10 part 2

59 3 0
                                    

Young Ho dan Soo Jin sedang ada didalam ruangan, terdengar ketukan pintu. Kepala Min masuk lebih dulu lalu Direktur Choi dan yang lainnya, Woo Shik yang paling terakhir kaget melihat Soo Jin ada dalam ruangan juga. Young Ho lalu menyuruh mereka duduk lebih dulu.
"Aku harusnya datang menyapa anda
semua, tapi aku malah sibuk dengan ini." ucap Young Ho sambil membaca berkasnya kembali.
"Aku tahu, anda pasti masih belum bisa menyesuaikan diri di sini." Komentar Direktur Choi dengan bersikap ramah.
"Dia adalah Ketua tim hukum kami." Kata Young Ho menujuk pada Soo Jin, Woo Shik melirik melihat Soo Jin yang memperkenalkan diri. Young Ho melihat tatapan mata Woo Shik seperti kaget.
"Ini adalah file pemeriksaan VVIP center yang telah kami kerjakan." Kata Woo Shik memberikan mapnya.
Direktur Choi pikir Young Ho bisa melihatnya dulu sebelum ditanda tangani, semuanya lengkap ada didalam. Young Ho mengatakan akan mengecek kembali proposal ini. Direktur Choi kaget mendengarnya, Woo Shik menjelaskan proyek ini adalah yang sudah di lakukan selama bertahun-tahun dan juga sudah melaporkannya kepada Ketua Kim Sung Chul.
Young Ho menatap Woo Shik, merasa mereka masih punya banyak waktu, jadi
tak perlu terburu-buru, menurutnya
Hanya karena masalahnya kecil, tak mungkin membiarkannya begitu saja. Direktur Choi terlihat meremehkan Young Ho, Ketua Min yang ada didalam terus melihat sikap licik Direktur Choi. Suasana terlihat tegang, Woo Shik hanya bisa memalingkan wajahnya.
Soo Jin memberikan sebuah kotak hadiah berisi teh organic yang bisa menenangkanya, Young Ho mengaku memang sedikit pusing lalu mengucapkan terimakasih, Soo Jin tetap diam seperti ingin berbicara. Young Ho pun kembali menatapnya.
"Mengenai Pengacara Kang dan General Manager, Im Woo Sik... Aku harap anda tak salah paham. Kami adalah teman lama. Aku tak akan melibatkan masalah pribadi...." ucap Soo Jin yang dipotong oleh Young Ho
"Pengacara Kang Joo Eun mengatakan hal yang berbeda. Kalian berdua adalah teman, bahkan Teman yang sangat dekat." Kata Young Ho,
Soo Jin terdiam ternyata Joo Eun masih menganggapnya teman, lalu ingin menjelaskanya. Tapi Young Ho merasa sudah mengerti kalau Soo Jin tak akan
melibatkan masalah pribadinya, lalu bertanya apakah ada yang ingin dikatakan lagi. Soo Jin yang terlihat binggung, mengelengkan kepala lalu pamit pergi.
Soo Jin akan masuk lift, tiba-tiba tangan Woo Shik menariknya untuk bicara. Di sisi depan jendela gedung Woo Shik bertanya Kenapa Soo Jin tak memberitahu sebelumnya. Soo Jin pikir apakah ia harus melaporka tentang pekerjaanya juga.
"Apa hubungan kita sampai sejauh itu?
Apa selama ini kita sering pelukan dan berciuman? Aku tak harus melaporkan
semua pekerjaanku padamu dan Kau juga begitu." Sindir Soo Jin
"Kenapa? Kau tahu posisiku dan Kim Young Ho, 'kan?" kata Woo Shik menahan amarah
"Apa Kau sudah lupa? Kau dan Joo Eun sudah pacaran selama 15 tahun dan dia adalah cinta pertamamu. Tapi, sekarang kau memilihku. Apa menurutmu itu mungkin?" ungkap Soo Jin, Woo Shik seperti tak percaya dengan ungkapan Soo Jin.
"Bahkan hubungan selama 15 tahun,
kalian bisa berpisah seperti ini. Apa menurutmu hubungan kita akan lebih lama dari itu?" sindir Soo Jin, Woo Shik hanya bisa diam.
Kepala Min sengaja membawa sebuket bunga dan didepan pintu memberikan pada Young Ho. Saat pintu diketuk, Young Ho dengan bahagia memanggil neneknya karena sudah datang, tapi yang terjadi adalah wajah kaget karena Young Ho melihat Sun Young bersama neneknya. Nyonya Lee menyuruh Young Ho segera duduk karena sudah lapar.
"Sudah kubilang, aku akan marah jika kau berbohong padaku." Bisik Young Ho kesal
"Selamat menikmati makan anda." Kata Kepala Min
Akhirnya Young Ho duduk disamping neneknya bersama Sun Young, Nyonya Lee menyuruh Sun young untuk minum wine dan tak perlu terburu-buru, lalu berkomentar biasanya orang akan sulit bertemu tapi keduanya sudah bertemu tiga kali.
Young Ho terlihat ingin meminta Neneknya tak bicara, Nyonya Lee mengaku tak begitu suka dengan makanan Italia jadi menyuruh mereka berdua saja menikmatinnya, lalu mengoda Sun Young kalau kali ini buket bunga untuk dirinya.Sebelum pergi Young Ho memeluk neneknya didepan pintu
"Umurmu sudah sangat pantas untuk menikah. Nenekmu akan menunggu saat itu." Bisik Nyonya Lee, Young Ho hanya bisa diam.
"Bagaimana jika kita minum teh saja sekarang?" ajak Young Ho pada Sun Young.
Keduanya pindah tempat, Sun Young pikir dari awal Young Ho tak akan setuju dengan perjodohan ini. Young Ho mengakunya kalau itu memang benar. Sun Young terlihat kaget bertanya Apa ada orang lain yang ingin dinikahi, Young Hom merasamasih belum punya niat
menikah dalam keadaan yang sekarang, lalu membahas tentang orang tua mereka. Sun Young mengerti untuk tak memberitahu dan bisa mengerti dengan keadaanmu. Young Ho pun meminta maaf.
Didalam mobil, Kepala Min menyetir mobil sambil melihat spionnya, Young Ho melepaskan kancing baju dan melonggarkan dasinya, sambil menghela nafas panjang.
Hye Ran membawakan secangkir teh untuk suaminya lalu bertanya Bagaimana dengan perjalanan bisnisnya. Tuan Kim dengan wajah dingin mengatakan
Seperti bisnis yang lainnya. Hye Ran menyampaikan pesan dari Young Joon, untuk menanyakan jurusan apa yang dipilihnya. Tuan Kim menjawab Apa saja
yang di inginkan.
"Kim Young Ho.... Kau tak bersikap seperti ini pada anakmu yang satu itu dan Kau tak membiarkan dia melakukan
hal yang seenaknya saja. Lalu Young Joon, apa kau masih menganggapnya?" ucap Hye Ran tertunduk menahan tangisnya, Tuan Kim sempat menatap istrinya lalu merasa istrinya bicara omong kosong lagi.
"Selama ini, aku tak pernah mengatakan ini. Jadi, aku akan mengatakannya sekarang. Selama setahun, menerima
perawatan kanker..." kata Hye Ran, Tuan Kim kembali menatap istrinya.
"Sejak kapan kau tahu?" tanya Tuan Kim kaget
"Aku tak perlu tahu dengan masalah perusahaan. Tapi, aku perlu tahu tentang penyakitmu, Karena aku masih ...istrimu." kata Hye Ran menangis lalu meminta maaf karena biasanya tak merengek tapi ia hanya ingin melakukan sekali saja lalu menyuruh suaminya tidur dan ia keluar dari kamar. Tuan Kim terlihat berkaca-kaca mendengarnya.
Joo Eun membuka pintu menyapa, Dua pelatih cadangan lalu mencari-cari Young Ho yang tak datang. Joon Sung meminta maak karena tak bisa membantumupindahan, tapi sebagai gantinya membawakan dua gelas kopi. Joo Eun berpura-pura bersyukur karena
Young Ho tak datang, jadi bisa makan enak sekarang.
"Ah, kami sudah mengecek kompleks ini dan Penguntit itu tak akan datang lagi." Bisik Ji Woong lalu mengeluh berat pada kakak Iparnya karena membawa boneka yang sangat berat. Joo Eun tersenyum membuka pintu lebar-lebar agar keduanya bisa masuk.
Joon Sung dan Joo Eun cemberut melihat menu mereka hanya salad, sementara Ji Woong dengan lahapnya makan jajangmyun. Joo Eun mengejek Ji Woong bukan teman yang setia dan mengeluh badannya tak pernah gemuk walaupun sudah makan banyak. Joon Sung hanya bisa mengambil lobak saja.
"Kakak Ipar dan Champion harus sehat,
jika tidak maka Hyung akan membunuhku." Jelas Ji Woong
"Lalu, kenapa kau tak makan sayuran seperti kami?" kata Joo Eun mengomel.
"Tidak, tidak.... Saat pindahan begini, kita harus makan jjajangmyun." Ucap Joon Sung sengaja mengoda Joon Sung dengan makan Jajangmyunnya.
Joon Sung teringat sesuatu, memberitahu Joo Eun menyukai
hadiahnya, yaitu Superwoman. Dan Ji Woong juga suka dengan Wonderwoman yang cocok denganya, lalu memuji Joo Eun memang kakak ipar yang baik. Joo Eun mengeluh panggilan Kakak Ipar terdengar sangat tua, jadi meminta agar tetap memanggil "Ma'am" saja, lalu melihat jamnya sudah setengah sembilan.
"Hyung mungkin tak akan datang hari ini." kata Joon Sung seperti tahu Joo Eun menunggu Young Ho
"Ah, aku tahu. Tak ada yang harus dirayakan juga hari ini." ucap Joo Eun menutup rasa sedihnya.
Joon Sung berlatih renang, Ji Woong dipinggir kolam renang berteriak supaya Joon Sung lebih cepat dengan gaya
Kupu-kupu, lalu setelah sampai memujiinya seperti lumba-lumba. Joon Sung mengejek Ji Woong yang ingin jadi marinir tapi takut air dan hanya duduk diatas ban, lalu mengodanya dengan menarik ke tengah.
Terlihat Ji Woong panik dengan meminta maaf agar tak menariknya, Joon Sung malah mengodanya dengan sengaja mengoyangkan ban, Ji Woong panik takut terjatuh dalam kolam lalu mengulang perkataan Ma'am kalau ia yakin, maka ia bisa melakukan apapun, lalu memberikan Hormat. Joon Sung membalas dengan memberikan hormat juga.
Ji Woong menanyakan bahu Joon Sung yang sempat cedera, Joon Sung mengangkat bahunya merasa sudah tak sesakit sebelumnya. Tiba-tiba terdengar jeritan dari tengah kolam, dan terlihat seperti seorang yang akan tenggelam. Joon Sung langsung berenang dan menariknya ke pinggir kolam.
Ketika ditepi kolam, Joon Sung baru sadar ternyata Yi Jin yang tenggelam lalu berusaha membangunkannya dengan menepuk pipinya. Ji Woong datang membawakan handuk, melihat Yi Jin yang tak sadarkan diri merasa mungkin akan mati jadi harus memberikan nafas buatan.
Joon Sung menekan bagian dada lalu menutup hidung dan memberikan nafas buatan, Mata Yi Jin langsung terbuka. Joon Sung kaget saat akan menekan dada lagi. Yi Jin tersenyum karena mereka sudah berciuman, lalu bangun dan high five dengan Ji Woong.
Mata Joon Sung melotot sambil mengumpat, Ji Woong meminta maaf dan kabur. Manager Yi Jin datang membawakan handuk, mengeluh artisnya itu memang pintar sekali berakting, lalu menyuruhnya untuk main drama saja dan meminta maaf pada Joon Sung karena tak bisa melarangnya. Yi Jin malah mencolek-colek Joon Sung dengan senyumannya, tapi Joon Sung masih terlihat dingin.
Di bar
PD Go membahas dugaanya kalau, calon Direktur Kim Yeong Ho Di Gahong adalah John Kim, Woo Shik pura-pura tak mengerti dan menanyakan buktinya. PD Go memberitahu punya teman paparazzi di AS dan pihak Gahong pasti menghalangi wartawan dengan uang yang banyak, selain itu melihat sikap Woo Shik seperti sudah tahu sesuatu.
"Apa karena itu kau memintaku untuk mencari bukti yang kuat?" kata PD Go
"Tanpa bukti, semuanya akan percuma.
Jika tak ada bukti, semuanya sama saja dengan gossip, Karena yang kita hadapi adalah Gahong." Jelas Woo Shik
"Star Im, peluru itu, berapa nilainya?" tanya PD Go penuh arti, Woo Shik pun menatapnya.
Joo Eun merasa lelah membereskan barangnya, lalu terdengar suara bel dengan semangat menanyakan siapa yang datang. Seorang pria berteriak kalau mereka akan memberikan menu dari restoran untuk penghuni baru. Wajah Joo Eun cemberut menyuruh menempelnya diluar saja.
Terdengar kembali suara bel, saat ditanya siapa yang datang, tak ada jawaban. Joo Eun siap mengambil payung sebagai senjata, terdengar suara Young Ho kalau pacar Joo Eun datang. Joo Eun tak menyangka menaruh kembali payungnya lalu merapihkan rambutnya.
Joo Eun keluar rumah, melihat Young Ho berdiri didepanya masih dengan kemeja. Ia bertanya untuk apa Young Ho datang karena sudah terlalu larut, Young Ho beralasan Joo Eun meninggalkan sesuatu lalu mengangkat pot bunga kesukaann pacarnya. Joo Eun mengajak Young Ho masuk sambil menanyakan kerjaanya.
Young Ho langsung memeluk Joo Eun dari belakang, Joo Eun tahu pacarnya itu pasti sangat sibuk dihari pertamanya. Young Ho memberitahu kepala Min menunggunya dibawah. Joo Eun mengerti karena mereka bisa bertemu lain waktu. Young Ho tahu Joo Eun memberikan hadiah pada Joon Sung dan Ji Woong seperti figur "Pacar".
"Tapi, aku kan memberikanmu buku." Kata Joo Eun
"Buku "Dating Cafe?" itu Sangat mirip denganmu. Kenapa tak sekalian saja kau
memberikankanku tutorial pria romantis." Goda Young Ho, Joo Eun tersenyum
"Kau akan rapat dewan direksi besok pagi, sekarang Pulanglah. Kau pasti lelah." Kata Joo Eun
Young Ho membalikan badan Joo Eun, mengingat esok pada akan sangat berat dan berpikir ada orang yang bisa menganti posisi Joo Eun saja. Joo Eun merasa itu sama saja dengan Youn Ho kalau ia juga harus tetap profesional dalam bekerja dan tak ada lagi yang bisa mengantikan mereka.
"Sebagai tim hukum kalian, aku akan melakukan yang terbaik, jadi kau tak perlu khawatirkan aku. Apa kau sudah lupa? Aku, Kang Joo Eun bisa melakukan apapun itu." Tegas Joo Eun, Young Ho membenarkan.
"Karena aku sudah melihat wajahmu, aku akan pulang sekarang." Kata Young Ho akan pergi
"Sepertinya Cerita Kisah LDR antara
Gyun-woo dan Jing-nyuh ini tidak masuk dalam konsepku." Keluh Joo Eun lalu mengecup bibir Young Ho dan menyuruhnya pulang.
"Jangan lupa kunci pintu dan satu lagi
sebelum tidur. Kau harus latihan sedikit. Mengerti?" pesan Young Ho, Joo Eun mengerti dengan memanggilnya pelatih. Young Ho menyita pamplet delivery yang tertempel di pintu lalu pergi meninggalkan rumah Joo Eun.
Joo Eun mulai melatih otot tangan dan kakinya dengan latihan yang dilakukan bersama Young Ho. Sementara Young Ho juga berlatih mengencangkan otot lenganya.
Woo Shik mengemudikan mobilnya mengingat saat Young Ho mengenalkan Soo Jin sebagai tim hukum. Lalu sebelumnya melihatnya dengan Soo Jin dicafe ketika akan memulangkan dasi. PD Go menelp memberitahu telah menangkap John Kim.
"Paparazi sungguh hebat sekali. Mereka langsung mengirimkanku fotonya setalah menerima uangnya dan Foto skandalnya dengan Ana Sue, Jika aku meningkatkan kualitas fotonya, kita pasti dapat jackpot." Jelas PD Go
"Kau butuh berapa hari?" tanya Woo Shik
Pagi hari
Semua petinggi menyambut, Nyonya Lee, Tuan Kim dan Young Ho didepan pintu,begitu juga Direktur Choi dan juga Woo Shik. Nyonya Kim dan Tuan Kim ada dibagian depan masuk ke dalam gedung, lalu Young Ho dengan Ketua Min.
Soo Jin sudah berdiri menunggu, menyindir Joo Eun yang pasti sangat gugup. Joo Eun menegaskan kalau ia bukan direktur jadi tak mungkin gugup. Semua mulai membungkuk ketika Nyonya Lee lewat, begitu juga Joo Eun bisa melihat Young Ho lewat didepanya tanpa menoleh. Setelah itu barulah tim hukum berjalan dibelakang. Woo Shik melihat dua wanita yang dekat denganya sekarang berada dibarisan Young Ho.
Didalam ruang rapat
Nyonya Lee memegang kepalanya melihat beberapa kursi masih kosong, Joo Eun menatap Young Ho dari belakang yang duduk disamping ayahnya, Kepala Min mengeluarkan ponselnya untuk mencari tahu direktur yang belum datang. Soo Jin sempat melihat Woo Shik yang ternyata menatapnya, lalu memilih untuk membuang muka.
"Sepertinya dewan direksi lain sedang sibuk, ya?" kata Nyonya Lee pada Direktur Choi
"Ketua Lee....Sebaiknya kita menundanya
dan memindahkan ke lain hari." Bisik Tuan Kim.
Nyonya Lee setuju lalu keluar dari ruangan, semua langsung berdiri. Direktur Choi berbisik kalau mereka sudah menang. Young Ho sempat memberikan hormat pada keduanya lalu memberikan hormat. Kepala Min sempat melirik sinis melihat dua pengkhinat dan ikut keluar dengan Young Ho.
Pengacara Pria yang duduk dibelakang Young Ho merasa sangat membeku didalam ruangan yang hangat, lalu mengajak mereka untuk segera pulang. Soo Jin sempat melirik sinis pada Woo Shik yang berdiri didepan ruang rapat.
Young Ho keluar dari gedung dan masuk mobil dengan dua mobil pengawal dibelakangnya. Soo Jin dan Joo Eun melihat mobil Young Ho yang pergi.
"Bagiku, Direktur Kim sama seperti
Cinderella yang menjatuhkan sepatunya." Komemtar Soo Jin, Joo Eun tak mengerti maksud ucapan seniornya.
"Jika tidak, apa kau yang salah mengganggu orang?" kata Soo Jin menyindir Joo Eun yang tak berbarengan dengan Young Ho
"Apa kau ini seekor ayam yang takut untuk ditangkap, Wakil Presdir?" jerit Joo Eun dengan sopan lalu meninggalkanya.
Joo Eun pulang kerumah dengan sepatu hak tinggi yang sudah bisa dipakainya. Sementara Young Ho didalam mobil, diantar pulang oleh Ketua Min.
"Kami tidak tahu jika Direktur Choi bisa menggoyahkan dewan direksi, Ini semua salahku." Ucap Ketua Min
"Berikan aku file VVIP dari Pusat Kesehatan." Perintah Young Ho, Ketua Min mengerti akan segera mengumpulkanya.
"Dia lebih serakah dari yang kita duga." Komentar Young Ho lalu teringat saat lewat didepan Joo Eun sempat melihatnya tertunduk, lalu mengeluarkan ponsel untuk menelp tapi akhirnya dimasukan kembali ke dalam jasnya.
Joo Eun sedang melipat baju mengeluh karena Young Ho belum juga menelpnya, lalu berpikir pacarnya sudah tidur. Dengan cemberut mengambil lagi baju dalam kotak dan menemukan baju dalam khayalan bisa dipakai ketika ia kembali kurus dalam stella show.
Ia mencoba baju hitamnya dan tak menyangka bajunya itu sudah muat dan sangat pas, lalu duduk dimeja rias mengerai rambutnya, memakai bedak, lipstik dan memasang anting. Setelah itu teringat sepatunya, dengan sepatu high heels model ada runcingan, berjalan-jalan mondar mandir seperti model dengan memberikan kiss bye dan juga lemparan lesum pipinya.
Tapi wajahnya sedih karena belum mendapatkan kabar apapun dari Young Ho, sambil berbaring diatas bantal menunggu deringan telpnya, sambil mengingat saat Young Ho berjalan didepannya tanpa menengok di lobby Gahong. Akhirnya Young Ho menelp ibunya, Nyonya Kwon langsung bertanya apakah terjadi sesuatu, Young Ho bingung ibunya selalu bertanya seperti itu.
"Ibu, aku sudah sangat kurus sekarang.
Penampilanku sudah kembali seperti
dulu lagi dan Aku sangat cantik." Cerita Joo Eun
"Tentu saja, kau cantik, karena Kau kan anakku dan mewarisi kecantikanku. Apa
Kau sudah makan?" kata ibunya.
"Ibu selalu saja bertanya begitu! Karena itulah aku bisa jadi gemuk, Tapi Kenapa ibu belum tidur?" tanya Joo eun
"Yah, aku memang sudah mengantuk
Tapi, aku harus membersihkan ikan teri ini dulu." Kata Nyonya Kwon
Joo Eun menjerit ibunya mau buat kaldu ikan lagi. Nyonya Kwon heran anaknya kemarin mengeluh tentang daging babi dan sekarang ikan teri, merasa anaknya jadi pemarah. Joo Eun mengataakn ingin berterima kasih, karena sudah melahirkan secantik ini.
Nyonya Kwon malah heran dengan sikap anaknya berpikir kalau Hari Ibu
menurutnya anaknya memang cantik, lalu menyuruh anaknya menutup telp dan segera tidur. Joo Eun mengerti lalu bertanya apakah ibunya sudah memeriksa pergelangan tangannya dan berpesan agar Jangan terlalu memaksakan diri. Setelah menutup telpnya. Nyonya Kwon binggung anaknya
bisa tahu dan menduga anaknya itu
paranormal.
Joo Eun bersemangat melihat ponselnya berdering, tapi ternyata dari Hyun Woo, dengan wajah melas mengangkat telpnya tapi setelah itu langsung melotot kaget dan berdiri dari tempat tidurnya.
"Aku bertanya, apa pacarmu Kim Young Ho itu adalah John Kim?" tanya Hyun Woo. Joo Eun kaget darimana Hyun Woo bisa tahu.
"Dan Apa dia juga adalah direktur di Gahong?" tanya Hyun Woo penasaran, Joo Eun semakin binggung darimana temanya bisa tahu semuanya.
"Berita itu sudah menyebar di Internet, ke mana saja kau!!!" jelas Hyun Woo
Joo Eun langsung menutup telp mencari tahu dan melihat berita berjudul
[Skandal: John Kim ternyata pewaris Gahong] lalu mencoba menelp Young Ho dengan mondar mandir dikamarnya, tapi diangkat. Akhirnya ia mencoba menelp
Joon Sung, hasilnya sama saja. Dengan wajah panik menelp Ji Woong, sama saja tak diangkat.
Akhirnya Joo Eun keluar rumah, betapa kagetnya melihat Young Ho sudah berdiri dengan style jaket yang menutup kepalanya. Young Ho melihat dari atas kebawah bertanya-tanya siapa wanita yang didepanya dan berpikir sudah salah rumah. Joo Eun mengatur nafasnya menanyakan apa sebenarnya yang terjadi.
Young Ho melepaskan penutup kepalanya merasa Joo Eun baru saja
dari tempat yang bagus. Joo Eun bertanya kenapa Young Ho tak mengangkat telpnya dan membuatnya khawatir, lalu melihat seluruh tubuh Young Ho untuk menanyakan keadaanya. Young Ho hanya diam.
"Di mana Kepala Min? Sebaiknya kau menginap saja di hotel." Saran Joo Eun, Young Ho menatapnya.
"Banyak wartawan yang datang ke rumahku. Aku tak mau pulang dan juga
ke hotel. Apa aku harus menginap di
motel saja?" kata Young Ho yang mengulang ucapan Joo Eun saat masuk pengutit dirumahnya. Joo Eun menatapnya dengan senyuman.
"Aku hanya punya 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Pala Kau masih mau menginap di sini? Selain di dua luar angkasamu itu." Kata Joo Eun
Young Ho menatapnya, lalu Joo Eun memegang lengan Joo Eun untuk mereka siap Boarding dan memeluknya kalau mereka akan berangkat. Young Ho menyandarkan kepala da memeluk erat dengan menutup matanya, seperti bisa menghilangkan masalah yang menghadapinya sejenak.

Oh My VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang