[MIL] : FIFTEEN

2.2K 237 23
                                    

( Mingyu POV )

" Mingyu, aku lapar ! "

" Yah, Mingyu-ah ! Aku kebulur ni. "

" Ahjusshi ! Eun lapar ! "

" GyuGyu-ah, JiJi lapar .. "

Sejak kaki kiri Eunji berbalut, akulah yang menjadi 'bibik suruhan' si Eunji. Entah kenapa perangainya lain benar bila sakit. Terlampau manja dan mengada-ngada.

" Chakkaman ! "

aku berlari terkedek-kedek ke arah Eunji yang sedang duduk di ruang tamu bersama sepinggan nasi goreng. Ya, nasi goreng masakan aku. Katanya, nasi goreng yang aku masak ni sedap dan dia suka. Bangga? Mestilah hehe.

" Nah ! " aku menghulurkan pinggan itu kepada Eunji sementara dia hanya memandang kosong ke arah pinggan itu. Eh, budak ni dah kenapa pulak?

" Ambiklah. " aku menghulur kembali pinggan itu kepada Eunji. Namun, reaksinya masih sama. Wajahnya didongak tinggi sedikit, merenung wajah aku.

" Aku kan sakit, tolonglah suapkan. " katanya dengan muka kesian. Aku mula tak keruan. Cair? Eh taklah, cuma kesian. Punggung aku labuhkan di sebelahnya. Eunji sudah pun tersenyum meleret dan memusingkan badannya menghadap aku.

" Aaaaaa ~ " mulutnya dibuka seluas yang boleh. Aku menggulingkan bebola mata sambil menyuap sesudu nasi ke dalam mulut kecilnya walaupun sudah terbuka luas.

" Mengada, kan? Kaki kau yang berbalut, bukannya tangan. " aku mendengus. Ingat aku takde kerja lain ke nak buat?

" Aku makan guna kaki. "

Kuang kuang kuang

Loya buruk pulak minah ni. Sesudu nasi aku sumbat lagi ke dalam mulutnya.

" Makin sedaplah kau masak. " ujarnya dengan sengihan. Aku tak tahulah dia jujur ataupun tidak, tapi itu sudah cukup membuatkan hidung aku kembang kempis. Siapa saje yang tak suka dipuji, kan?

Eunji mencapai pinggan nasi goreng dari tangan aku membuatkan sebelah kening aku terangkat. Pelik.

" Kau ada schedule kan harini? Pergilah sekarang, nanti lambat pulak. " suruhnya. Aku memerhatinya yang tidak henti-henti menyuap nasi ke dalam mulutnya.

" Kau kan sakit, boleh ke duduk rumah sorang-sorang? " aku menyoal, inginkan kepastian. Eunji mengangguk kepalanya laju-laju.

" Aku okay lah. Aku kan dah besar. Dah, pergilah sekarang. Hoshi mengamuk nanti, aku tak tahu. " aku menjadi tak keruan sebaik sahaja nama Hoshi disebut. Habislah aku jika singa mata sepet tu mengamuk.

Aku bangun dari sofa dan berdiri menghadap Eunji yang sedang mendongakkan kepalanya memandang aku. Kepalanya aku usap lembut.

" Take care. Aku pergi dulu, annyeong jagiya. " aku tersengih. Eunji sekadar mengangguk kecil sebelum menyambung suapan nasi ke dalam mulutnya. Eh, takde perasaan betul minah ni.

( End of POV )

--

Tepat jam 9 malam, Mingyu tiba di kondo miliknya. Pintu rumah dibuka dan suasana gelap di dalam rumah membuatkan dia mula risau.

" Eunji? Eunji-ah ! Kau okay? " nama si isteri dipanggil berulang kali, namun tiada sahutan. Dia berjalan ke ruang tamu dan suis lampu dihidupkan.

Eunji sedang tidur nyenyak di atas sofa sambil memeluk patung rilakuma pemberian Mingyu tempoh hari. Mingyu mengukir senyuman kecil.

Kunci keretanya diletakkan ke atas meja kecil di tepi sofa, kemudian dia melutut merenung muka Eunji yang masih lena dibuai mimpi. Rambut gadis itu diusap lembut.

" Kenapalah susah sangat nak ambik hati kau? " dia bermonolog sendiri. Dia kembali bangun dan mula mendukung Eunji gaya bridal menuju ke biliknya.

Tubuh kecil Eunji diletakkan perlahan-lahan ke atas katil. Mingyu menarik selimut tebal menutupi tubuh Eunji.

" Saranghae. " Mingyu mengucup lembut ubun-ubun Eunji, kemudian bangun untuk keluar.

" Kim Mingyu .. " langkah Mingyu terhenti tatkala pergelangan tangannya digenggam erat. Dia menoleh semula ke arah Eunji yang sedang memandangnya.

" Teman aku malam ni? " ujar Eunji perlahan. Mingyu mendekati Eunji dan duduk di birai katil.

" Kau mengigau ni. " Mingyu cuba melepaskan tangan Eunji yang masih melekat di pergelangan tangannya, namun gagal. Wajah sayu Eunji ditatap lama.

" Please .. " pinta Eunji. Mingyu akur dan dia mula baring di sebelah Eunji.

" Gumawo. " Eunji tersenyum kecil. Tubuh Mingyu dipeluk erat, membuatkan Mingyu sedikit terkejut. Betulkah gadis yang sedang memeluknya ini adalah isterinya? Dan bukan jembalang yang menyamar sebagai Eunji? Dengan mindanya yang masih keliru, Mingyu mula tertidur.

--

" Kau okay? Dekat mana lagi yang sakit? Ada luka dalaman tak? " tubuh Eunji dilihat dari setiap sudut ; depan, belakang, tepi. Eunji mula rimas dan pipi Hyojung ditampar perlahan.

" Aku okay lah. Kaki aku cuma terseliuh sikit je, bukannya kena langgar lori ke hape. " Eunji menggelengkan kepalanya. Prihatin betul kawannya yang seorang ini.

Hyojung sekadar tersengih sumbing dan kepalanya ditoleh memandang Changkyun yang sedang mentertawakannya.

" Diamlah, budak. Gelak je tahu. " jelingan dihadiahkan buat Changkyun sementara Changkyun buat tak endah.

" Noona dah okay ke? Sakit lagi? " soal Changkyun. Eunji menggelengkan kecil.

" Tak sakit dah. " beritahunya. Hyojung dan Changkyun mengangguk dengan mulut berbentuk 'o'.

Mingyu menghampiri mereka bertiga dengan sebuah plastik di tangan. Mata Changkyun mula bersinar tatkala melihat isi plastik tersebut.

" Omo, hyung ! Banyaknya snek. " Changkyun merampas plastik itu dari tangan Mingyu sementara Mingyu sekadar mampu menggeleng melihat perangai Changkyun itu. Mingyu melabuhkan punggungnya di sebelah Changkyun yang sudahpun melahap snek yang dibeli Mingyu tadi.

" Eun-ah, hensem gila do laki kau ni bila tengok depan-depan. " ujar Hyojung dalam nada berbisik.

Eunji mengalihkan pandangnnya ke arah Mingyu sebelum turut berbisik, " Jangan puji dia, nanti dia kembang. "

Hyojung tidak henti-henti merenung Mingyu sehingga dapat dikesan oleh Mingyu.

" Kenapa tenung saya sampai macam tu? Well, saya tahulah saya macho. " ujar Mingyu dengan penuh bangga.

Eunji menyiku Hyojung di sisinya, " Kan aku dah cakap. "

--

Ku-ku-ka-ka

Telefonnya dicapai sementara Mingyu di sisi sekadar memerhati.

DivaBoo : Eunji-ssi, kau injured? Kenapa tak bagitahu aku?

Eunji tersenyum sendiri. Lengannya disiku membuatkan dia menoleh memandang Mingyu yang sedang mengangkat kening.

" Siapa tu? " soalnya. Eunji tersengih dan menunjukkan telefonnya ke hadapan muka Mingyu.

" Divaboo. " beritahunya. Mingyu membuat muka tenuknya dan kembali memeluk tubuh.

EunjiEun : alah, sikit je. Dun woreh kay? Lagipun Mingyu ada, dia yang jaga aku.

Mingyu di sisinya dipandang sekilas. Senyuman manis mula terukir di bibir mungilnya.

--

TO BE CONTINUE

sorry cause ff ni dah makin merapu T^T idea makin kurang do hm hm

kalau korang ada idea and nak sedekah kat i, silalah comment xD i really appreciate it muehehehe

[C] ❝ mingyu in love ❞Where stories live. Discover now