Adam memeluk tubuh Carina erat, melindunginya dari serpihan serpihan kayu yang bertebaran dimana mana.
Rumah John meledak.
Michael? Michael!
Carina langsung meronta di genggaman pria itu pada tubuhnya. Rumah sederhana John kini sudah dilelap api. Asapnya mengepul hitam keudara kemudian menyelubung seolah memeluk sisa sisa rumah yang tak berdaya.
Api dan asap. Hanya ada api dan asap. Penglihatannya tidak mendapati sosok Michael sama sekali. Air mata mulai merembes keluar mengaburkan penglihatannya. Tubuh sudah tidak kuat berdiri. Topangan Adam yang membuatnya masih mampu berdiam disana menyaksikan hal mengerikan dan menunggu keajaiban.
Dia hanya butuh sedikit keajaiban. Atau sedikit debu peri.
"Michael" Carina bergumam sendu sementara tenggorokannya mulai sakit. Michael tadi berada dibelakangnya, menyuruh untuk lari dan jangan berpaling, yang justru dari balik punggung Carina rumah itu meledak membawa John dan Charles serta lima orang didalamnya, kemungkinan Michael.
Keinginan Carina begitu kuat akan meminta keajaiban, maka tanpa pernah ia duga keajaiban itu datang dengan ajaib. Tanpa debu peri.
Dari kejauhan, sesosok bentuk manusia samar-samar keluar dari kepulan asap hitam mencekam mengerikan yang mengelilingi rumah sederhana John. Sosok itu berjalan tergopoh gopoh semakin dekat semakin nampak. Hati Carina begitu yakin dengan jika orang didepannya itu Michael.
Otak Carina langsung memerintahkan untuk segera berlari menghampiri Michael yang sekarang ada didepan matanya. Namun, dengan sigap Adam menahan lengan Carina. Gadis itu menatap Adam dengan pandangan tajam. "Tunggu disini. Biar aku saja." Katanya datar. Perlahan melepas genggaman tangannya dari lengan Carina.
Adam berjalan setengah berlari menghampiri Michael yang semakin terpincang pincang. Celana jeansnya berlumur darah dan bekas bekas terbakar. Begitu pula dilengan kiri Michael yang semakin meneteskan darah hingga mengotori tanah yang dilewatinya.
Untuk sesaat, Carina mengutuk John karena sudah menyakiti orang yang dia perdulikan.
Tetapi pria itu sudah mati. Meledak bersama Charles dan yang lainnya.
Carina terkesiap ketika Michael sudah berada didepannya." Kupikir aku akan kehilanganmu." Bisik gadis itu.
Bibir Michael tertarik sedikit keatas."Kau tidak akan kehilangan diriku Carina." Rambut pekat pria itu terlihat berantakan. Darah mengalir dipelipisnya yang mau tidak mau membuat Carina meringis.
"Aku mendapatkanmu kembali." Gumam Michael penuh kemenangan. Melepaskan topangan nya dari Adam lalu melangkah mendekat pada Carina.
"Aku hampir kehilanganmu." Ulang gadis itu lagi. Michael tidak menjawab, hanya menatap Carina seraya jemari tangan kanannya bergerak mengusap pipi gadis itu. Kemudian ia menunduk menyapukan bibirnya pada bibir Carina. Seakan tidak perduli jika darah yang mengalir disamping wajah Michael akan mengotori ibu bayinya.
Laipula siapa yang perduli?
Carina dengan antusias membalas ciuman Michael yang begitu manis. Rasanya seperti sesuatu yang hilang dan ia mendapatkannya kembali. Sesuatu yang kosong kini sudah terisi didalam hatinya.
"Kau harus kerumah sakit." Carina bergumam di bibir Michael nafasnya terengah karena kebahagian yang terbang bebas keluar dari dada.
Pria itu menggeleng."Tidak ada rumah sakit. Langsung menuju rumah."
"Kau tertembak Michael. Kau perlu dokter."
"Dokter pribadiku akan mengurusnya." Kemudian keningnya berkerut menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand Mistake
RomansaDua puluh dua tahun Carina Logan hidup susah payah dengan kehamilan tak terduga dan dunia yang terjungkir balik. Story : Completed PS : Untuk menghindari plagiarism dari wabah mirror web . Beberapa chapter di setting sebagai private, hanya untuk fol...