Una POV
Kegiatan fotoku untuk sebuah majalah telah selesai. Kedua orang tuaku juga sudah kembali ke Indonesia. Aku memutuskan untuk ke Manchester mengunjungi Herrera. Aku akan memberinya kejutan. Kebetulan, dia pernah memberiku kode apartemennya.
Saat ini Herrera sedang berlatih untuk pertandingan lusa. Aku merebahkan diriku di kasur milik herrera dan menonton tv.
"Pemirsa, pemain sepakbola dari akademi MU yang saat ini sedang berkarir bersama tim utama, dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan penyanyi lokal asal kota Manchester Jane Herper. Keduanya tertangkap kamera berada dalam satu mobil. Lantas, bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Model yang sudah meramba internasional Eleanor Unata?" mataku membulat sempurna melihat berita itu, telingaku panas, dadaku sesak seketika.
Aku berlari menuju kamar mandi yang ada dikamar herrera. 'Hey, kamu bukan siapa-siapanya dan dia, berhak berpacaran dengan siapapun' batinku menguatkan diriku sendiri.
"Iyaa Jane? Baiklah aku akan ke Rumahmu sekarang" ucap seseorang diluar sana, dengan berani aku membuka pintu kamar mandi, Herrera kaget melihatku kemudian mematikan telfonnya.
"U-na? Haayy" ucapnya sedikit gugup, aku hanya membalas dengan senyuman.
"Apa aku mengganggumu? Baiklah, aku akan pulang" ucapku kemudian mengambil tasku dan memasukan ponselku. Tanganku ditahan oleh Herrera.
"Tetaplah disini, aku merindukanmu" ucapnya kemudian memelukku, aku hanya diam dan tak membalas pelukannya "kau kenapa? Apa ada yang salah denganku?" ucapnya melepas pelukannya.
"Bukankah kau ada janji dengan Jane? Datanglah, dia pasti sudah menunggumu dan aku akan pulang"
"Kau cemburu dengan Jane?" tanya herrera
"Tidak"
"Cih, sudah kuduga kau akan berkata seperti itu" ucapnya kemudian membuang muka ke samping.
"Ya memang" jawabku acuh
"Lantas kenapa sikapmu dingin seperti ini? Kau seperti orang cemburu. Kenapa kau bilang tidak cemburu? Apa arti cemburu jika kalau bukan karena kau cinta padaku? Bukankah kita tidak ada hubungan apa-apa dan kau tidak berhak cemburu padaku!" ucapnya dengan nada sedikit meninggi. Aku menatapnya tajam.
"Oke, aku akui aku cemburu padamu karena aku sayang padamu! Tapi kau? Bahkan kau saja tidak memikirkan perasaanku, kau malah pergi dengan wanita lain dan menimbulkan gosip yang membuatku semakin sakit hati jika melihat dan mendengarnya!" aku meninggikan nada bicaraku dan dia tampak terdiam.
"Okaa na, Maafkan aku, dia bukan siapa-siapaku dia hanya temanku, maafkan aku" ucapnya kemudian menggenggam tanganku yang segera kutepis.
"Aku ingin pulang" aku merapikan bajuku kemudian tanganku kembali ditarik olehnya.
"Aku antar kau, dan kita makan dulu" ajaknya aku hanya terdiam, dia menarik tanganku kemudian memasuki mobilnya. Hening terasa di sepanjang jalan. Sampai akhirnya mobilnya menepi disebuah restoran yang cukup ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
RandomCinta berawal dari kesukaan kepada klub sepakbola Private story, yang mau baca wajib follow author duluu, terima kasih :) (18+)