Chapter 24

47.2K 2.9K 154
                                    


"Apa yang terjadi Elizabeth?" Tanya Michael. Dari seberang sana, Michael sendiri bisa merasakan rasa gugup dan panik serta ketakutan dari diri Elizabeth terbukti dari nafas nya yang tidak teratur. Wanita yang selalu percaya diri itu pada akhirnya runtuh pada situasi seperti ini.

Elizabeth terdengar masih mengatur nafasnya sebelum menjawab. "Ketika kami menuju bandara, beberapa orang berseragam mencegat kami dijalan. Ayahku tiba tiba mengeluarkan pistolnya dan menyerang beberapa dari mereka. Orang orang itu terlalu banyak, kemudian semuanya terasa cepat dan aku sudah mendapati ayahku diluar mobil tertembak." Ucap Elizabeth menjelaskan dengan cepat seakan nafasnya akan habis sebentar lagi.

"Liz, tenang." Ucap Michael ."Tarik nafasmu perlahan kemudian hembuskan," Dari seberang sana Elizabeth mengikuti apa yang Michael intruksikan. "Kau harus tenang." Tambah pria itu lagi.

"Aku tidak bisa Michael, ayahku didalam sana sedang meregang nyawa."

"Aku tahu itulah sebabnya kau harus menenangkan pikiranmu."

Disamping Michael, Carina duduk tegang memandangi pria disampingnya yang menunjukan sisi peduli. Michael tidak sadar akan apa yang ia lakukan, dirinya hanya merasakan jika tidak ada kebaikan sama sekali didialam hatinya yang gelap.

"Apa kau akan segera kesini?" Bisik Elizabeth penuh harap. Sejenak Michael mencuri lirikan kearah Carrina kemudian mengangguk samar.

"Aku akan segera kesana."

"Oke." Panggilan terputus.

"Apa yang terjadi?" Marcus langsung bertanya seraya mengerutkan keningnya, kedua tangan pria itu terlipat didada.

"Josh diserang.." Michael berhenti sebentar. "Mereka.". Carina memahami siapa yang dimaksud dengan mereka. Michael berdiri dari tempat duduknya. "Orang orang itu benar benar merencanakan ini dengan matang. Biar begitu aku akan menghancurkan mereka semua." Ucap Michael dengan nada gelap yang membuat bulu kuduk Carina terangkat.

"Apa kau akan pergi?" Gadis itu akhirnya menemukan suaranya, ia meraih jemari Michael kemudian menjalin dengan jemarinya sendiri.

"Aku akan pergi." Jawab Michael mengulang.

"Aku tidak mau hanya duduk ditempat sementara kau.. diluar sana." Gumam Carina. Michael memejamkan matanya sesaat sebelum menjawab.

"Kau tidak bisa membantu apa apa Carina. Setidaknya tetap selamat dan berada ditempat aman sedikit membantu." Carina langsung terdiam dengan ucapan Michael yang mendadak menusuk dadanya. Kau tidak bisa membantu apa apa Carina.

"Okay." Gadis itu melepaskan jemarinya dari jari jari Michael.

"Bagaimana progressnya Stella?" Perhatian Michael beralih pada wanita paruh baya yang masih berkutat dengan laptop didepannya.

"Lamban." Ia menjawab dengans sedikit nada mengeluh. "Aiden benar benar memproteksi datanya dengan kuat dan dia begitu lihai. Aku harus kembali kerumah, dikomputer sana ada beberapa software retas yang bisa mempercepat progresnya."

"Begitu rencananya. Kalian kembali bersama Marcus." Pandangan Micheal berpindah pada adiknya. "Aku ingin kau mengawasi Itali, beri aku update secepatnya."

"Tentu." Jawab Marcus mantap. Michael melirik Carina yang duduk disofa dengan tangan terjalin diatas paha. Dia diam seribu bahasa. Pria itu tidak tahu harus berkata apa, ia hanya menjalankan tangannya mengusap puncak kepala Carina, menyelipkan rasa bersalah di setiap gerakan tubuhnya sebelum melenggang pergi. Dalam kepala Carina, betapa tidak sadarnya Michael jika ucapannya yang tadi benar benar berefek negatif pada diri Carina.

One Night Stand MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang