Ch4

15.1K 1.6K 95
                                    

Baekhyun membolakan kedua matanya setelah mendengar penuturan Chanyeol. Mendadak bulu di seluruh tubuhnya terbangun akibat hembusan nafas lelaki tinggi ini di telinganya. Ia menelan salivanya kasar - kasar ketika wajah Chanyeol tepat sekali di hadapannya.

Membuatnya ingin mati saat ini juga.

Chanyeol ikut menelan salivanya kasar ketika melihat wajah takut Baekhyun. Entah kenapa ini justru membuatnya merasakan sedikit...terangsang.

'Sial kenapa aku harus on hanya melihat wajah paniknya?'

Chanyeol sesegera mungkin melepaskan kungkungan yang ia buat untuk menahan Baekhyun tadi. Suasana canggung seketika setelah kejadian sialan barusan itu. Demi apapun, Chanyeol berkata seperti itu hanya untuk menggoda lelaki mungil nan imut di hadapannya ini. Tapi.. kenapa justru ia yang on?

"Ehm, kau mandilah. Aku akan membuatkan makanan untukmu."

Chanyeol berdehem sebentar sebelum akhirnya berbicara. Setelahnya, ia berlalu meninggalkan Baekhyun untuk membuatkan makanan.

"Fuhhhh"
Baekhyun membuang nafas leganya setelah ia rasa tidak melihat bayang Chanyeol di hadapannya. Jantungnya berdebar tidak karuan ketika ia mengingat lagi wajah Chanyeol yang begitu dekat tadi. Dan lagi... ia merasa wajahnya memanas bukan main.

Setelah menormalkan detak jantungnya, maka ia memutuskan untuk menuju kamar mandi. Sepertinya sedikit berendam tidaklah masalah.

~o0o~

Chanyeol membalikan tubuhnya ketika indra penciumannya menangkap wewangian strawberry sangat menyengat. Dan hampir saja ia menjatuhkan rahangnya kalau tidak ia terburu sadar. Disana, tidak jauh dari tempat ia berdiri, ada sosok malaikat mungil yang menggunakan sweater usangnya dengan bawahan celana...err pendek. Chanyeol lagi - lagi hanya bisa menelan salivanya ketika pemandangan paling indah yaitu paha mulus nan putih milik Baekhyun terpampang di hadapannya.

Jika saja ia tidak bisa menahan hawa nafsu di dirinya... bisa dipastikan, Baekhyun akan tergeletak di atas kasur sekarang juga.

"Uhm, maaf aku menggunakan celana pendek ini. Aku hanya sudah terbiasa memakainya."

Baekhyun berbicara dengan gugupnya setelah matanya menangkap arah mata Chanyeol yang tengah memperhatikan pahanya. Oh jangan lupakan wajahnya sudah memerah sempurna.

Chanyeol membulatkan kedua matanya dan mengerjapkannya beberapa kali. Sial, ia ketangkap basah oleh Baekhyun! Sekali lagi, ia berdehem untuk mencairkan suasana.

"Kemarilah, maaf hanya ada ini." titah Chanyeol mengajak Baekhyun untuk terduduk dan menyantap makanan.

Baekhyun dengan senyum tipisnya melangkah mendekati Chanyeol dan mendudukan dirinya di depan lelaki itu. Matanya berbinar kala melihat menu makan kali ini. Bibimbap. Demi apapun ia sudah lama sekali tidak memakan khas Korea ini.

"Apa aku boleh memakan ini?" tanya Baekhyun dengan tatapan seperti anak kecil yang meminta permen pada orang tuanya.

Chanyeol tanpa sadar tersenyum kecil melihat wajah menggemaskan Baekhyun. "Makanlah sebanyak mungkin." katanya menatap Baekhyun.

Chanyeol bisa gila mungkin setelah ini. Pandangannya tidak bisa terlepas dari paha mulus milik Baekhyun di hadapannya ini. Sialan! Ia bahkan tidak bisa fokus hanya untuk sekedar makan. Belum lagi bibir Baekhyun yang entah mengapa terlihat menggoda ketika memasukan makanan pada mulutnya.

"Aku selesai." seru Baekhyun dengan senyuman khasnya.

Chanyeol lagi lagi hanya bisa termangu melihat senyuman indah milik Baekhyun. Uh, ia tidak bisa berjanji untuk tidak menyerang anak ini.

"Oh ya. Taruh saja disitu." ujar Chanyeol

"Tapi aku harus men-"

"Tidak perlu. Kau bisa melakukannya mulai besok." timpa Chanyeol

Baekhyun menganggukan kepalanya patuh. Ia masih terdiam dengan posisi berdiri menatap bingung Chanyeol yang tengah menyelesaikan makan malamnya.

"Aku selesai. Kau tidurlah di kamar tamu." ujar Chanyeol seraya membereskan meja makannya.

Baekhyun menggigit bibir bawahnya gugup, ia bingung harus memulai berbicara ini dari mana.

"Uhm, Ch...chanyeol?"

Chanyeol menghentikan beberesnya. Menatap lekat wajah Baekhyun yang sangat mendamaikan hati. "Hngg?"

"Boleh aku tidur bersamamu? A..ku terlalu takut jika harus tidur di kamar seluas itu." cicit Baekhyun yang memang tidak berbohong sekalipun.

Chanyeol membelalakan kedua matanya seperti ingin keluar. Entah kenapa jantungnya berdebar dengan rahangnya yang mengeras.

TBC
(・∀・)

Ps: anggap suasananya udah malem ya :'''v bingung soalnya kalo bukan suasana malem. .g

Bye. See u next chap~

Vment banyak fast update.
Serius.

:)

Help MeWhere stories live. Discover now