Muara Jambi, Jambi. Pukul 19:20
Sebuah mobil jeep melintas cepat dijalanan yang sepi dan gelap, seusai meninggalkan komunitas mereka langsung pergi keluar dari daerah Muara Jambi.
Rin: ia menatap Key yang duduk disebelahnya. "Key.." panggilnya.
Key: langsung berbalik menatap Rin "Ya?"
Rin: "Um.. kau nggak apa apa kan?"
Key: ia tersenyum dan langsung membawa Rin ke dalam pelukannya "Aku nggak apa apa, senang melihatmu lagi, aku merindukan mu tau" (Author: Ciee, dipeluk.. cieee. Author ditikung ciee:'v) /plak/DEG
DEG
Rin: "Astaga! Pipiku memanas, jantungku.. berdebar debar.." gumamnya dalam hati.
'Ehm!'
Teman teman Rin langsung berdehem bersamaan dan Rin langsung melepaskan pelukkannya dengan Key karna menyadari hal itu. Akhirnya mereka semuapun tertawa.
Bella: "Jess? Sejak kapan kau bisa menyetir?" Tanyanya.
Jessy: "Maaf aku nggak memberitahu kalian, aku cuma nggak mau kalian meragukan ku nanti" ucapnya tanpa menoleh pada Bella.
Vicky: "Tapi ini keren, kami sama sekali nggak meragukan mu kok, kenapa kau nggak berterus terang? dan juga.. sejak kapan kau belajar menyetir?"
Jessy: "Sejak kelulusan SMP, saat aku berada di padang aku diajari cara menyetir mobil, tapi aku selalu gagal dan menghancurkan 13 mobil dalam sehari"GLEK
Mereka langsung tersentak kaget dan suasana pun menjadi hening seketika.
Jessy: ia tertawa "Tenang, itukan dulu. Sekarang aku sudah lumayan bisa"
Bella: "Bisa kau hilangkan kata lumayan itu? Aku sedikit takut"
Jessy: "Ah.. tenang saja, aku sudah biasa membawa mobil jeep ini, jadi kalian para penumpang tenang saja"
Rin: "Itu benar, serahkan saja pada Jessy. Yakini lah dia bisa"
Jessy: "Baiklah, terima kasih"
Bella: "Amy.. gimana lengan mu?"
Amy: "Udah nggak apa apa kok"
Rin: "Tunggu, Amy kenapa?"
Gissele: "Lengan kirinya tertembak"
Rin: "Yaampun, Amy perlihatkan lenganmu" ucapnya sedikit panik.Saat Amy menaikkan lengan bajunya, semuanya terbelalak kaget, peluru itu masih berada dilengan Amy dan darahnya pun terus keluar deras.
Rin: "Astaga, Amy.. kau tahan ya! Jessy apa ada kotak P3K?"
Jessy: "Tadi aku memasukkannya ke bagasi belakang"Rin pun langsung meraih kotak P3K itu dan cepat cepat mengobati lengan Amy, ia mengambil antiseptik dan dioleskannya pada luka tembak itu.
Amy: "Sshh! Aww!!" Rintihnya.
Rin: "Tahan.. aku akan mengeluarkan pelurunya"Saat penjepit memasuki luka tembak itu, Amy langsung berteriak histeris sampai mengeluarkan air mata.
Rin: "Gissele, Bella! Tahan Amy sebentar!" Ucap Rin berusaha mengeluarkan peluru itu dari lengan Amy.
Bella: "Rin! Kau menarik keluar dagingnya! Tentu saja dia kesakitan"
Rin: "Maafkan aku, aku nggak begitu bisa menangani hal ini"
Gissele: "Serahkan padaku!"
Bella: "Apa kau bisa?"
Gissele: "Akan ku coba, sebaiknya kalian membantuku saja"Dan akhirnya Gissele yang melakukan proses operasi itu dengan dibantu Bella dan Rin, Amy yang tak kuat menahan rasa sakit akhirnya pingsan. Selang waktu berjalan akhirnya peluru itu berhasil dikeluarkan dari lengan Amy, dan memperban lukanya.
Rin: "Biarkan dia beristirahat, dia harus memulihkan tenaganya"
Bella dan Gissele pun mengangguk mengiyakan.
Key: "Keningmu kenapa, Rin?" Tanya Key yang akhirnya menyadari keberadaan luka dikening Rin.
Rin: "Ini luka saat kita kecelakaan kemarin, Carlos bilang kalo luka ku ini robek, jadi dia menjahitnya"
Key: "Biar ku lihat, perbanmu sebaiknya diganti. Itu udah kotor" ucapnya sambil membuka penutup luka dikening Rin.
Rin: "Makasih.." ucapnya dan dibalas oleh senyuman Key.Skip~
Outside the City Jambi, Pukul 07:28
Rin membuka matanya perlahan dan mengangkat kepalanya yang bersandar ke bahu seseorang, ntah bahu siapa itu tetapi Rin hanya menatapnya penuh senyuman dengan pipi yang memerah, sepertinya ia tidur dibahu Key. Setelah menyadari hal itu Rin langsung meraba kedua pipi nya.
Rin: "Jangan merah plis, jangan merah plis!" Gumamnya dalam hati.
Bella: "Rin? Kau kenapa?" tanyanya heran.
Rin: "Eh? Ng-nggak apa apa.. eh, kita dimana? Kenapa berhenti?" Ucapnya langsung mengalihkan pembicaraan.
Bella: "Nggak tau, Jessy bilang kita harus cari sarapan dan mengisi bensin mobil, kebetulan juga kita ketemu pom yang ada Minimarket nya"
Rin: "Ooh.." ia ber'oh' hingga mulutnya membentuk huruf O.
Jessy: "Rin mau ikut? Kayaknya ada zombie" ucapnya kembali masuk ke mobil.
Rin: "Jadi kau belum masuk ke minimarket nya?"
Jessy: "Belum, aku takut"
Rin: "Huh, yaudah aku ikut"
Gissele: "Aku disini aja jagain Amy, kalian pergilah"
Bella: "Bangunin tuh si Key"
Rin: "Udah biarin aja Key tidur, kayaknya dia kelelahan. Ayo" dan berlalu.Saat mereka sudah sampai didepan pintu minimarket yang bertuliskan Alfamart, mereka berhenti sejenak.
Bella: "Rin, pakai ini buat jaga jaga" ucapnya memberikan sesuatu pada Rin.
Rin: "Waw.. pistol FN 57" ucap Rin dengan mata yang berbinar binar. "Ini keren"
Vicky: "Udah udah, ayo masuk. Aku udah lapar nih" ucap Vicky merajuk.
Bella: "Iya iya. Bawel!"BRAK
Mereka langsung mendobrak pintu minimarket itu dengan kaki mereka, dan saat pintu sudah terbuka mereka langsung terkejut bukan main.
'Rawwrr.. Aaarrkk'
Mereka melihat zombie berbadan besar didalam minimarket itu memperhatikan mereka.
'ZOMBIE MARKET!!!!!' Teriak mereka bersamaan.
'Aarrrkk'
DOORR
To Be Continued...
~~~~~
⚫JANGAN LUPA KIRIMKAN KRITIK DAN SARAN KALIAN YO! VOTE NYA JUGA YANG BANYAK YO! DON'T BE SILENT READERS YO! NANTI AUTHOR VUKUL YO! Hehe piss untuk kalimat terakhir, nggak author pukul kok, cuma author cubit #jiah:v Btw, author baper sama KeyRin scene. Ada yang baper juga? Kalo gitu kita senasib:" wkwk..
Sampai ketemu di chap 21 yo! See you... #SalamBbuing!Follow IG author yah! ➡ real__appcry
