Ch15

10.7K 1.1K 33
                                    

"Ini, minumlah dulu."

Sehun menyodorkan segelas cokelat panas pada Baekhyun. Jangan tanya bagaimana mereka bisa bersama, karena semua berlalu begitu saja. Sehun datang sepuluh menit kemudian setelah Baekhyun menelfonnya. Ingat 'kan, jika Sehun tertarik pada lelaki mungil itu?

Baekhyun tersenyum pada Sehun, "Terimakasih Sehun ah."

Sehun menghembuskan nafasnya kasar kemudian mendudukan dirinya tepat di sebelah Baekhyun. "Jadi, atas dasar apa kau kabur?" tanyanya. Sedari tadi ia sudah bertanya ribuan kali, tetapi Baekhyun selalu berkata nanti.

Baekhyun menarik nafasnya, kemudian menyesap lagi cokelat panas itu. Berada sedekat ini dengan Sehun, membuatnya gugup entah kenapa.

Dan bibir mungil itu bergerak menjelaskan semuanya. Mulai dari ia menyaksikan dengan jelas Chanyeol berciuman dengan wanita lain. Lalu dirinya yang mengurung diri di kamar selama tiga hari. Dan setelahnya Chanyeol pingsan kemudian Jongin membentaknya untuk kesekian kali.

"Jongin.. aku seperti pernah mendengar namanya." gumam Sehun begitu Baekhyun menyelesaikan ceritanya.

Baekhyun menoleh, menaruh cangkirnya di atas meja kemudian menatap Sehun. "Benarkah? Kau mengenalnya?" tanya Baekhyun. Baekhyun bertanya karena ia merasa ada suatu hal yang Jongin sembunyikan dari dunia ini.

"Kim.. Jongin?" tanya Sehun menaikan alisnya. Baekhyun mengangguk cepat tanpa menunda waktu.

Sehun memejamkan matanya, kenapa ia harus lagi-lagi berurusan dengan lelaki itu. Lelaki tan yang sudah sepuluh tahun ini ia hindari, ia jauhi, bahkan Sehun tak segan untuk menutup mata dalam artian lain, jika melihat Jongin.

"Kau mengenalnya?" tanya Baekhyun pelan.

Sehun membuka matanya, seulas senyum tersungging di bibirnya. "Tidak, aku hanya tahu namanya. Bukankah dia pengacara?" ujar Sehun masih tersenyum.

Baekhyun mengangguk ragu, hatinya tahu jika Sehun juga menyembunyikan sesuatu dari nya. Maka tugasnya disini adalah mencari tahu semuanya.

-

"Baek, kau mau kemana?" tanya Chanyeol menatap dalam ke arah Baekhyun. Tatapannya begitu sendu, dan ada sirat tak ingin di tinggal disana.

Baekhyun melepaskan pegangan Chanyeol yang sedari tadi menahannya dengan erat.

"Aku harus pergi, Yeol." ujarnya dengan senyum bak malaikat.

Chanyeol berusaha menahan Baekhyun agar tak pergi, tapi.. semua terasa sulit. Mereka seperti dihalangi oleh dinding yang kokoh dan sulit untuk di tembus.

"Baek!" teriak Chanyeol sontak menimbulkan nyeri di kepalanya.

"Baeksshh.." rintihnya memejamkan matanya kembali sembari memegang kepalanya.

Setelah ia rasa, tidak terlalu pusing. Ia memutuskan untuk membuka mata, sontak matanya melebar begitu melihat sisi ranjang. Tidak ada siapapun. Hanya selang infus di tangan kirinya.

"Baek.." lirihnya ketika sadar bahwa Baekhyun benar-benar meninggalkannya. Dan semuanya seketika gelap.

-

Pagi hari tiba.

Sehun tampak seperti tengah menunggu seseorang. Ya, terlihat jelas dengan tingkahnya yang sesekali melirik arloji di tangannya. Hatinya sedikit tak tenang karena ia meninggalkan Baekhyun yang masih terlelap di apartement. Tapi, mengingat hal ini jauh lebih penting, maka ia memutuskan untuk mengesampingkan urusan hatinya.

"Ada apa?"

Sehun yang sedari tadi menunduk segera mengangkat kepalanya, dan melihat wajah lelaki di hadapannya. Tidak ada yang banyak berubah, hanya saja lelaki di hadapannya ini lebih tinggi dan tampan.

"Kita harus bicara, Jongin." ujar Sehun dingin dan melangkah pergi. Tak perlu di suruh dua kali, Jongin, lelaki yang menjadi objek Sehun untuk menunggu, segera melangkah mengikuti adiknya itu.

-

Pagi ini Baekhyun memutuskan untuk pergi ke kedai coffe dekat apartement. Hal ini ia lakukan karena tidak adanya bahan makanan di apartemen Sehun. Belum lagi, saat Baekhyun terbangun tadi, ia tak menemukan sosok Sehun di penjuru apartement. Maka dari itu, ia memilih untuk mencari makanan ringan.

Pandangan Baekhyun menyapu keseluruh penjuru kedai, cukup ramai meski sudah pukul 9 pagi. Ketika ia melihat satu bangku kosong, maka ia segera bergegas untuk duduk disana. Mengistirahatkan sebentar kakinya yang lelah sehabis berjalan dari apartement. Entahlah, Baekhyun merasa akhir-akhir ini sangat mudah lelah.

"Baekhyun?"

Yang di panggil justru mematung di tempat. Suara itu, suara yang terdengar berat seperti Ahjussi tua. Bukankah itu suara .. Chanyeol? Tak ingin diliputi rasa penasaran, maka ia segera membalikan tubuhnya.

"C..hanyeol?"

Benar! Itu Chanyeol!

-

Tbc

Thank you for 10k+ viewers & 1k+ favoritenyaa! Ganyangkaaa banget, homina homina wkwk, thank you untuk semua pembaca setia akohh /nangis terhura/ maaf gapernah balesin komen kalian ;_; huhu. aku sangat sibuk GAYs. senin - kamis kemarin aku simulasi unbk dari sekolah. dan senin - kamis depan aku simulasi lagiiii! whtdefak. ;;;;;;;___;;;;;

Dannnn... untuk chapter ini, maaf sekali pendek bangett kayak punya Baek. ;_;. Sengaja, karena mau bikin tebak-tebakan. HAHAHA. sudahlah, an nya terlalu panjang kek punya Chanyeol.

Jadi, selamat bingung! .g

/cium Baekhyun.

Help MeWhere stories live. Discover now