Chapter 6

28.7K 2.7K 52
                                    

Sorry yaaa.... lama bgt updatenya. Mungkin akan dilanjut setelah badai berakhir. Huaaaah. BADAI AKAN SEGERA DATANG!

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Jasmine melangkah gontai keluar dari perpustakaan.  Hatinya sudah putus asa. Semua pencariannya selalu menuntunnya pada pintu kegagalan. Apalagi dengan munculnya Lykaios yang selalu menghalanginya, yang akan membuatnya diusir dari sini.

Tiba tiba seseorang menarik tangan Jasmine keras. Membuatnya sedikit terbanting tembok koridor sekolah.

"Awww!!" Pekik Jasmine pelan.

Seorang gadis melihatnya sebal.  Amarahnya terlihat dari tatapan matanya.

"Anak baru ! beraninya kau dekati Exto !" Katanya geram sambil memegang tangan Jasmine. 

"Re-re-rebecca. Aku gak merasa mendekati siapapun!"

"Kau mendekatinya hanya untuk tahtanya kan? Murahan ! Kasta Capella seharusnya tau diri !" Rebecca semakin geram. Tangan Rebecca semakin erat menggenggam Jasmine.

"Be-becca. Lepasin!" Pekik Jasmine.

"Aku gak akan lepasin sampe kau menjauh dari Exto!" Rebecca semakin mempererat genggamannya.

"Aku mohoooon" suara Jasmine memelas pelan. Rebecca sama sekali tidak merasa kasihan. "Pliss...."

Jasmine lalu terkulai lemas. Rebecca baru menyadari kalau dirinya menyakiti Jasmine fengan kekuatannya. Raut muka Rebecca mendadak cemas.

Di tamparnya pelan pipi Jasmine. Namun Jasmine tidak menunjukkan tanda-tanda sadar. Rebecca semakin gugup.

★★★★★★

Jasmine membuka matanya pelan. Samar samar dia melihat lampu yang berada di atasnya. Sinar lampu itu berwarna biru. Seseorang mendekatinya.

"Jasmine, jasmine kau mendengarku?" Bisik orang itu pelan. "Jasmine, aku disini. Menjagamu. Jasmine, bertahanlah. Kau harus selamat. Jasmine, aku mencintaimu"

Jasmine mengenali suara itu. Dia mencoba membuka matanya lebar lebar.

"Mom?" Seseorang itu perlahan pergi, menjauh dari Jasmine tanpa menghiraukan Jasmine.

"Mom !! Mommy !! Moooommmmmm!!" Teriak Jasmine keras.

Sampai Jasmine terbangun dari tidurnya. Napas Jasmine tak karuan. Keringatnya bercucuran.

"Kau sudah sadar?" Seseorang mengagetkan Jasmine.

"Chloe?" Jasmine langsung memeluk Chloe. "Kau melihat ibuku ?!" Lanjutnya.

"Ibu mu ? Kita di ruang kesehatan !" Chloe menatap heran.

"Lihatlah. Sikapnya seperti anak kecil !" Thalia menyahut dari pojok ruangan.

Rupanya Thalia dan Gwen juga berada di ruang kesehatan, duduk di sofa menunggu Jasmine sadar.

"Kau hanya bermimpi Jasmine" Gwen menenangkan.

"Aku gak bermimpi. Aku yakin ibuku datang!" Jasmine tetap mengelak.

"Mungkin itu efek obatnya. Apa keadaanmu membaik ?" Gwen menjelaskan.

Jasmine hanya mengerenyitkan alisnya tak mengerti. Gwen menunjuk kearah tangan Jasmine. Jasmine melihat tangannya. Tangan tertutup perban putih. Seketika Jasmine teringat kejadian bersama Rebecca.

"Tenanglah. Lukamu pasti akan sembuh. Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Chloe

"Jelaskan kejadian itu pada Onofre. Mereka akan segera datang!" Gwen menimpali. "Setidaknya mereka akan menangkap orang yang menyakitimu" tambahnya.

THE FOS ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang