lima belas

6.9K 960 95
                                    

Kirana P.O.V

aku baru saja selesai menaruh buku matematika di ruang guru. bel istirahat kedua baru saja berbunyi. aku segera ke kantin untuk membeli makanan sebelum kantin ramai. aku paling tidak suka saat kantin ramai. sesak. dan terkadang nyesek, ketika makanan yang aku incar habis.

setelah mendapatkan makanan, aku bergegas menuju lantai 4 tempat kelas 10 berada. nadia dan marco sudah menunggu di kelas untuk makan bersama. aku hendak berbelok ke kanan ketika aku mendengar suara yang familiar. aku langsung bersembunyi di balik tembok terdekat. dengan hati-hati aku berusaha mengintip ke pojok lantai 4. chanyeol. aku melihatnya bersama 2 cowok lain yang tidak aku kenal. tapi sejauh ingatanku mereka anak ips.

"lo pacaran ya sama kirana?" tanya salah satu dari mereka. mendengar namaku disebut aku langsung menajamkan pendengaranku. aku bisa mendengar chanyeol yang terkekeh.

"enggak lah. siapa yang bilang?"

"ya gue kan liat, akhir-akhir ini lo deket sama si kirana. atau lo suka sama dia?"

benar juga. akhir-akhir ini aku memang dekat dengan chanyeol. hampir setiap hari dia menjemputku untuk berangkat sekolah bersama. setelah difikir-fikir, aku tidak pernah tau apa maksudnya berbuat seperti itu. dan tanpa aku sadari, aku sudah terperangkap oleh sikap-sikap manisnya itu.

"gue gak suka sama dia. gue cuma main-main dikit aja. lagian lucu liat dia salah tingkah kalau gue baikin." chanyeol tertawa.

aku mengepalkan tanganku mendengar perkataannya. sial. ternyata selama ini dia cuma main-main? dasar kirana. bodoh banget.

"wah gila lo, yeol. sampe marco tau, bisa diapain lo sama dia."

"udah lah santai aja."

"tapi kalau sampe si kirana suka sama lo gimana? kasian kirana dong."

chanyeol sempat terdiam. aku menundukkan kepala menunggu jawabannya. tapi dia tak kunjung bicara. "besok gue coba tembak dia. kalau dia emang suka sama gue, dia bakal nerima. kalau enggak, dia pasti bakal nolak." kata chanyeol.

"kalau sampe diterima? lo kan gak suka sama dia."

"kalau sampe diterima ya jalanin aja dulu. seminggu atau dua minggu tinggal gue putusin. gampang kan?"

amarahku mulai memuncak ketika mendengar perkataan chanyeol. jadi selama ini aku hanya dipermainkan layaknya boneka oleh chanyeol. dasar anak sialan. aku pun segera berjalan menuju kelas sebelum ketauan oleh chanyeol dan teman-temannya yang lain. baiklah chanyeol, you want to play a game? let's play it.

puppy love → chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang