Carina terbangun dengan posisi meringkuk sendirian dalam balutan hangat selimut tebal melilit tubuh mungilnya yang tanpa busana. Kelopak mata gadis itu mengerjap ngerjap masih mengantuk diganggu oleh sinar matahari yang masuk melalui jendela suite.
Tubuhnya seakan tahu jika Michael tidak ada ditempat yang sama.
Bola mata coklatnya menelusuri sekitar kemudian menangkap sosok Michael yang duduk di sofa tunggal dengan anggun. Menatap kearah Carina seperti predator pemangsa.
Mata birunya yang mampu membuat hati bergetar memandang ke satu arah. Carina.
Rambut hitam Michael yang acak acakan sehabis bercinta menambah kesan seksi yang gelap. Dengan bibir membentuk garis lurus tanpa senyuman, dada bidang yang menggoda, Michael duduk bak seorang raja di singgasana emasnya.
Carina mengamati lagi, kaki Michael yang jenjang sempurna terlipat anggun keatas lutut. Rasanya seeprti udara disekitar terhisap habis oleh benda kasat mata, meninggalkan Carina terengah engah.
Perlahan, gadis mungil dengan perut yang kian hari makin membesar bangun dari tempat tidur seraya meraih baju kemera putih Michael yang tak berdaya dilantai dingin. Tubuh kecilnya tenggelam disana.
Carina mengambil langkah hati hati mendekati Michael setelah berhasil, dengan hati hati Carina duduk di pangkuan Michael dan pria itu menyambutnya dengan tangan terbuka. Tangan kokoh yang sudah menelusuri setiap lekukan tubuh Carina memeluk gadis itu dengan sempurna.
"Ada apa?" Carina berbisik dengan pelan perlahan membenamkan wajahnya dilekukan leher Michael. Menghirup aroma maskulin yang tidak pernah bosan ia rasakan.
"Kau baik baik saja?" Micahel menjawab dengan balas bertanya.
"Selain dari bagian privasi ku yang terasa tidak nyaman. Aku baik baik saja."
"Maaf, aku terlalu terbawa suasana tadi malam." Ucap Michael dengan nada datar. Jemarinya berjalan menyentuh perut Carina untuk diusap dengan lembut. Seolah tahu apa yang ada dipikiran Michael Carina langsung berkata,
"Mereka baik baik saja jika itu yang kau khawatirkan. Jika tidak, aku pasti bisa merasakannya." Seberkas nada riang tersimpan dalam suara Carina. Mencoba menghapus suasana hitam putih kelabu yang mengelilingi mereka, ketika matahari justru memberikan warna.
"Kita harus memeriksanya." Kata Michael bersikeras.
Carina mengangkat kepalanya memandang Michael. "Tentu kalau itu membuatmu berhenti khawatir."
Michael menarik bibir dengan senyum ironi disana.
Jemarinya bergerak terangkat menelusuri leher Carina dengan ibu jarinya. Mengusap lembut dengan sensual menggoda, kemudian berjalan turun searah dengan deretan kancing kemeja yang ia kenakan.
"Aku suka menandai tubuhmu." Bisik Michael penuh arti tersirat yang Carina sendiri tidak sanggup menerjemahkannya dengan akal sehat. Setiap sentuhan Michael memporak porandakan pikirannya. "Tapi, kau tidak suka tenggelam dalam perasaan asing yang kurasakan sekarang. Rasanya mengganggu." Tambah pria itu.
"Perasaan apa?'
Michael mengangkat bahunya samar. "Sesuatu yang meluap luap ketika menatapmu berbaring disana dengan damai."
"Sesuatu yang baik atau buruk?"
"Baik, kurasa." Jawaban Michael mau tidak mau menggetarkan jantung Carina. "Aku tidak suka dengan ini."
"Apa kau pernah jatuh Cinta, Michael?" Tanya Carina dengan hati hati.
Bola mata biru Michael menatap Carina dengan tidak percaya. Ia tidak percaya pertanyaan semacam itu akan dilontarkan kearahnya. Dia bahkan tidak tahu cinta itu apa. Hanya ada dirinya, dendam, obsesi dan control yang ada dalam daftar Michael.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand Mistake
RomanceDua puluh dua tahun Carina Logan hidup susah payah dengan kehamilan tak terduga dan dunia yang terjungkir balik. Story : Completed PS : Untuk menghindari plagiarism dari wabah mirror web . Beberapa chapter di setting sebagai private, hanya untuk fol...