Awak media panik dengan kejadian mengejutkan yang menimpa acara amal yang diselenggarakan oleh West Global. Penyerangan. Penembakan. Beberapa orang terluka namun syukurnya tidak ada korban jiwa. Saluran televisi menayangkan berita yang sama disana sini.
Siapa dibalik penyerangan itu?
Apa motifnya?
Berbagai macam spekulasi berterbangan seperti kertas diterpa angin topan dahsyat, sementara Carina tidak sadarkan diri.
Wanita itu terbangun keesokan hari setelah peristiwa dimalam pertamanya berada pada acara orang elit yang berkesan membuat dia jera. Di pikiran Carina hanya tentang bagaimana keadaan bayinya, kemudian kabar Jillian.
Carina mengerang ditempat tidur rumah sakit ketika dia mendapati dirinya terasadar mengenakan baju seragam khas pasien dengan posisi tubuh menyamping. Rasa nyeri seolah berkata hai di pundaknyanya.
"Care?" Suara Maggie yang dikenalnya terasa menenangkan.
"Hei," Carina bergerak berusaha memposisikan tubuhnya agar tak lagi menyamping.
"Whoa! Santai sis kau baru menjalani operasi karena peluru itu."
Carina terperangah, matanya menatap kearah Maggie hampir melotot. "Kau tertembak, ingat?" Samar-samar Carina memang mengingatnya. Laki laki yang mengarahkannya pada pintu darurat kemudian bayinya. Tanpa sadar ia mengusap perut dengan lembut.
"Bayimu baik baik saja. Operasinya tidak menganggu si kecil didalam sana. Jangan khawatir." Dengan hembusan nafas Carina bersyukur. Little Bump baik-baik saja. Itu yang terpenting.
"Dimana Jillian?" Carina bertanya, pundaknya terasa berdenyut-denyut ngilu.
"Ada diluar sedang berbicara dengan Michael." Untuk kedua kalinya gadis itu tersentak. Michael? Yang benar saja.
"Bagaimana dia berada disini?"
"Dia yang pertama kali menemukanmu tergeletak berdarah darah pingsan kemudian membawamu kesini. Care, kau luar biasa membuatku khawatir setangah mati."
"Aku tidak bermaksud seperti itu maaf."
Maggie terlihat menghembuskan nafas, dari sana Carina bisa melihat ada beban dimata temannya itu. Maggie tidak menatap mata Carina ketika ia berbicara sejak gadis itu mulai sadar.
"Kau baik baik saja Mags?" akhirnya Carina bertanya. Maggie menarik nafas sebelum menjawab.
"Tidak," Kelopak matanya bergerak cepat dan mata biru itu tidak menatap kearah Carina. "Maafkan aku Care, aku memberitahukan tentang bayi ini pada Michael. Aku tahu itu bukan tempatku untuk mengucapkan hal itu, tapi aku panik dan membeberkan semua yang seharusnya tidak kukatakan."
Carina menatap Maggie beberapa detik. Ia kecewa? Tidak terlalu. Dirinya sendiri tidak sanggup lagi untuk berbicara tentang bayi setelah kejadian di di gedung megah itu. Lagipula Michael tidak perduli.
"Dan?"
"Dia ehm.. sulit percaya." Kata yang tepat untuk Michael tidak percaya bayi ini adalah miliknya. Bukan kejutan.
"Aku tidak berharap dia akan percaya, aku bisa menjaga bayiku sendiri. Aku wanita mandiri."
"Aku tahu." Maggie mendesah.
Pintu ruangan terbuka, seorang dokter serta Jillian yang masuk terburu-buru dengan wajah tegang tersirat.
"Aku baik baik saja. Jangan khawatir." Ucap Carina langsung ketika bertatapan dengan mata coklat Jillian.
"Ya tuhan, Care. Aku benar benar minta maaf. Kau tidak seharusnya lepas dari pandanganku, aku seharusnya mengikutimu ke kamar mandi."
"Jill, jangan menyalahkan dirimu. Aku baik baik saja," Carina meringis. "Hanya sedikit ngilu pada pundak itu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand Mistake
RomantizmDua puluh dua tahun Carina Logan hidup susah payah dengan kehamilan tak terduga dan dunia yang terjungkir balik. Story : Completed PS : Untuk menghindari plagiarism dari wabah mirror web . Beberapa chapter di setting sebagai private, hanya untuk fol...