DEAD CITY Chapter 18 "Four Shooter"

127 11 7
                                    

Muara Jambi, Jambi. Pukul 18:09

'Ffuuhh' Carlos menghembuskan asap rokoknya ke wajah Rin.

Rin: ia menyingkirkan wajahnya dari asap itu, jujur ia benar benar muak pada Carlos saat ini. "Lepaskan aku!" Ucapnya mengatakan kata 'lepaskan' dengan penuh penekanan.
Carlos: "Maafkan aku sayang, tapi aku nggak bisa melepaskanmu begitu saja. Ingat baik baik kalimat ini ya.. 'nggak akan ku lepaskan jika sudah ku dapatkan'. Itu berarti aku nggak akan melepaskan mu Rin."
Rin: "Oh ya? Tapi.. apakah Ibuku mengizinkan?"
Carlos: ia tertawa "Ibumu itu sudah mati, Rin"
Rin: "Walaupun dia sudah mati, tapi tetap saja ia nggak mengizinkan!"
Carlos: "Jadi.. apa yang harus aku lakukan agar Ibumu mengizinkan? Membuatmu menjadi milikku?" Ia tersenyum menyeringai.
Rin: "Apa maksudmu?!" Tanya Rin mulai waspada.
Carlos: "Well, jika itu memang harus, akan ku lakukan" ia berdiri tegak sambil melepaskan kancing bajunya. (Author: aaaa Carlos! What are you doing!) #mimisan /plak/
Rin: "Apa.. apa yang kau lakukan Carlos! Jangan macam macam!"
Carlos: ia mendekat ke wajah Rin "Kita akan bersenang senang.." bisiknya lalu tertawa.
Rin: "Nggak! Jangan lakukan itu! Tolooongg!!" Teriaknya.

DUUAARR

Sebuah ledakan menghancurkan sebagian dari ruangan itu, dan Carlos langsung berdiri dari posisinya dan mengambil pistol dari saku belakangnya lalu mengarahkannya pada asap yang belum menghilang dari sisi ledakan itu. Diluar sudah kacau dan banyak orang yang tewas, Carlos berjalan mendekat ke arah sisi yang terkena ledakan itu dan tiba tiba ada seseorang dari asap itu langsung menyerangnya.

BUG

Sebuah tonjokan melayang ke wajah Carlos secara tiba tiba dan membuat Carlos tersungkur ke lantai.

'Ternyata kesini kau membawa gadisku tanpa seizin dariku, dasar brengsek!' Ucap seseorang itu.

Rin yang mendengar suara orang itu langsung terbelalak kaget, ia tak percaya dengan apa yang didengarnya, suara yang sangat dikenalinya berada disini, suara Key.

Rin: "Key? Kau masih hidup?" Tanyanya.
Key: "Apa? Tentu saja aku masih hidup, cantik. Tenanglah. Aku akan menyelamatkan mu, tapi pertama akan ku hajar orang ini dulu karena telah macam macam denganmu!" Ia menatap Carlos tajam.
Carlos: "Bagaimana kau..." ucapnya tak percaya.
Key: "Dasar bodoh! ia tersenyum remeh.

*Sebelumnya

Muara Jambi, Jambi. Pukul 17:55

Key berlari keluar dari penahanan bawah tanah itu, ia membuka pintu keluar perlahan dan melihat sekitar.

Key: "Rin, disebelah mana?" Gumamnya melihat sana sini.

'Key!'

Teriak beberapa orang dari belakang Key, itu adalah teman teman Rin.

Key: "Sstt! Jangan berisik! Disini banyak penjaganya" ucap Key menenangkan kelima gadis itu.
Vicky: "Ya maaf, kita nggak tau"
Key: "Gimana kalian bisa keluar?"

PLETAK

Jitakan Bella langsung melayang ke kepala Key.
Key: "Aaw! Kenapa kepalaku dijitak? Salahku apa?" Rintih Key.
Bella: "Kau pikir kami lemah nggak bisa keluar dari sel penahanan itu?"
Key: "Ya maksudku bukan gitu, aduh.. gagal paham" ia menepuk pelipisnya.
Gissele: "Eh.. udah udah, kita harus menyelamatkan Rin dan keluar dari sini"
Jessy: "Tapi gimana? Setelah ku hitung penjaganya sekitar 50'an orang"
Amy: "Udah, kita hancurin aja tempat ini. Mereka kan hampir buat kita semua mati"
Key: "Ide bagus"
Bella: "Iirrgh! Kenapa kau selalu mendukung ide Amy?!" Geram Bella.
Key: "Idenya keren loh"
Bella: "Pfft! WTF!"
Vicky: "Jadi kita ngapain nih?"
Key: "Gini aja, Vicky dan Gissele hancurkan pembatas dengan bom supaya zombie masuk ke sini, Bella dan Amy buat kekacauan disini, dan Jessy.. tugasmu apa ya?"
Jessy: "Aku tau harus apa, sebaiknya kalian berpencar duluan"
Key: "Baiklah, ayo semua"

Dan mereka semua pun berpencar ke seluruh arah. Vicky dan Gissele diam diam mengambil sebuah bom dari meja yang terletak di tenda persenjataan, dan pergi ke dinding pembatas. Sementara Bella dan Amy juga mengambil beberapa senjata dari tenda persenjataan dan juga bom. Jessy masih berada ditempatnya, dan Key sedang mencari dimana Rin berada. Sekilas suasana nampak baik baik saja, tapi tak lama kemudian..

DUAAR

DORR

DORR

Mereka berhasil menghancurkan dinding pembatas dan membuat ke kacauan di komunitas itu, dan Jessy mulai beraksi melakukan tugasnya. Dan Key semakin mempercepat kakinya untuk berlari mencari Rin.

Vicky: "Ayo bantu Bella dan Amy!" Ucapnya setelah meledakkan dinding pembatas.
Gissele: "Ayo!"

Dan mereka pergi ke pusat kekacauan terjadi dengan membawa beberapa senjata.

Bella: "Ayo kemari! Lawan kami!!"

DORR

DORR

Bella yang tengah asik menembakkan pistol ke sembarang arah ternyata banyak menewaskan beberapa penjaga sehingga hanya sedikit dari semua penjaga itu sedang bersembunyi dari serangan Bella.

Amy: "Bella udah, mereka udah mati"
Bella: "Mereka masih banyak yang sembunyi, jaga disekitar ya" ucap Bella memberikan senapan ak47
Amy: "Ini gimana cara make nya?"
Bella: "Udah tembak aja, terserah kau mau make nya gimana, yang jelas jangan arahkan itu ke punggung ku"
Amy: "Eh? Iya iya" ucap Amy setelah sadar bahwa ia menyodorkan pistol itu tepat dipunggung Bella.
Vicky: "Apa kami terlambat?" Datang dengan membawa 2 pistol desert eagle.
Bella: "Belum. Pistolmu keren juga"
Vicky: tersenyum bangga.
Bella: "Gissele, pakai ini" ia memberikan pistol magnum 357.
Gissele: Ia mengambil pistol itu dengan tatapan bingung dan beralih menatap Bella.
Bella: "Udah, tembak aja"

Gissele pun mengangguk dan mereka semua langsung mengatur formasi lingkaran dan siap dengan senjata mereka masing masing.

To Be Continued...

~~~~~

Hai hai hai! Gimana Chap 18 nya? Ini lanjutannya masih yang sebelumnya loh! Itu Carlos bikin greget aja yah? Gak tau apa kalo Author (yang buat) lagi mimisan? #okeinisalahAuthornya:v dan bagaimana kelanjutannya? tapi..

KIRIMKAN KRITIK DAN SARAN DULU! DAN JUGA VOTE NYA YANG BANYAK! OKE?

Sampai ketemu di Chap 19 Yo! See you... #SalamBbuing!

DEAD CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang