dua puluh

6.2K 837 73
                                    

chanyeol memperhatikan kirana yang sedang sibuk dari kejauhan. suasana kelas ricuh seperti biasanya ketika jam pelajaran kosong. namun lagi, kirana, gadis itu memanfaatkan jam pelajaran kosong ini untuk membuat rangkuman pelajaran.

kirana tampak begitu serius mengerjakan rangkuman sampai tanpa sadar, chanyeol tersenyum melihat wajah serius kirana. "etdah, ngeliatin dari jauh doang kayak apaan aja. samperin dong pacarnya." marco tiba-tiba datang menghampiri chanyeol dan merangkul cowok itu.

chanyeol tertawa kecil. "takut ngeganggu dia. kayaknya lagi serius banget tuh anak." ujar chanyeol.

"pinjem hp lo bentar deh." pinta marco. tanpa ragu chanyeol memberikan handphonenya. marco mencari aplikasi LINE dan mencari nama kirana. "demi apa kalian belom pernah line-an semenjak pacaran?" tanya marco kaget.

"buat apa line-an kalau gue sama kirana bisa komunikasi lewat hati?" chanyeol menaik turunkan alisnya.

"yeee si bocah."

chanyeol : sibuk banget mbak?

mendapat notifikasi dari line, kirana langsung mengcheck handphonenya. dia sontak menatap chanyeol. yang ditatap mengerutkan dahinya bingung. "lo ngapain, co?" chanyeol mulai curiga.

"nge-line kirana." jawab marco polos. dengan cepat, chanyeol merebut handphonenya. tepat saat itu juga, chanyeol mendapatkan balasan dari kirana.

kirana : kenapa?

chanyeol : tadi bukan gue
chanyeol : yang tadi marco

kirana : ohh

setelahnya kirana kembali sibuk dengan rangkumannya. chanyeol menghela nafas, beranjak menghampiri kirana dan duduk di samping gadis itu. "kenapa?" tanya kirana langsung.

"sibuk banget sampe pacar sendiri dilupain." kata chanyeol.

"oh gue punya pacar ya?" kirana menoleh ke arah chanyeol. mendengar pertanyaan kirana, chanyeol langsung menunjukkan wajah kaget.

"kir? lo amnesia? coba sebutin nama panjang lo!" ujar chanyeol panik. tawa kirana meledak seketika.

"haha apaan sih, yeol. gak mungkin lah gue lupa sama pacar gue sendiri." kata kirana menatap chanyeol dengan senyum manis.

deg deg deg.

detakan jantung chanyeol bertambah tempo. "mampus, jangan bilang gue suka sama kirana." batin chanyeol.

"yeol, ini gue-nya aja yang telat atau emang lo ganteng?" tanya kirana dengan wajah polos.

deg deg deg deg deg deg.

"lah anjir mampus gue. sialan lo,kir." batin chanyeol lagi. "ya gue mah emang udah ganteng dari lahir kali, kir." kata chanyeol.

kirana terkekeh. "btw makasih buat bonekanya yang minggu lalu. gue lupa makasih waktu itu. ya walaupun dengan terpaksa harus gue terima." chanyeol mengangguk.

"eh yeol, ambilin pulpen itu dong." kata kirana menunjuk pulpen yang berada di depan chanyeol. tapi karena ada beberapa pulpen disana, chanyeol menjadi bingung pulpen mana yang kirana maksud.

"yang ini?"

"bukan."

"yang ini?"

"bukan. sampingnya."

"yang ini?"

karena geregetan, akhirnya kirana memajukan badannya berusaha untuk meraih pulpen yang dia maksud dengan tangan kirinya. rambut kirana yang sedang tergerai tanpa sengaja mengenai wajah chanyeol. wangi strawberry.

deg deg deg deg te tot te tot deg deg deg.

jantung chanyeol seakan sedang mengadakan festival. "maksud gue yang ini, yeol." kirana memperlihatkan pulpen yang dia maksud kepada chanyeol. "kuping lo merah banget, yeol. kenapa lo? sakit?" tanya kirana bingung.

"hah? enggak enggak. gue balik ke kursi gue ya." kata chanyeol dan bergegas pergi. sementara kirana? dia hanya mengedikkan bahunya dan kembali melanjutkan aktifitasnya.

*

whoops, 10 chapter lagi

puppy love → chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang