ali dengan senyum termanisnya, ia dapat melihat ada raut berbeda yg ali pancarkan saat prilly mengatakan bahwa ia 'akan' kuliah di jerman nanti nya

"yaudah sih, cuma planing. bisa aja kan gue batalin" ucap prilly mencoba menenangkan perasaan ali

"gue harap" ucap ali spontan

"kenapa lo berharap gue batal pilih jerman?"

"mungkin ini saat nya buat gue ungkapin" batin ali meyakinkan dirinya

"gue gak bisa jauh dari lo"

Deg!

.

.

.

"ma..maksud lo?"

Ali mengubah posisinya, ia duduk bersila menghadap kearah prilly, ia meraih tangan prilly lalu menggenggam nya

"prill, gak tau ini perasaan aneh dari mana yg muncul di hati gue, gak tau sejak kapan, gak tau siapa yg mulai, yg gue tau gue punya perasaan yg beda sama lo! gue.. gue suka, gue sayang sama lo prill"

BBM ( Season 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang