10

15.4K 681 2
                                    


Saat Dega membuka pintu...

"Lho... lo?" ucap Dega sambil mengerutkan keningnya.

"Hai kak.. Gue mau jengukin Alexa" ternyata Albert sudah berada di depan pintu rumah Alexa.

"Oh.. iya, masuk deh.. kamar Alexa di lantai 2.. lo naik aja.. nah yang di ujung, deket tangga itu kamarnya Alexa." Jelas Dega.

"Oke. Thanks kak"

"Shaap.."

Albert langsung menuju ke kamar Alexa yang tadi dijelaskan panjang lebar oleh Dega.

-----

Baru sedikit Albert membuka pintu lalu...

"Sapa sih ka..-" ucapan Alexa terpotong melihat siapa yang masuk ke kamarnya.

"LO?!"

"Iya gue... napa?" Albert menutup pintu kamar Alexa.

"Lo ngapain kesini? Mau bikin gue makin sakit?" ucap Alexa ketus tanpa menatap Albert. Ia menatap ponsel yang Ia genggam sekarang.

"Heh... gue tu kesini mau jengukin lo... Lo nethink banget sih kalo sama gue." Albert menatap manik mata Alexa yang sedang memainkan ponsel.

"Lo cantik kalo diem.. lo diem aja terus" gumam Albert (sangat)pelan.

Alexa samar samar mendengar gumaman Albert.

"Hah?! Lo ngomong apa? Gue gadenger" Alexa mengalihkan pandangan nya ke Albert.

"Nggak.. gue cuma tanya, lo udah makan bel..-"

Cklek

Pintu kamar Alexa terbuka perlahan oleh seseorang. Sontak Albert dan Alexa langsung menoleh ke arah pintu.

"Lho.. ada temennya non Alexa toh?" Albert tersenyum ramah pada Bi Inah. Alexa sempat kaget melihat senyuman Albert. Ia (sangat)tampan saat tersenyum.

"Ada apa bi?" Alexa bertanya lembut pada Bi Inah. Albert menyimpan rasa terkejutnya.

"Ini non, makanan pesenan non Alexa sudah jadi."

"Makas..-"

"Makasih bi, sini biar saya yang pegang." Albert  memotong pembicaraan Alexa dan langsung mengambil mangkok berisi cream soup di dalamnya dari tangan Bi Inah.

"Saya permisi den.."

"Albert bi" Albert (lagi lagi) tersenyum ramah.

"Ah ya... saya permisi dulu den Albert, non Alexa"

"Makasih ya bi" Alexa menatap Bi Inah peduli.

Bi Inah langsung keluar dari kamar Alexa dan menutup pintunya.

"Nih makan.. gue suapin"
Albert sudah mengangkat sendok dengan cream soup diatasnya.

"Gamau.. gue makan sendiri!" jawab Alexa ketus sambil mencoba meraih mangkok yang Albert pegang. Tapi Albert langsung menjauhkan mangkok nya dari raih-an tangan Alexa.

"Hiih.. lo nyebelin!" Alexa mengerucutkan bibirnya.
Melihat itu, Albert tertawa kecil.

"Lo lucu."

"Hah?!"

"Lo LUCU kalo kayak gini, Alexaaa..."

Deg.

Lucu?

Alexa menunduk. Ternyata Ia sedang blushing. Ia mengangkat kepalanya lagi menatap manik mata Albert yang masih tersenyum kepadanya. 

"Ap- Apaan sih lo?" Alexa tergagap karena Ia kaget dan nervous.

"Gausah gugup gitu.. ni makan." Albert menyodorkan sendok berisi cream soup kearah mulut Alexa.

Alexa pun membuka mulutnya dan melahapnya. Ternyata Alexa memang lapar. SANGAT lapar. Terlihat dari cara Ia melahap makanan nya.

...

"Lo nggak makan berapa hari lex? Cepet banget ni makanan abis." Albert menatap mangkok kosong yang hanya berisi sendok itu.

"Biarin." ucap Alexa ketus.

"Yeee... ketus amat. Lex, gue jelasin lagi ya.. lo itu sebenernya cantik..  CANTIK. cuma lo dingin aja, makanya kecantikan lo nggak keluar" Albert menatap manik mata Alexa.

"dingin.. dingin.. Emang gue es batu?" Alexa menjawab Albert ketus, lagi.

"Ya udah serah lo deh.." Albert menyisir pandangan nya ke seluruh kamar Alexa dan matanya terhenti pada sebuah benda yang tergeletak di pojok ruangan. Sebuah gitar berwarna putih.

Albert berdiri lalu mengambil gitar itu dan kembali duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Alexa.

"Eh.. asal ambil aja lo" protes Alexa saat Albert kembali duduk.

"Pinjem." Albert menjawab singkat.

Ia mulai memetik senar gitar perlahan dan pelan membentuk instrumen.

"Bagus" tanpa sadar senyum Alexa tersimpul melihat permainan gitar Albert.

"Gue minta nomer lo dong" tiba tiba Albert mengeluarkan ponselnya dari saku celana basketnya.

"Buat pa'an?" tanya Alexa datar.

"Buat koordinasi lo kalo misalnya kita ada latihan lagi."

"Ya udah.. sini HP lo"

Setelah Alexa memberikan nomor HP nya dan Albert menyimpannya, Albert pun berpamitan.

"Ya udah, gue balik. Kalo besok besok ada latihan lagi, gue bakal hubungin lo"

"Hmm"

"Oke, bhay"

"Btw, thanks udah jengukin gue" Alexa mengalihkan pandangan nya ke ponselnya karena malu.

Albert hanya tersenyum peduli.

"Sama sama. Oke, kayaknya kita bisa jadi temen deh.. daa" Albert mengusap rambut Alexa kasar, seperti Dega tadi, lalu keluar dari kamar Alexa.

"Kayaknya" ucap Alexa untuk menjawab kata kata Albert sambil tersenyum kecil dan menatap pintunya yang perlahan tertutup.

*

"Gimana? Udah selese jengukin nya?" tanya Dega yang melihat Albert turun dari tangga.

"Udah kak" Albert menjawab Dega dengan senyum sopan.

"Kak, gue mau ngomong bentar deh sama lo.." Albert tiba tiba menatap Dega serius.

______---------------------______

Hai gaes...
Gimana? Seru gak?
Jangan lupa voments nya yak.. muah muah.. :* ^_^

Cool Girl  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang