19

12.3K 550 2
                                    


"Ada apaan sih, Al?" Zee meringis menahan sakit karena tangannya yang di cengkeram sangat keras oleh Albert.

"UDAH CUKUP, ZEE!!! Cukup sampe disini aja lo ngancurin hidup gue!! Dulu lo udah ngancurin hati gue dengan jalan sama cowok lain waktu lo masih pacar gue, gue gamau sekarang hati gue ancur lagi gara gara cewe yang gue sayang pergi gara gara lo!!!" Teriak Albert setelah melepaskan cengekeraman tangannya kepada Zee.

"Tapi Al, gue masih cin..-"

"APA?! CINTA?! KALO LO CINTA SAMA GUE HARUSNYA LO RELAIN GUE BAHAGIA!!! WALAUPUN GA SAMA LO!!!" ucap Albert semakin emosi.

Mata Zee mulai berkaca kaca.

"Ga usah sok sok-an mau nangis!!! Gue gabakal peduli lo nangis ato nggak! Sekali lagi gue peringatin!!! Jangan ganggu gue sama Alexa lagi!!!" Nada bicara Albert mulai menurun.

Lalu tanpa berpamitan, Albert langsung menaiki motornya dan melajukan motornya meninggalkan Zee yang masih berdiri di tempatnya.

Albert memegang erat stang motornya. Ia tetap menatap lurus kedepan namun pikirannya selalu tentang Alexa.

"Cinta emang nggak bisa ditebak lex. Dulu, liat lo aja gue udah gamau, tapi sekarang lo adalah orang pertama yang gue pikirin waktu gue buka mata." gumam Albert lalu semakin mempercepat laju motornya.

-----

"Lex, makan yok... Bi inah udah bikinin makanan kesukaan lo tu.. cream soup..." ucap Dega sambil mengangkat satu alisnya.

Daritadi saat pulang sekolah sampai sekarang, Alexa hanya tiduran sambil memainkan ponselnya ataupun menonton TV.

Sekarang Dega sedang berdiri sambil menyederkan badannya di bingkai pintu dan Ia juga melipat tangannya di depan dada.

"Lex, gue mau curhat boleh?" tiba tiba Dega mendekati Alexa dan duduk di tepi kasur Alexa.

Alexa pun tertarik dengan topik pembicaraan Dega, lalu Ia menoleh dan menatap Dega serius.

"Apa'an?" tanya Alexa penasaran.

"Sebenernya gue... gue suka sama cewek di kampus. Dia cantik, baik, dan dia deket banget sama gue."

"WHAT?! KOK LO GAPERNAH CERITA SAMA GUE, KAK?!" teriak Alexa sangat keras.

"Ish... gausah teriak teriak juga kali... berisik."

"Hehehe... ya maap." Alexa meringis.

"Iya, gue gapernah cerita sama lo soalnya gue takut lo marah."

"Marah?" Alexa menatap Dega dan menaikkan salah satu alisnya.

"Kan lo... ehm... sory ya. Kan dulu lo ga punya temen dan satu satunya temen lo adalah kakak lo sendiri, yaitu gue. Nah, gue takut waktu gue tersita buat bahagiain cewek itu dan lo malah ngerasa dilupakan" jelas Dega panjang lebar lalu menunduk sedih.

"Bffftt... bwahahahaha..." tawa Alexa pecah seketika.

"Denger ya, kak Dega. Temen gue emang cuma lo! Tapi... gue gak bakal sejahat itu karena nahan kebahagiaan lo. Kalo lo sayang, ya bahagiain lah" sekarang Alexa justru menjelaskan panjang lebar kepada Dega.

"Beneran gapapa ni? Oh.. iya, lagian lo udah ada Albert ya" ucapan Dega membuat Alexa menatap datar TV nya.

"Ups... salah  ngomong gue. Ya udah, gue keluar dulu. Makasih ya" ucap Dega lagi sambil mengacak acak rambut Alexa.

Setelah Dega keluar kamar dan pintu kamar Alexa menutup, tanpa sadar Alexa menatap pintu yang tertutup itu sambil tersenyum.

Ia senang mempunyai kakak seperti Dega. Ia baik dan sangat perhatian kepada Alexa.

Mungkin kalau Alexa bisa menerima Sinta, Ibu tirinya, kebahagiaan di keluarga mereka akan lengkap.

-----

Tebak dimana Albert sekarang(?).

Ia sedang berdiri di depan sebuah pintu besar berwarna putih.

Ia di depan rumah Alexa.

Masih menggunakan kaos hitam dengan celana basketnya.

Jari jarinya sudah hampir menimbulkan bunyi di pintu. Tapi Ia berhenti. Ia sedang mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu. Dan...

Tok tok tok...

Ternyata Ia cukup berani. Ia tidak memikirkan apakah Alexa memaafkannya atau tidak. Ia hanya ingin meminta maaf. Itu saja.

Saat pintu dibuka, terlihat Bi Inah dengan senyum ramahnya seperti biasa.

"Bi, Alexa nya ada kan?" tanya Albert tiba tiba.

"Ada den, diatas. Mari den, masuk dulu." Bi Inah mempersilahkan Albert masuk.

"Siapa sih bi?" terdengar suara Dega mendekat.

"Eh... lo Al, masuk sini" ucap Dega berusaha akrab.

"Alexa ada di kamar tu... samperin gih.." ucap Dega. Bi inah masih mengikuti Dega dan Albert di belakang.

"Kak, kira kira dia maafin gue gak ya?" tiba tiba Albert mencengkeram bahu Dega.

Sontak Dega menoleh. Ia menatap Albert dengan senyum tipis dan mengangguk pelan.

"Udah sana." Dega memerintahkan Albert untuk ke kamar Alexa.

"Bi, tolong buatin jus mangga ya bi. Tolong anterin ke kamar ku ya,bi" ucap Dega secara sopan.

"Iya den," Bi Inah langsung melengos menuju dapur.

Sedangkan Dega menuju kamarnya dan Albert menuju ke kamar Alexa.

.

Cklek..

"Apa k..-" ucapan Alexa seketika terhenti karena melihat siapa yang masuk ke kamarnya.

"LO?! Lo ngapain kesini?"

______---------------------______

Hai hai...
Yap. Jangan lupa VOTE and COMMENT nya yaa... ^_^

Cool Girl  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang