25

11K 482 10
                                    


"Nggak papa aku pulang sendiri aja." Kini Alexa dan Albert berada di koridor di depan kelas Alexa.

"Serius? Tapi kalo kamu kenapa - napa gimana?" Albert menatap Alexa dengan tatapan khawatir.

"Iya, Al. Aku nggak bakal kenapa - napa deh..."

"Jaga diri ya."

"Iy..-" kata kata Alexa berhenti begitu juga pergerakannya. Ia kaku. Lihat apa yang Albert lakukan. Ia mencium kening Alexa.

Setelah melepaskan ciumannya di kening Alexa, Albert berdiri di depan Alexa dengan senyum mengembang di bibirnya.

Pipi Alexa seketika memerah.

"Aku tinggal ya. Inget! JA-GA DI-RI BA-IK BA-IK"

"Iyaaa Al."

Setelah itu Albert menuju parkiran, menaiki motornya lalu pergi meninggalkan sekolah.

Baru saja Alexa ingin masuk ke kelasnya, tiba tiba seseorang membekap mulutnya.

"Hmmmppfff.." Alexa mencoba berteriak.

Sekolah sudah sangat sepi sejak 2 jam yang lalu namun entah kenapa Alexa ingin tinggal untuk mengurus sesuatu sampai sampai Ia tidak ingin Albert mengantarnya pulang.

Alexa benar benar sendiri di sekolah. Mungkin hanya ada bapak penjaga yang sekarang berada di ruangannya sehingga tidak melihat Alexa yang sedang dibekap.

"Diem!" ucap seseorang di balik topeng penculik nya.

Orang itu tiba - tiba mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, lalu menggunakan sapu tangan itu untuk membekap Alexa.

"Al...bert" rintih Alexa sebelum akhirnya kesadarannya hilang.

-----

Sebuah sinar menusuk mata Alexa begitu Ia membuka matanya.

Di ruangan itu sangat gelap. Hanya sebuah lampu kecil yang berada di atas kepala Alexa saja yang menerangi kegelapan tersebut.

"Ugh..." Alexa mencoba untuk menegakkan kepalanya yang awalnya miring ke kanan.

Setelah menyadari tangan, kaki, dan perutnya dililit tali, Alexa langsung meronta mencoba melepaskan lilitan tersebut. Namun hasilnya nihil. Tali tersebut diikat sangat kuat.

Seseorang bertopeng tiba - tiba masuk lewat pintu yang ada di hadapan Alexa dengan membawa cangkir putih dengan asap mengepul diatasnya.

"Oh? Hai Alexa. Udah bangun ternyata." ucap orang itu.

"LO SIAPA?! LEPASIN GUE!!!" teriak Alexa.

"Wowowow... tenang. Gue gabakal ngapa ngapain lo kok." Orang itu membuka topeng di bagian mulutnya lalu meminum sesuatu yang ada di cangkir yang Ia bawa.

"Kalo lo gamau ngapa ngapain gue, lepasin gue sekarang."

"Gue nyulik lo buat narik perhatian Albert. Biar dia kesini, terus gue celakain dia deh. Karna lo sama dia udah bikin gue sakit ati."

"Lo sebenernya siapa sih?"

"Gue? Oh.. gue masih pake topeng ya(?) Oke gue buka."

Perlahan, orang itu membuka topengnya dan...

"LO???!!!" teriak Alexa kaget melihat wajah orang yang menculiknya.

Ciping.

Orang yang pernah menyukai dan juga menembak Alexa dulu.

"Kenapa? Kaget? Kaget ngeliat orang yang lo tolak?"

"Lex, aku suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacarku?"

Alexa ingat bahwa wajah orang di depannya ini adalah wajah yang sama dengan orang yang menembaknya duku.

"Ciping, sorry. Tapi gue emang gak cinta sama lo."

"TELAT!!!" teriakan Ciping membuat Alexa menutup matanya karena kaget dan takut.

"Sory? BUAT APA???!!! Dengan 'sory' gabakal bikin lo mutusin Albert. Dengan 'sory' gabakal bikin lo mau sama gue." ucap Ciping dengan nada sedih.

Alexa menunduk dalam - dalam mendengar perkataang ciping barusan karena perkataan Ciping memang benar.

Ciping berjalan keluar dari ruangan itu dengan langkah cepat.

Beberapa menit kemudian Ciping masuk lagi. Cangkir putih yang tadinya Ia bawa kini berganti menjadi ponsel androidnya.

Alexa menatap Ciping dengan tatapan bungung dan takut.

"Lo... mau ngapain?"

"Gue? Gue bakal ngefoto lo terus gue kirim ke Albert biar dia kesini."

"Ping, please... lo boleh apa apain gue, tapi jangan Albert. Please, Ping."

"Gabisa!!! Gue tau, lo akan lebih menderita waktu orang yang lo sayang tersakiti, daripada diri lo sendiri."

Dengan cepat Alexa memalingkan wajahnya ketika Ciping memfotonya. Tapi Ciping justru mendekat dan mencengkeram pipi Alexa kuat dan mengarahkan wajahnya ke kamera. Alexa menutup matanya.

Ckrek

Suara kamera Ciping berbunyi. Begitu mendapatkan foto wajah Alexa yang berantakan, Ciping langsung mengetikan suatu pesan kepada Albert.

Dateng ke Jl.Gondam no.15 dalam 30 menit, kalo nggak, Gue nggak bisa jamin keselamatannya.

Kata Ciping di pesan itu.

-----

Albert sedang duduk di sofa di ruang keluarga bersama teman temannya.

Saat teman - temannya asik bermain playstation, Albert justru duduk dengan cemas memikirkan Alexa.

"Heh Al, murung aja lo. Sini gabung." ucap Andra membuyarkan lamunan Albert.

"Alexa ni. Daritadi belom ngabarin gue. Gue jadi khawatir." Begitu mengatakan itu, ponsel Albert yang berada di meja berbunyi menandakan ada sms yang masuk.

Mengira itu adalah Alexa, Albert langsung menyambar ponselnya. Begitu membuka pesan itu...

"SHIT!!!"

______---------------------______

Hae... hae...
Tegang gak sih(?)
*krik..krik..krik*

Oke. Jangan lupa VOTE and COMMENT nya yaaa... ^_^

Cool Girl  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang