chapter 7

30.6K 2.7K 7
                                    

No caption
Happy reading all!

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Jasmine segera membuang pikiran itu jauh jauh. Sekalipun dia tau Thalia memang tak sebaik Chloe dan Gwen. Tapi Thalia adalah temannya, teman sekamarnya.

"Istirahatlah Jessy!" Kata Chloe kemudian pergi ke ranjangnya. Begitu juga Gwen.

Jasmine menarik selimutnya. Matanya melihat ke arah langit kamarnya. Pikirannya kembali melayang. Suara emily berlulang otomatis di pikirannya.

"Apa maksud emily" kata Jasmine dalam hati.

Open your eyes! The glare will blind!
Kata kata itu menggema di otak Jasmine. Semakin Jasmine memikirkannya semakin ingin mengetahuinya.

Tanpa sepengetahuan Chloe dan Gwen, Jasmine keluar dari kamarnya. Entahlah. Saat ini berdiam diri di kamar bukanlah ide yang baik.

Semakin dia di kamar, semakin banyak waktu yang terbuang sia sia. Apalagi sang ketua Onofre akan menggeretnya pelan ke pintu keluar asrama.

Jasmine melangkahkan kaki ke arah balkon lantai empat. Ada sesuatu yang menyita perhatiannya. Seseorang berjalan di tengah malam sambil mengendap endap. Seperti tidak ingin diketahui siapa siapa.

Jasmine segera turun ke lantai satu dengan piyamanya. Mencari siapa orang itu. Thalia sedari tadi belum ada tanda tanda kembali ke kamar. Dan sekarang Jasmine menemukan seseorang mengendap-endap.

Dicarinya seseorang yang verjalan tadi. Jasmine segera lari mendekati orang itu. Seseorang dengan Jaket hitam. Dia lebih tinggi dari Thalia. Sudah pasti bukan.

Seseorang itu membuka salah satu pintu pipa di taman belakang. Dan masuk ke dalam lubang pipa itu. Jasmine segera mendekat ke pintu pipa yang ada tepat di bawah kakinya.

Jasmine terheran heran. siapa yang mau mengendap endap demi masuk ke pintu pipa.

"Pasti disana bau sekali"

Tapi Jasmine memutuskan masuk ke dalam pipa itu. dia menuruni puluhan anak tangga dan...... ! Gelap. Di dinding terdapat lampu tempel, dan Jasmine mengambil lampu tempel itu untuk menerangi Jalannya.

Jasmine memasuki lorong lorong, entah jalan ini akan menuntunnya kemana dan sesaat kemudian Jasmine takjub !

Bukan air selokan yang kotor, bau dan kumuh. Tapi lebih tepat dinamakan ruang bawah tanah yang menakjubkan, lampu tempel dan semuanya terlihat indah.

Jasmine meneruskan langkahnya. Dan sampailah pada tempat dimana banyak lorong lorong. Jasmine bingung harus masuk ke lorong yang mana. Tiba tiba seseorang menepuk bahunya. Jasmine tersentak kaget.

"Apa yang kau lakukan disini" kata orang itu. Jasmine langsung membalikkan badannya.

"Lykaios!" Kata Jasmine kaget melihat orang itu adalah Lykaios.

"Aku tidak menanyakan namaku. Aku bertanya, apa yang kau lakukan disini!"

"A-a-ku....." belum sempat Jasmine menjawabnya, Lykaios menyeretnya kasar. " Lepaskan!" Ronta Jasmine.

"Aku akan membawamu ke kantor onofre. Dan kau akan mendapat hukumanmu!" Lykaios tetap menyeret Jasmine.

"Setidaknya aku tidak dihukum sendirian!" Celetuk Jasmine singkat. Lykaios langsung menghentikan langkahnya.

"Apa maksudmu?!" Lykaios menatap mata Jasmine tajam.

" I mean, kau juga akan dihukum. Kau juga berkeliaran di malam hari!" Jasmine sedikit melawan.

THE FOS ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang