Joo Eun terjatuh menabrak pintu kaca hotel saat ingin lari dari Woo Sik. Tak lama Young Ho datang dan mengambil sepatu dari Joo Eun. Melihat Joo Eun yang terjatuh, Woo Sik ingin menghampiri Joo Eun. Namun dengan cekatan, Young Ho melarang Woo Sik mendekati Joo Eun. Young Ho,"Dia menyuruhmu untuk menyingkir, kan ?". Sementara itu, Joo Eun terus berkata,"Tolong selamatkan aku" sambil menutup matanya. Young Ho menghampiri Joo Eun. Young Ho langsung mengenakan sepatu Joo Eun ke kakinya, Young Ho,"Apakah frase "Selamatkan Aku" lagi ngetren sekarang ?". Joo Eun mengemis untuk dibawa pergi, Joo Eun,"Tolong... bawa aku kesebuh tempat", sambil memegang celana Young Ho.
Joo Eun minta dibawa ke sebuah tempat sejauh mungkin yang jauh dari Woo Sik serta Soo Jin. Bila memungkin, Joo Eun ingin dibawa keluar dari planet bumi, hahaha. Young Ho pun membangunkan Joo Eun sambil menawarkan lengannya. Dengan percaya diri, Young Ho langsung memegang pinggang Joo Eun untuk mendekat padanya. Joo Eun kaget melihat tingkah spontan nan mengejutkan ala Young Ho itu. Dengan romantis Young Ho membelai rambut Joo Eun dan membawa Joo Eun pergi dari hadapan Soo Jin serta Woo Sik. Woo Sik serta Soo Jin termangu melihat tingkah Young Ho itu. Kemudian Young Ho membawa Soo Jin masuk kedalam kamarnya. Joo Eun heran mengapa harus ada di depan kamar Young Ho, Young Ho menanggapi,"Kau yang memintaku untuk membawamu keluar dari bumi". Young Ho merasa kamarnya cocok buat Joo Eun yang mencari tempat dari luar bumi. Akhirnya Joo Eun ingin masuk kedalam kamar Young Ho, dan melihat apakah kamar Young Ho serasa seperti diluar bumi. Joo Eun masuk kedalam kamar Young Ho, namun Joo Eun terlihat kikuk. Joo Eun berdiri di depan sofa terdiam. Melihat tingkah aneh Joo Eun, Young Ho mendekat. Young Ho memegang pundak kanan Joo Eun, dan berkata,"Apa disini sangat sakit ?". Joo Eun,"Sangat". Young Ho,"Saya enggak perduli dengan perasaanmu tapi saya sangat perduli dengan bahumu..". Joo Eun bersikap malas dengan Young. Karena sendi bahu Joo Eun bermasalah, Young Ho ingin memeriksanya di tempat tidur dan sofa. Namun Joo Eun mengira Young Ho akan melakukan tindakan mesum kepadanya. Kemudian Young Ho membuka bajunya. Dari depan hotel, Joo Eun berteriak mendesah dan cukup keras. Penghuni hotel yang lewat di depan kamar hotel Young Ho, mengira keduanya lagi melakukan hal yang mesum di hotel.
Joo Eun,"Saya belum siap secara emosi..". Young Ho,"Belum siap..". Kemudian Woo Sik dan Soo Jin berdiri di depan hotel. Soo Jin melihat Joo Eun salah sangkah karena Soo Jin dan Woo Sik hanya makan malam bersama. Woo Sik,"Kenapa kalian berdua harus kerja di firma hukum yang sama ?". Soo Jin,"Saya enggak tahu apa yang harus kulakuin". Woo Sik,"Jangan lakukan apapun. Saya akan mengatasi semuanya". Woo Sik mengaku sudah banyak melukai perasaan Joo Eun, dan kini Woo Sik tak ingin melakukan hal yang sama kepada Soo Jin. Mendengar ucapan Woo Sik itu, dia merasa tak kasihan dan pantas baginya untuk mendapatkan hal itu. Kembali ke kamar Young Ho, Young Ho hanya membenarkan posisi sendi bahu dari Joo Eun, namun Joo Eun malah melukai Young Ho. Young Ho merasa tindakan melukainya itu karena Joo Eun ingin balas dendam kepadanya. Namun Joo Eun tak ingin balas dendam kepada Young Ho melainkan mantan pacarnya Woo Sik. Young Ho,"Kamu keren tak seperti yang kamu lihat". Joo Eun,"Saya berbeda dalam banyak hal dari saya memandang. Saya bahkan enggak tahu dimana untuk memulai". Joo Eun melihat Woo Sik kini seperti orang asing baginya. Kemudian Young Ho mengambil selimut, dan memberikannnya kepada Joo Eun. Young Ho berinisiatif untuk memeriksa denyut nadi dari Joo Eun. Entah Joo Eun mengutuk atau apalah, Young Ho ingin tetap memeriksa denyut nadi Joo Eun. Joo Eun,"Terima kasih. Apa kau seorang tabib ?". Kemudian Young Ho memegang leher Joo Eun. Young Ho,"Suhu tubuhmu sungguh rendah dan denyut nadimu sangat rendah. Ditambah..". Young Ho meminta Joo Eun untuk segera berkunjung ke dokter, dan memeriksa bahunya. Kemudian Joo Eun hendak keluar dari kamar hotel, karena Joo Eun yakin Woo Sik mungkin menunggunya. Woo Sik ternyata betul menunggu Joo Eun didepan hotel.
Woo Sik ingin mengambil tas Joo Eun dan membawanya ke sebuah tempat, namun Joo Eun menolak. Joo Eun menjelaskan ke Woo Sik bagaimana Young Ho membantu memperbaiki posisi sendinya yang bergeser akibat terjatuh tadi. Kemudian Woo Sik membawa Joo Eun ke sebuah restoran. Woo Sik,"Diantara air putih, jus, dan kopi dimana kamu ingin memulainya ?". Woo Sik meminta Joo Eun untuk tak salah sangka dengan apa yang dilihatnya barusan. Namun Joo Eun tetap salah sangka dengan Woo Sik yang berselingkuh. Karena dengan jelas, Joo Eun sudah melihat Woo Sik memegang Soo Jin layaknya kekasih. Joo Eun,"Bahkan jika saya berada dalam rombongan, ada kesempatan nol huh ? Itulah bagaimana kamu melihat aku sekarang, huh". Joo Eun tahu kini Woo Sik sudah menganggap rendah cinta tulus yang sudah diberikan oleh Joo Eun kini. Woo Sik kini tak menghargai lagi cinta tulus itu. Joo Eun,"Lalu ayo mengakhiri hubungan asmara kita yang panjang disini". Woo Sik,"Ngomong2, apa kamu sakit atau apalah ?". Joo Eun meminta Woo Sik untuk segera pergi dari hadapannya. Woo Sik ingin menjelaskan tentang Soo Jin. Namun kini Joo Eun sudah tak ingin mendengar apapu tentang Soo Jin. Joo Eun,"Pergi saja. Sepertinya saya akan dibuang". Joo Eun berprasangkan Woo Jin akan membuang perasaan cinta tulus Joo Eun. Sebelum itu terjadi, Joo Eun ingin melepaskan Woo Sik sebagai kekasihnya, dan membiarkan perasaan cintanya itu pergi. Joo Eun tahu dirinya tak bisa lagi membahagiakan Woo Sik. Itu dari pengalaman Joo Eun selama membina hubungan dengan Woo Sik. Woo Sik,"Terima kasih..". Joo Eun,"Kang Joo Eun sudah melakukan sesuatu yang besar hari ini..". Woo Sik pun ingin meminta pengertian dari Joo Eun. Woo Sik ingin Joo Eun mengerti bahwa hubungan pacaran 15 tahun mereka ini kandas di tengah karam, bukan karena salah dari Soo Jin. Joo Eun semakin malas mendengar penjelasan dari Woo Sik itu, Joo Eun,"Haruskan saya membunuh bajingan ini ? Sekarang kita sudah putus. Jika kamu tidak ingin terbunuh karena semua ini. Diamlah. Saya adalah pengacara". Woo Sik tahu kehidupan Joo Eun. Joo Eun yang adalah seorang wanita yang ingin menjadi seorang pengacara, karena memiliki kepandaian dan kecantikan. Woo Sik,"Kamu ingin menjadi Cinderella di profesi legal. Tapi kamu sudah kehilangan sangat banyak, Joo Eun". Joo Eun tahu kencatikan yang dimilikinya kini sudah hilang, namun kecerdasan yang dimiliki Joo Eun masih ada didalam dirinya. Joo Eun,"Jangan menaruh bensin kedalam hati, dan malah menghilang. Menghilanglah hingga akhir dunia ini, bila memungkinkan". Woo Sik mengaku juga tak bahagia dengan berakhirnya hubungan mereka. Woo Sik,"Ayo pergi. Saya akan membawamu ke rumah". Joo Eun tak menyangka Woo Sik masih menawarinya tumpangan mobil disaat hubungan mereka sudah putus. Kemudian Joo Eun pun pergi dari hadapan Woo Sik dengan naik taksi. Joo Eun sampai melamun saat supir taksi menanyakan kemana Joo Eun pergi. Joo Eun,"Ke bandara, tolong". Di dalam taksi, Joo Eun akhirnya tahu bahwa wanita yang dipeluk Woo Sik kemarin adalah Soo Jin. Joo Eun kini tahu mengapa Soo Jin pernah berkata tak ingin lagi bahagia saat bertemu dengannya. Joo Eun kini tahu Soo Jin telah mengkhianatinya dengan merebut Woo Sik. Joo Eun naik kedalam mobilnya, Joo Eun,"Saya seharusnya melemparkan kopi dan jus ke wajahnya..". Joo Eun teringat dengan perkataan dari Young Ho saat menanyakan sakit yang dirasakan oleh Joo Eun dibahunya. Saat itu, Young Ho berkata,"Mungkin terlihat baik dari luar, tapi butuh waktu untuk sembuh". Joo Eun pun membuang semua barang2 dari Woo Sik termasuk foto, korset pelangsing (digunakan Joo Eun agar tampil langsing di depan Woo Sik), bahkan cincin mereka berdua. Kemudian Joo Eun pergi dengan mobilnya. Joo Eun bahagia dirinya bisa bekerja di bidang hukum. Muncullah masa saat Joo Eun masih pacaran dengan Woo Sik dengan tubuh langsing. Saat itu, Joo Eun mengutarakan impiannya kepada Woo Sik, yang ingin Cinderella pada profesi hukum. Saat itu, Woo sik tak setuju dengan keinginan Joo Eun. Woo Sik,"Apa dia punya lesung ?". Joo Eun,"Cinderella adalah buku pertama yang ayahku belikan padaku. Saya suak dengan ceritanya hingga akhir. Mereka hidup bahagia sampai selamanya2". Saat itu Joo Eun galau karena Joo Eun juga bercita2 ingin menjadi seorang pengacara. Kembali ke masa sekarang, bila Joo Eun menginterpretasikan tokoh Cinderealla dalam dunia hukum. Joo Eun melihat Cinderalla adalah orang yang dibebani dengan informasi yang salah. Namun di akhirnya, Cinderalla itu hidup dengan bahagia selamanya. Keesokan harinya, Joo Eun tetap bekerja di kantornya. Joo Eun sedang sibuk melihat jam. Joo Eun,"Dia mungkin ada pertemuan dengan boss. Tapi kenapa dia belum disini jam 12". Kemudian Joo Eun mendatangi kantor Soo Jin. Disana Soo Jin sedang bekerja. Soo Jin,"Apa yang membawamu kesini ? Joo Eun,"Itulah yang ingin aku tanyakan". Joo Eun mengungkit pertemuan mereka beberapa waktu lalu di restoran, yang sengaja dilakukan oleh Soo Jin. Soo Jin membela diri dan mengaku tak tahu jika pacar Woo Sik adalah Joo Eun. Joo Eun,"Kamu bilang itu adalah murni kebetulan ?". Soo Jin,"Lebih akuratnya Saya memiliki rencana untuk bertemu dengan seseorang. Hanya kebetulan saja kita saling bertemu di ruang istirahat". Kemudian Soo Jin mengajak Joo Eun untuk makan siang. Mereka akhirnya makan siang di restoran Hyun Woo. Hyun Woo sempat menawarkan steak buat kulit cerah Soo Jin. Namun Soo Jin hanya ingin makan salad hijau. Soo Jin,"Saya enggak makan enak..". Soo Jin menyuruh Hyun Woo segera pergi untuk membawa pesanannya. Hyun Woo sempat jengkel dengan tingkah Soo Jin yang merasa posisinya sudah berada ditas. Hyun Woo ingin melemparkan air ke muka Soo Jin. Namun Joo Eun mencegat Hyun Woo melakukan hal itu. Soo Jin,"Hyun Woo masih penuh semangat". Soo Jin sempat menyinggung tentang masalah kegemukan, dan membuat hati Joo Eun terasa panas. Pesanan Joo Eun serta Soo Jin pun sampai di meja hidangan. Soo Jin hanya makan salad serba dedaunan, sedangkan Joo Eun makan steak daging. Joo Eun,"Soo Jin. Apa saya melakukan sesuatu yang salah ?". Soo Jin sempat menutup mulutnya menghindari bau daging dari mulut Joo Eun. Soo Jin mengira Joo Eun akan meminta maaf kepadanya. Itu membuat hati Joo Eun semakin panas. Joo Eun,"Kamu mungkin enggak ingat. Tapi itu adalah spesialisasiku untuk berkata sesuatu secara langsung". Soo Jin,"Woo Sik memintaku untuk tak melakukan apapun. Dia bilang dia akan mengatasinya". Soo Jin tahu Joo Eun ingin dia menyesali dan meminta maaf karena sudah merebut Woo Sik. Soo Jin,"Kau mungkin lebih tahu bahwa orang yang jatuh cinta tidak memperhatikan siapa dia". Bagi Soo Jin bila seseorang jatuh cinta, akan sulit bila seseorang dilarang untuk mencintai orang lain. Joo Eun semakin marah mendengar cara bicara Soo Jin, dan sudah ingin mengambil pisau. Soo Jin terus berkata dia tak bersalah sehingga tak alasan baginya untuk minta maaf. Soo Jin,"Jika saja saya minta maaf akankah itu mengubah segalanya ?". Joo Eun semakin jengkel dengan gaya bicara Soo Jin. Joo Eun,"Semenjak kau menjadi mulus dan cantik, segalanya adalah candaan bagimu ?. Kau pikir Saya adalah candan juga ?". Joo Eun ingin serius bicara, namun Soo Jin malah tetap tertawa. Soo Jin meminta Joo Eun jangan lagi kembali lagi kemasa lalu, dan sadar dengan dirinya sekarang.
Soo Jin,"Kecantikan yang seluruh dunia fokuskan Woo Shik yang dedikasikan padamu. Di hari kamu bisa melakukan apapun yang kau inginkan. Segalanya kau sukai mungkin disana, namun tidak bagiku". Soo Jin mengungkit masa lalu Joo Eun yang cantik dipuja orang, para venusnya (penggemarnya) sangat mengandrungi hingga Woo Shik terkagum2. Kini Joo Eun seorang wanita gemuk dan ditinggalkan oleh kekasihnya yang sudah dipacarinya selama 15 tahun. Soo Jin,"Saya punya segalanya seperti saya disini sekarang. Jadi kembalilah ke mesin waktu dengan dirimu sendiri jika kamu ingin kembali". Joo bertanya apakah Soo Jin melakukan semuanya karena sosok Lee Ji Hoon. Soo Jin tertawa mendengarnya. Itu semua sudah masa lalu bagi Soo Jin. Kemudian Soo Jin pergi, dan Joo Eun sangat kesal. Di mobil Soo Jin tertawa terbahak2 mendengar Joo Eun yang menyinggung Lee Ji Hoon. Soo Jin,"Ternyata dia enggak tahu betapa besar saya menyukainya". Hahaha, ternyata Soo Jin dendam dengan Joo Eun karena sosok Lee Ji Hoon itu. Kemudian munculah kisah tahun 2001 lalu di kota Seoul. Saat itu Soo Jin bertemu dengan pembawa acara radio bernama Lee Ji Hoon. Soo Jin sangat terkagum dengan sosok Lee Ji Hoon ini. Kemudian Soo Jin berbicara,"Saya sedikit gemuk..". Mendengar perkataan Soo Jin itu, Joo Eun marah. Joo Eun ingin Soo Jin mengatakan kepada dunia bahwa Ji Hoon adalah miliknya dan disukai oleh Soo Jin selama ini. Saat itu Soo Jin gemuk mengaku tak punya banyak teman. Namun Soo Jin memiliki seorang teman yang selalu menyemangatinya. Soo Jin ingat perkataan temannya itu, yakni,"Alasan orang menjadi gemuk adalah kamu berada diantara kesepian atau kesusahan, atau keduanya". Soo Jin berterima kasih atas temannya itu sambil menangis. Saat Soo Jin berkata seperti itu, Lee Lee Ji Hoon memutar lagu "I Love You" oleh penyanyi Kim Dong Ryul, dan Lee Ji Hoon mendekat ke telinga Soo Jin sambil berkata "Pekerjaan yang bagus Soo Jin". Mendengar perkataan Lee Ji Hoon itu, Soo Jin langsung pingsan. Namun saat Soo Jin bangun, dia malah melihat Joo Eun bertingkah mesra dihadapan Lee Ji Hoon. Hal itu membuat Soo Jin sangat kecewa. Joo Eun kembali ke kantornya, dan mengingat perkataan Soo Jin sambil minum kopi manis. Tak lama Ji Woong datang dan berkata,"Maam..". Ji Woong langsung memeluk Joo Eun. Joo Eun,"Apa yang membawamu kesini, Ji Woong ?". Ji Woong datang karena sedang mengkhawatirkan Joo Eun dan sedang punya urusan. Sebelumnya Ji Woong ternyata sudah banyak mengirimkan pesan ke Joo Eun, namun Joo Eun mengabaikannya. Kemudian Ji Woong memperlihatkan sebuah kontrak terkait masalah sokongan sponsor dengan sebuah agen. Joo Eun berjanji akan melihat berkas Ji Woong itu. Melihat setumpuk gula di meja Joo Eun, Ji Woo menyarankan agar Joo Eun tak memakan tumpukan itu lagi. Jika tidak, Joo Eun akan sakit dan kehilangan wajah cantiknya. Ji Woong mengungkit tentang sosok Jennifer Anderson yang berhasil mengubah kehidupannya menjadi seorang ratu, Ji Woong yakin Joo Eun juga bisa melakukan hal itu. Kemudian Joo Eun kembali ke rumahnya. Bagaimana tidak Joo Eun kegemukan. Joo Eun tak bisa mengendalikan nafsu makannya terhadap makanan yang sangat tinggi kalori, tinggi lemak, serta minuman ringan berkalori tinggi. Joo Eun menyikat semua makanan2 itu di rumahnya. Tak lama sebuah paket datang dari RS Hanmaun Seol. Ayah Young Ho yakni Kim Sung-Chul (diperankan oleh Choi Il-Hwa) datang ke hotel Young Ho menginap. Ayah Young Ho datang sebagai ayah bukan Direktur perusahaan lagi. Ayah Young Ho,"Direktur Jung akan ditransfer ke markas di Amerika". Ayah Young Ho nampaknya ingin membantu anaknya untuk terlibat kembali ke perusahaan mereka. Joo Eun memeriksa kiriman paket itu. Di dalamnya ada jaket dari Ji Woong serta dompet dengan uang dollar. Namun didalamnya juga ada kartu kredit jenis platinium visa. Joo Eun juga melihat sebuah nametag dengan tulisan John Kim. Joo Eun langsung keluar dari rumahnya mengira Ji Wong adalah John Kim selama ini. Joo Eun ingat perkataan Ji Woong terkait bintang Jennifer Anderson, dan orang yang berhasil mengubah Jennifer Anderson menjadi bintang seperti sekarang adalah sosok John Kim. Kemudian Joo Eun menelpon Ji Woong. Ji Woong tentunya kaget Joo Eun datang ke rumahnya. Joo Eun,"Berjanjilah bahwa kamu akan memberitahukanku tentang kebenaran. Kamu adalah John Kim, kan ?". Ji Woong serta Joon Sung heran mendengar pertanyaan itu. Tak lama muncullah Young Ho dan mengaku adalah sosok John Kim . Young Ho bahagia akhirnya bisa mendapatkan John Kim yang bisa mengubah hidupnya seperti Jennifer Anderson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Venus
RomanceKisah ini bercerita tentang seorang perempuan yg dulunya cantik ketika sudah bekerja menjadi gemuk karena dia stress menjadi pengacara, ketika dia gemuk dia di putuskan oleh pacarnya, bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana bertemunya sang perempuan...