*Sebelumnya saat wabah belum menyebar*
Pukul 10:30
Disebuah SMA dikota Jambi, yaitu SMA Negri 2 Talang Banjar, pukul 10:30 saat jam pelajaran sedang berlangsung seorang gadis yang sedang duduk didekat jendela memandangi gerbang sekolah dibawah sana, sambil sesekali ia melihat jam ponselnya yang menampilkan lockscreen EXO dan jam nya disana, ia memandang jam itu, masih pukul 10:37, dan menurutnya pelajaran Fisika ini sangat membosankan dan ia ingin segera cepat keluar dari kelas yang ia anggap sebagai penjara sementara ini. Tak lama kemudian ia menangkap seseorang yang sedang menjedutkan kepalanya digerbang sekolah, dan gadis itu menatapnya heran sambil bertanya pada dirinya sendiri."ada apa dengan orang itu?" Batin gadis yang bernama Rin tengah memandangi seorang pria di gerbang sekolah.
Dan Rin masih setia menatap keluar jendela karena penasaran dengan orang yang sedang menjedutkan kepalanya ke besi besi pagar, dan tak lama satpam dan 3 guru lainnya menghampiri orang yang dari tadi dipandang oleh Rin, Rin sempat mendengar percakapan mereka dan akhirnya ia menguping.
"Hei pak! Jangan membuat masalah disini, jangan mengganggu jam pelajaran yang sedang berlangsung!" Bentak salah seorang guru.
"Aaarrkk~" respon dari pria yang diluar itu hanya mengoar seperti harimau.Baiklah, Rin mulai sedikit curiga kali ini, dia mulai berpikir yang tidak tidak. Sebenarnya Rin adalah seorang murid yang memiliki imajinasi tinggi dan terkadang dia suka menceritakan imajinasi nya itu pada sahabat yang duduk sebangku dengannya, sebut saja namanya Vicky, tapi respon Vicky hanya cuek pada Rin dan tidak memperdulikan ucapan Rin. Tapi kali ini sungguh Rin berpikir kalau hal yang dilihat nya sekarang bukanlah imajinasinya lagi, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau orang yang tengah ia pandang sedari tadi adalah bagian dari imajinasinya atau bagian dari figuran film yang ia sukai (Rin menyukai film horror terutama Zombie) dan pikiran Rin akhirnya sampai ke sana, Rin menjadi agak gelisah dan menggelengkan kepalanya agar tidak memikirkan hal hal aneh yang menurutnya itu bisa saja terjadi, ia kembali mengalih kan pandangannya keluar jendela dan betapa terkejutnya saat ia melihat guru yang memarahi pria diluar gerbang itu digigit olehnya, Rin memang agak terkejut dan menatapnya lagi. Guru itu langsung terbaring kesakitan melihat tangannya yang mengeluarkan darah serta dagingnya yang sudah terangkat sebagian, para guru yang lain hanya menenangkan dan tak memanggil tim medis, Rin yang melihatnya ingin segera turun dan melihat keadaan guru yang tergigit itu, dengan waktu singkat guru itu akhirnya menutup matanya dan itu cukup membuat semuanya termasuk Rin heran, tapi tak lama kemudian matanya terbuka kembali dan guru yang lain merasa lega.
"Pak Oyon, apa anda baik baik saja?" Tanya Ibu Deli guru Biologi kepada kepala sekolah yang tadi digigit itu.
"Grrkk~" Hanya itu respon kepsek yang baru terbangun dan menarik Ibu Deli, lalu kepsek langsung menggigit leher Ibu Deli dan membuat daging lehernya terpisah dari kerongkongannya.
"Aaaarrrgghh!!" Teriak Ibu Deli yang mengeluarkan darah yang mengucur dari lehernya.Dan itu berhasil membuat Rin berdiri dari tempat duduknya, semua murid langsung melihat Rin heran dan bahkan guru Fisika yang biasa dipanggil "Bapak besaran pokok" oleh Rin harus menghentikan kegiatan mengajarnya.
"Rin.. ada apa?" Tanya guru fisika itu pada Rin.
Rin: "Um.. i-itu pak.." ucap Rin takut.
"Kembali duduk!" Tegas sang guru fisika itu.
Rin: "Ba-baik.. pak" dan Rin kembali duduk.
Vicky: "Rin.. kau nggak apa apa?"
Rin: "Aku.. nggak apa apa"Rin benar benar tidak percaya atas apa yang dilihatnya tadi, jemarinya gemetar dan keringat dingin mulai bercucuran membasahi wajahnya, ia terlihat pucat dan ketakutan, ntah kejadian tadi hanya imajinasinya saja atau sungguhan, untuk memastikan ia kembali melihat keluar jendela, dan 3 guru juga 1 satpam itu sudah tidak ada digerbang dan hanya terlihat noda darah ditanah juga pria di luar gerbang tadi. Ok, perasaan Rin mulai tidak enak sekarang, dan dia langsung meraih sesuatu dari tas nya. Sebilah pisau, Rin memang selalu menganggap hal hal imajinasinya itu adalah kenyataan, dan dia selalu membawa pisau itu kemana mana, karena ia takut hal yang menjadi imajinasinya itu terjadi dan sekarang benar perkiraannya, Imajinasi yang ia takutkan benar benar terjadi, dan bahkan itu disaksikan secara live oleh matanya sendiri. Tangan Rin tak lepas menggenggam pisau itu, ia tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, dan tak membutuhkan waktu yang lama, sebuah pengumuman pun terlontar dari sound system sekolah)
"Pengumuman pengumuman, untuk semua murid kelas 10,11, dan 12 dimohon besok untuk menghadiri yasinan(?) Disekolah, karena kita akan mengadakan kegiatan amal untuk anak dari panti Asuhan...
Rin: *Krik krik-_-
"Dan satu lagi... aargh! Apa ini, lepaskan! Menjauh dariku! Aah!! Murid kelas 10,11, dan 12 lari semuanya!!! Ada makhluk aneh! Mereka.. mirip dengan... Pak Oyon, Ibu Deli, dan Pak Fauzan! Juga satpam sekolah! Aarrgghh!! MEREKA MENGGIGITKU!! AAAARRGHH!! LARI SEMUANYAAA!! CEPAT!"
Dan sound system pun mati, untuk sebentar para murid dan guru yang sedang mengajar hanya bingung, dan kemudian hening, tapi saat mendengar teriakan dari kelas lain.. barulah semuanya dimulai.
"AAAAAHHHKK!! KYYAAAA!!" seluruh murid sekolah heboh dengan terjangkitnya penyakit yang disebarkan dari pria diluar gerbang itu.
Rin: "Vicky! Ini benar benar terjadi, imajinasiku benar benar terjadi!!"
Vicky: "Rin, kita harus keluar dari sini!"
Rin: "Um!" Angguknya pada Vicky.
Gissele: "Tapi bagaimana?"
Bella: "Kita tutup akses ke tangga! Dan kita biarkan orang yang terjangkit berada di bawah!"
Jessy: "Tapi kasian mereka!"
Bella: "Jessy! Mereka udah terjangkit! Jangan diberi rasa kasihan lagi!" Tegas Bella.
Rin: "Aku setuju dengan Bella, kita tutup akses ke tangga, dan kita sanggah jendela sebagai akses masuk, dengan begitu mereka yang terjangkit nggak akan bisa meraih kita"
Amy: "Iya, aku setuju!"
Vicky: "Tapi.. mereka masih teriak-teriak nggak karuan, apa lagi bapak besaran pokok" menunjuk guru fisika yang berlarian sana sini tetapi tidak berlari keluar kelas."Aah~ bapak takut! Piss deh ah ampar ampar pisang! Bapak takut naak!! Selamatkan bapak wahai kalian murid-murid bapak!" Teriak guru fisika sambil berpose imut.
Rin: "Nggak aku sangka guru fisika yang mukanya sangar ternyata kalo takut kaya HelloKitty" Ia ternganga.
Gissele: "Rin! Jangan bawa bawa HelloKitty, kau tau kan aku menyukainya!"
Rin: "Iya, maaf.."
Bella: "Guys! Time to Fighting!" Ucapnya sambil melihat ke lantai bawah yang sudah dipenuhi dengan Zombie.
Rin: "Ok, ini dia!" Ucapnya sambil menggenggam pisau perak miliknya.-To Be Continued…
~~~~~
•Hai! Gimana nih chapter 1 nya? Bagus nggak? Nggak yah? Yaudah deh lupakan:v, yang saya mau itu hanya kritikan dan saran dari readers doang kok o_o kalo kalian komen dan vote saya jadi semangat lagi buat ceritanya.. maklum juga yah kalo alurnya kecepetan, seperti yang saya bilang, kalo saya masih amatir buat buat cerita. Jadi, rada abal gitu. Ok deh, sampai sini dulu! Sampai ketemu di chapter 2! See you
#SalamBbuing!Nb: -Kenapa kotanya saya buat kota jambi? Karena saya tinggal disana.
-Kenapa juga SMA nya SMA 2 talang banjar? Karena itu SMA saya:v
-Kenapa saya tulis lockscreen HP nya si Rin 'EXO'? Karena saya EXO-L
-Dan kenapa juga guru fisika dipanggil 'bapak besaran pokok'? Kerena saya manggil guru fisika saya juga begitu:v
-Terus kenapa juga Rin suka berimajinasi dan suka film Zombie? Karena saya juga begitu XD
(Tapi tenang, Rin itu bukan saya kok:v)*Kebanyakan nanya yah? Haha~ mungkin aja kan kalian bertanya-tanya tentang hal itu nanti, makanya saya bilang dari sekarang. Yaudah deh, dari pada page ini penuh dengan celotehan dan kicauan (?) Saya, saya akhiri dengab Wassallamuallaikum!