Chapter 15

27.3K 2.5K 38
                                    

Aku kasih pict my future husband. Wkwkwkwkk

Jangan diembat.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

" jasmine..." bisik Lykaios pelan.

Jasmine menatap mata Lykaios dalam melihat manik mata yang tak senada itu. Jasmine mendekatkan diri pada Lykaios.

Lykaios menangkup pipi Jasmine dengan kedua tangannya. Jasmine terbuai dengan kehangatan tangan Lykaios.

Lykaios menurunkan tangan nya ke leher Jasmine. Tiba tiba mata merahnya berubah menjadi gelap pekat. Lalu Jasmine merasakan sesuatu yang sangat sakit keluar dari tubuhnya. Cahayanya.

Jasmine mencoba menghentikan Lykaios dengan menarik tangannya. Seketika itu Jasmine sadar tangannya berubah jadi keriput. Mukanya juga mendadak muncul banyak kerutan, kulitnya kendur seperti nenek tua.

"Lykaios !! Sadarlah!!" Ucap Jasmine gemetaran. "A-ku tak ak-kan me-la-porkan mu. A-ku a-kan tutup mu-lut Ly-kaios. Aku ja-nji !!" Lanjut Jasmine terbata bata.

Dia kesulitan menghirup oksigen, tenggorokannya kering dehidrasi.

"Aku tak akan melewatkanmu begitu saja Jasmine!" Ucap Lykaios mengakhiri.

Jasmine ambruk ke lantai lemah tak berdaya. Lykaios berjongkok melihat Jasmine terkapar. Senyumnya tersungging di bibirnya.

Jasmine mengejang kesakitan. Dia berusaha mengambil napas dan berteriak kencang.

"Noooooo !!!!!!" Teriak Jasmine kencang sekuat tenaga.

Jasmine duduk dengan napas terengah engah. Chloe menatapnya khawatir dari kasurnya.

"Jasmine ? Kau mimpi buruk?" Jasmine mengedarkan pandangannya. Dia berada di kamarnya diatas kasurnya.

Jasmine segera menyalakan lampu mejanya. Mencari air disana lalu meneguk sembarangan. Napasnya masih kebut kebutan.

"Ya tuhaaan ! Mimpi buruk" ucapnya pelan.

Dia melihat teman temannya tidur. Masih jam 3 pagi. Pertemuannya dengan Lykaios kemarin membuat pikirannya liar membayangkan yang tidak tidak. Dia sadar, ada bagian Lykaios yang sangat gelap. Yang bisa mencelakainya.

Jasmine tersadar dari lamunannya setelah melihat kasur Thalia kosong.

"Dia pasti mencari pedang itu" gumamnya pelan.

Jasmine turun dari kasurnya kemudian membuka pintu pelan pelan. Adrenalinnya memuncak penasaran ingin mengetahui apa yang dilakukan Thalia.

"Akademi ini membuatku tak pernah tidur nyenyak!" Dengus Jasmine pelan.

Jasmine membabat setiap sudut koridor. Dia ingin menemukan Thalia dengan atau tidak bersama pedang itu.

Jasmine sangat penasaran dengan pedang yang di bicarakan Thalia tempo hari.

"Ya tuhan !!" Jasmine bergumam prlan ketika dia melihat Thalia.

Thalia terlihat santai berjalan menuju ke taman belakang sekolah. Jasmine membuntutinya pelan.

Kemudian Thalia menghentikan langkahnya dengan menoleh ke segala arah. Memastikan semuanya aman tanpa orang yang membuntuti sekalipun.

Jasmine segera bersembunyi di balik semak semak. Mengatur napasnya pelan. Jasmine kembali mengintip dari semak semak. Jasmine membelalakkan mata. Thalia hilang.

Jasmine segera berlari ke tempat Thalia sebelumnya. Berdiri disana tak bergerak. Jasmine menoleh kesegala arah melakukan simulasi seperti Thalia dan menerka nerka kemana arah yang mungkin di ambil Thalia.

THE FOS ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang