Chapter 26

22.8K 2.3K 26
                                    

Slow respon slow update yaaa. Weekend mau main duluuu. Refresh sejenak, nyari hal baru yang bikin nulis cerita ini gak monoton.

Yang sabar ya gaesss
Btw kesalahan nulis nama, ketuker dan typo tolong di maafkan.

Oh ya menutut kalian, viewers jalan terus tapi vote ya stuck disitu aja. Lanjutan cerita ini enaknya di private atau gimana ya enaknyaaa....
Comments yak

LOVE you :*

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Thalia mendorong Jasmine keras, hingga Jasmine kembali tersungkur di lantai. Thalia melihat alat pencair itu nanar. Jasmine memukul alat itu hingga semua tombol angka angkanya hancur berantakan.

Derap suara samar samar terdengar. Thalia semakin takut aksinya tertangkap. Thalia sangat kesal dengan Jasmine karena telah menggagalkan proses pencairan. cairan pembeku itu sebagian terlihat leleh, hingga menunjukkan wujud asli pedang itu. Namun hanya setengah.

Thalia memegang pedang itu. Menariknya kuat, namun justru dia yang terlempar. Pedang itu menancap sangat kuat, hingga kekuatan Thalia tak mampu melepaskannya.

Sudut bibir Jasmine terangkat sebelah. Dia berhasil menggagalkan rencana Thalia.

"Su dah ku bi lang, pe dang itu milik Gam ma" ucap Jasmine sambil terbata bata.

"Diamlah !! Ini milik ibuku. Dan aku harus memilikinya!!"

Thalia masih mencoba menarik pedang itu.

Derap langkah semakin terdengar keras. Thalia segera menggagalkan rencananya. Lalu berusaha pergi, sebelum penjaga datang. Sedangkan Jasmine masih terbaring lemah dengan lebam di tubuhnya.

Thalia berjalan ke arah pintu. Tapi pintu itu terbuka sendiri sebelum Thalia membukanya. Ruangan itu sudah di kepung oleh penjaga.

Para penjaga dengan sigap dan cepat menarik lengan Thalia, menangkapnya. Dan mereka juga membawa Jasmine yang lemah dengan paksa. Thalia memberontak keras, sedangkan Jasmine tak bisa berbuat apa apa, energinya bahkan tak cukup untuk mengatakan satu kata pun.

"Lepaskan akuuu!!!!" Teriak Thalia berulang ulang seolah tak kehabisan energi.

Penjaga tetap membawa mereka ke sebuah ruangan. Ruangan tempat mereka akan di beri hukuman, ruangan Mrs. Cassandra.

Jasmine dan Thalia di dudukkan pada kursi khusus, tangan mereka di borgol pada tepian kursi seolah mereka berdua adalah tahanan.

Derap sepatu terdengar mendekatinya.

"Tutup pintunya" ucap seorang perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Mrs. Cassandra.

Mrs. Cassandra masuk dengan diikuti oleh seseorang di belakangnya. Gamma.

Gamma melihat Jasmine dan Thalia dengan heran.

"Kau lagi Thalia??" Ucapnya sinis "dan kau ?? Ehmmm....Gamma, bukankah dia temanmu" Mrs. Cassandra mengarahkan pandangannya pada Gamma.

Gamma terlihat kecewa pada Jasmine.

"Lepaskan aku!" Ucap Thalia keras.

"Ucapanmu terlalu sopan anak muda. Biarkan Raja Gamma yang memberi kalian hukuman" ucap Mrs. Cassandra pelan namun menusuk.

"Bahkan dia belum dinobatkan!!" Thalia mengelak

"Besok atau sekarang. Dia akan tetap menjadi raja!" Ucap Mrs. Cassandra singkat padat dan jelas.

THE FOS ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang