PART 14

115K 2.7K 20
                                    

Author POV

Sampailah segerombolan sahabat itu di sebuah Villa mewah milik Herrera. Semenjak putus dengan Bella dan orang tuanya kembali, herrera menjadi sosok lelaki yang baik dan tidak amburadul lagi. Bahkan ketika teman-temannya meminum Vodka pun dia tidak ikut meminumnya.

Una satu kamar dengan David. Juan satu kamar dengan tata, Jason satu kamar dengan Sam dan Herrera memilih untuk sendirian.

"Hati-hati lo bisa jadian nanti!" ledek herrera ke Jason dan Sam dan semua orang yang berada diruang itu hanya tertawa.

"Emm Herr! Temenin gue ngopi-ngopi dong. Lo pada mau ikut nggak?" tawar David kepada teman-temannya. "Emm sayang, kamu di villa aja sama tata gapapa kan? Atau mau belanja? Ini pake atm aku" tanya david ke pacarnya Una

"Loh kok aku sama tata ga diajak? Ihh jahat" Una mengerucutkan bibirnya

"Astaga itu bibir bikin nafsu aja. Kasih waktu buat para pria dong yang buat seneng-seneng, yaya please?" david mengeluarkan puppy eyesnya

"Iyaa terserah" una pasrah

Akhirnya, si pria-pria itupun keluar dari villa dan entah kemana mereka akan pergi.

"Udahlah, have fun aja disini. Lo mau apa biar gue temenin? Masih sore ni kita 3 hari doang loh disini, jangan sia-siain" tata menyemangati Una

"Shoping yuk?" ajak una, tata mengangguk semangat

David POV

Segerombolan lelaki tampan berkumpul di salah satu kaffe ternama di bali. Mereka datang tanpa menggunakan baju dan hanya menggunakan celana kolor santai untuk berjemur. Asap yang keluar dari mulut mereka semakin menambah daya tarik bagi kaum hawa.

"Gimana bro? Gue ga tau harus ngomong sama dia gimana" ucapnya sambil menghisap rokoknya sedikit frustasi

"Emang lo berangkat kapan?" tanya Juan

"Kan gue udah bilang bulan depan"

"Mendingan lo ngomong sama dia pas 2/3 hari setelah pulang dari bali" ucap sam sambil meminum kopinya.

"Hemm gue setuju bang" lanjut Jason

"Tapi gue gabisa lepasin dia gitu aja" ucapku menyalakan rokok kedua ku

"Ya lo milih karir lo lancar apa pacar?" jawab Herrera santai

Aku tampak berfikir. Ya, aku baru saja lolos masuk akademi Barcelona. Impianku dari dulu adalah menjadi seorang pemain sepakbola. Aku lolos seorang diri. Sedangkan teman-temanku yang lain ingin fokus dengan cita-cita mereka masing-masing. Sedangkan herrera yang juga ingin menjadi pemain sepakbola, dia mendaftar di salah satu klub ternama di Italia. Tapi belum ada keterangan kapas tes akan di laksanakan.

Aku ingin mengembangkan karirku. Tapi aku juga harus siap kehilangan kekasihku. Ketika aku berkonsultasi dengan psikolog dari akademi Barcelona, aku harus memilih antara karir atau pacarku. Dia mengatakan jika aku memilih keduanya aku tidak akan berhasil.

"Oke, gue akan putusin dia setelah pulang dari sini" ucapku yakin semua sahabat dan adikuu melihat ke arahku dengan tatapan lo pasti bisa.

"Okee, masalah selesai. Dan sepertinya kita butuh hiburan" Juan menaikan sebelah alisnya

"Bagaimana kalo kita karaoke ditemani oleh mbak-mbak yang sexy dan pintar menari?" ucap sam bersemangat dan bodohnya disetujui oleh Jason, Herrera, Sam dan juga olehku

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang