Pembawa acara memberitahu Direktur Kim Young Ho baru saja tiba. Pintu ballroom dibuka, terlihat Young Ho berdiri dengan tegak didepan Ketua Min dan beberapa pengawal, disamping terlihat Joo Eun yang berhasil membuat Young Ho bisa masuk ke dalam ruangan.
Young Ho berjalan masuk kedalam ballroom, Ji Woong tersenyum sumringah melihat "hyung"nya bisa menghadiri pelantikanya. Pembawa acara pun menyambut Young Ho untuk naik ke atas panggung. Ketua Min dan pengawal pun keluar dari ruangan ballroom dan Young Ho berjalan menuju ke atas panggung dengan wajah dingin.
Semua orang menatap Young Ho yang berjalan menuju panggung, pandangan sinis direktur Choi dan Woo Shik terlihat. Young Ho melangkah naik keatas panggung dan terlihat menahan rasa sakitnya, matanya mengarah pada Joo Eun yang masih berdiri didepan meja.
"Selamat malam semuanya. Aku direktur baru Gahong, Kim Young Ho." Ucap Young Ho memandang ke arah Joo Eun seperti mendapatkan kekuatan.
Semua langsung memberikan tepuk tangan, Nyonya Lee terlihat terharu mendengarnya, Direktur Choi ikut bertepuk tangan tapi dengan wajah mengejek. Young Ho turun dari podium lalu memberikan hormat. Ji Woong dan Joon Sung seperti bangga dengan "Hyung" mereka, Joo Eun pun bisa duduk dengan senyuman sumringah.
Ji Woong terkejut melihat Ji Yin yang tiba-tiba duduk disamping Joon Sung, tapi Joon Sung heran melihat Ji Yin bisa datang lalu melirik Ji Woong pasti ulahnya lagi. Ji Woong mengelengkan kepala kalau bukan rencananya untuk sekarang ini. Ji Yi memukul Joon Sung karena tak pernah melihat di Naver.
"Aku memang Ratu Iklan, tapi aku juga
salah satu putri dari CEO di sini." Kata Ji Yin
"Oh, benarkah? Hyung! Kita bisa memberitahunya semua makanan yang ingin kita makan dan Kita kan sudah jadi teman." Ucap Ji Woong bersemangat. Joon Sung hanya menghela nafas seperti tak peduli.
"Kenapa? Apa salah jadi anak orang kaya? Huff... Banyak sekali yang kau benci, sih? Tapi... Yah.. sudahlah. Lagi pula kita sudah "tidur" bersama?" ucap Ji Yin tadinya cemberut jadi sumringah.
Joon Sung panik takut ada orang yang mendengar ucapan Ji Yin dan berpikiran lain, Ji Woong mengoda Joon Sung sudah jadi laki-laki sekarang. Joon Sung meminta Ji Yin pindah kursi karena banyak orang yang melihat mereka. Ji Yin mengodanya kalau Joon Sung merasa terganggu, Joon Sung menyindir Ji Yin seorang artis yang tak suka gosip murahan. Ji Yin malah tersenyum memuji Joon Sung yang memang keren.
Hye Ran sedang melepaskan antingnya didepan meja rias, ponselnya berdering langsung menanyakan tentang acara peresmian Wakil Presdir baru. Direktur Choi memarahi adiknya malah mengunci diri padahal tak ada yang melarangmu datang, dan selalu mendiskriminasi dirinya.
"Dan juga Young Joon! Dia juga harus datang! Amerika kan tak begitu jauh, 'kan? Kalian harusnya dating ke peringatan besar seperti ini." ucap Direktur Choi mengebu-gebu.
"Tapi... Sudahlah....Kim Young Ho sudah resmi menjadi direktur."kata Direktur Choi terlihat kesal lalu menutup telpnya.
Dibalik dinding terlihat Young Ho datang membawakan bunga mendengar pembiacaran pamannya, tanganya lemas dan matanya terlihat berkaca-kaca. Dirumah, Hye Ran menatap foto dengan anaknya lalu mengatakan kalau ia baik-baik saja dengan menahan tangisnya.
Young Ho bersama pengawalnya dan Ketua Min akan keluar dari gedung, Tim kuasa hukum pun ikut berjalan dibelakangnya. Di depan sudah banyak wartawan yang menunggu sambil meminta konfirmasi tentang nama lainnya Jhon Kim. Young Ho bisa masuk ke dalam mobil dengan selamat.
Soo Jin berdiri dibelakang pengawal terlihat terdorong oleh wartawan, Young Ho panik takut terjadi sesuatu juga dengan Joo Eun, Ketua Min memberikan penyataan akan menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Administrasi Gahong dan telah merilis pernyataan resmi.
Young Ho terus melihat kebagian belakang, Soo Jin ditarik oleh pengacara pria untuk sedikit minggir. Joo Eun terlihat ikut berdiri, Young Ho dengan gerakan bibir menanyakan keadaan pacarnya, Joo Eun tersenyum memberikan kode kalau ia baik-baik saja, Young Ho tersenyum lalu mengedipkan matanya. Mobil Young Ho pergi meninggalkan gedung, ketiga pengacara langsung berpencar untuk pulang.
Joo Eun akhirnya mengeluarkan jeritannya karena merasakan sakit dibagian mata kaki, pelahan dengan kaki pincang berjalan ke arah tangga dan melihat banyak orang lalu lalang tapi tak ada peduli denganya. Lobby gedung mulai sepi, Joo Eun mencoba menghilangkan rasa sakit dengan memijat kakinya.
Seorang pria melangkah mendekati Joo Eun, ketika Joo Eun mengangkat wajahnya melihat Young Ho didepanya malah panik takut ada orang lain yang melihat dan sebelumnya pacarnya itu sudah pulang naik mobilnya. Young Ho mengaku ada sesuatu yang dilupakan untuk diberitahu.
"Kau sangat cantik hari ini.... Sangat cantik hingga bisa Aku mimpikan tiap malamnya." Ungkap Young Ho, Joo Eun mengeluh pacarnya itu gampang sekali mengombal lalu kembali mengaduk kesakitan
"Kau tak mungkin jadi Cinderella, Karena kau tak punya sepatu kaca" kata Young Ho lalu menekan bagian pergelangan kaki Joo Eun.
Joo Eun menjerit kesakitan, lalu mengejek Young Ho belum disebut pangeran dalam acara sebelumnya karena belum memasangkan sepatu kaca pada putrinya dan menanyakan keadan Young Ho sekarang. Young Ho melihat kaki pacarnya, malah mengeluh pacarnya itu tak bisa merawat dirinya sendiri lalu mengejek ada kaki wanita sebesar Joo Eun.
Dengan wajah kesal Joo Eun membela diri karena tubuhnya tinggi jadi pasti kakinya juga besar, serta pinggulnya juga besar. Young Ho kembali mengejek pacarnya itu semakin hari semakin besar saja. Joo Eun hanya tersenyum dan kembali mengaduh kesakitan. Young Ho merasa Joo Eun harus melakukan x-ray.
Karena seperti otot tendonnya sedikit tegang.
Joo Eun menyuruh Young Ho pulang dan istirahat saja, karena kereta labunya sudah menunggu. Didepan pintu sudah ada Ji Woong yang melambaikan tangan untuk mengantar Joo Eun pulang, bersama dengan Joon Sung. Young Ho pun bisa tersenyum lalu menatap Joo Eun yang ikut tersenyum.
Soo Jin berjalan dengan lemah diparkiran, sempat bersandar di dinding untuk menopang tubuhnya, lalu kembali berjalan tapi seperti badanya semakin lemah dan akhirnya terjatuh. Seseorang dengan cepat menahan badanya agar tak jatuh, Woo Shik ternyata sudah menunggu disamping mobilnya, Soo Jin masih melirik sinis melihat Woo Shik yang menolongnya.
Woo Shik memapah Soo Jin sampai ke dalam rumah, Soo Jin langsung mendorong Woo Shik agar menjauh dan mengucapkan terimakasih telah mengantarnya, lalu menyuruhnya pulang. Woo Shik tahu Soo Jin sejak di acara tak makan jadi tubuhnya menjadi lemah seperti tadi. Soo Jin akhirnya membalikan badanya menatap Woo Shik.
"PD Go sudah memberitahuku semuanya.
Kau tak ingin aku terkena masalah karena telah membocorkan identitas Kim Young Ho." Kata Woo Shik
"Aku hanya tak mau masalahnya semakin kacau saja dan Hanya itu alasanku." Ucap Soo Jin sinis, Woo Shik mengucapkan terimakasih
"Kau bilang "Maaf" dan sekarang "Terima kasih"?" kata Soo Jin, Woo Shik hanya menatapnya dengan tatapan iba.
"Berhenti menatapku seperti itu, karena
Aku bukan orang yang baik, tapi Aku wanita jahat yang merebut pacar temannya sendiri!" teriak Soo Jin
"Tidak, kau orang yang baik." Ungkap Woo Shik
Soo Jin tetap menganggap dirinya bukan orang baik dan meminta agar Woo Shik tak menatapnya seperti itu. Woo Shik memeluk Soo Jin mengingatkan saat lulus kuliah dan melakukan kencan buka, lalu menangis karena harga dirinya hancur tapi masih saja bisa menyadari ada luka yang ada di tangannya.
Kejadian saat Woo Shik memukul pria dan mengajak Soo Jin pergi kembali terulang, Soo Jin yang menangis bisa melihat ada luka kecil dibagian tangan Woo Shik. Mengingat kejadian itu malah membuat Soo Jin mendorong Woo Shik untuk melepaskan pelukanya.
"Apa aku masih seperti aku yang dulu?
Apa kau tak bisa melihat wanita seperti apa aku sekarang?" kata Soo Jin
"Kau pasti membenciku karena insiden penguntit Joo Eun. Tapi, kau adalah orang yang pertama datang ke kantor polisi. Kau tahu aku pria yang jahat, tapi kau tetap menungguku Dan melindungiku. Dan....Oh Soo Jin... Kau tak pernah berubah..." ucap Woo Shik memegang lengan Soo Jin lalu mengusap wajahnya.
Soo Jin hanya bisa menangis, Woo Shik memeluknya mengungkapkan tak tahu harus berkata apalagi selain "Maaf" dan "Terima kasih". Soo Jin terus menangis dan akhirnya memeluk Woo Shik yang selama ini ditahan rasa rindunya.
Joon Sung dan Ji Woong mengangkat tangan Joo Eun masuk ke dalam rumah dan berhati-hati dengan kaki yang sudah diberi perban. Joo Eun duduk disofa merasa Lengan dan bahunya lebih sakit
daripada pergelangan kakinya. Ji Woong meminta maaf karena terlalu tinggi mengangkatnya.
Joo Eun tersenyum mengucapkan terimakasih pada keduanya karena sudah mengantarnya pulang. Ibu Joo Eun keluar dari kamar binggung melihat ada dua pria bersama anaknya. Joo Eun kaget melihat ibunya ada dirumah, lalu memberitahu keduanya adalah teman fitnessnya.
Mata ibunya melihat ke arah kaki anaknya, Joo Eun menceritakan kakinya yang sedikit terkilir jadi keduanya temanya itu mengantarnya pulang. Joon Sung membungkukan badan untuk menyapanya. Ji Woong melihat ibu Joo Eun langsung memberikan pelukan dan mengucapkan "I Love U" ibu Joo Eun menepuk pundak Ji Woong menyapanya layaknya turis "Welcome to Korea, Nice To Meet You"
Joon Sung menarik managernya agar tak berlebihan lalu pamit pulang, Ibu Joo Eun tak ingin mengusir seorang tamu jadi menyuruh semuanya untuk duduk. Ji Woong melihat ibu Joo Eun memakai pakaian Young Ho dan terlihat kebesaran. Joo Eun menyadarinya dan mengeluh ibunya mengunakan pakaian itu.
Ibu Joo Eun mengungkapkan merasa senang karena memakai baju Joo Eun saat gemuk. Joo Eun hanya bisa diam lalu menanyakan apa yang sedang ibunya lakukan sekarang dengan mengeluarkan panci presto, Ibu Joo Eun menyuruh anaknya diam saja karena ingin memberikan makan untuk para tamu. Joo Eun mengangguk mengerti.
Satu buah ayam ginseng ditaruh diatas meja, Joo Eun memberitahu ibunya seorang atlet harus diet untuk menjaga badanya. Ibu Joo Eun merasa keduanya harus tetap makan, Joo Eun ingin menjelaskan tapi Joon Sung langsung menyambar akan makan bagian yang rendah lemaknya saja. Ji Woong pun dengan senyuman siap makan.
Tapi keduanya terlihat binggung cara memotong ayam dengan ukuran besar, Ibu Joo Eun tanpa sungkan membelah ayah dengan tangan dan memberikan bagian paha pada keduanya. Joo Eun mengelap air liur yang menetes melihat keduanya makan ayam ginseng. Ibu Joo Eun melihat keduanya memuji terlihat sangat tampan.
Joo Eun hanya bisa melihat saja semua makanan dimeja yang tak dibisa dimakan, Ibunya menyuruh anaknya makan karena tak ingin badanya sekurus wanita yang di TV. Ji Woong pun menyuruh Joo Eun ikut makan, ibu Joo Eun memberikan potongan ayam untuk anaknya, Joo Eun pun akan makan bagian yang rendah lemak saja. Ibu Joo Eun teringat dengan BAK Kimchi, Ji Woong pikir ibunya akan membawa "God" Kimchi yang berasal dari langit. Joo Eun merasa bersyukur dirinya itu tidak sekurus saat masih SMA dulu, Joon Sung menatap makananya lalu melihat ibu Joo Eun seperti teringat dengan ibunya sendiri.
Young Ho kembali memeriksa berkas dan membuka laptop diatas tempat tidurnya, pesan Joo Eun masuk "Kakiku sudah baikan, Tapi, aku khawatir pada kakimu." Young Ho membalas "Kudengar, kau baru makan enak paha ayam, dasar!" dengan emotioan marah, Joo Eun pun menuliskan "Ibuku tak bisa dilawan.Jika aku menolak, ocehannya pasti tak berujung."
"Aku akan mulai bertugas besok.Beritahu ibumu bahwa aku bukanlah pria pengangguran lagi." Tulis Young Ho
"Sekarang kau sudah bisa. Dengarkan orang yang berpengalaman ini, kau akan merasa bahagia setelah menerima gaji bulanan! Aku harap kakimu bias bertahan dengan kesulitanmu ini. Hei.... masalah psikologis! Jauhi pacarku cepat!" Joo Eun menuliskan pesannya sambil memiringkan badanya, Young Ho melirik kakinya yang ditutupi selimut.
"Penyakit yang tak bias disembuhkan orang lain." Balas Young Ho, Joo Eun kesal Young Ho seperti tak suka diberikan semangat seperti tadi dan mengeluh pacarnya itu benar-benar tak romantis.
"Dokter memang bilang sudah sembuh, tapi sepertinya dia salah. Topang kakimu di atas
bantal sebelum kau tidur.Tapi, jangan terlalu tinggi." Perintah Young Ho dalam pesanya.
Joo Eun menaikan kakinya diatas bantal besarnya, sambil membalas "Ya, ya, Pelatih, mimpi indah." Lalu mengingat kembali pujian Young Ho saat kembali datang menemuinya "Kau sangat cantik hari ini. Sangat cantik hingga bisa kumpimpikan tiap malamnya."
"Aku sudah mengantuk, bagaimana ini?
Tapi, hatiku tak hentinya berdegub" Joo Eun tersenyum membaca pesanyang dikirimkan Young Ho.
Ibunya yang sudah tidur di tempat tidur menyuruh Joo Eun untuk Berhenti
mengirimkan SMS dengan Woo Shik karena menurutnya bahaya melakukan itu terus dan tidak tidur. Joo Eun menatap ibunya seperti tak enak hati karena masih berpikir ia berhubungan terus dengan Woo Shik, padahal sudah memiliki pacar baru.
"Aku sudah memasakkanmu banyak
lauk, jangan lupa memakannya!" kata Ibu Joo Eun lalu kembali memanggil nama suaminya sambil memiringkan badanya.
"Ibu juga harus membawanya sebagian, dan obati tangan ibu. Datanglah ke kantorku besok, aku akan menemani ibu ke dokter." Ucap Joo Eun khawatir
Ibunya mengeluh karena anaknya berpikir tak ada dokter di Daegu, lalu menyuruhnya diam saja dan tidur sambil memukul lengan kiri yang terlihat pegal dengan plester dibagian tanganya. Joo Eun hanya bisa menghela nafas dan diam melihat ibunya yang sakit tapi tak mau pergi ke dokter.
Pagi hari
Ji Woong membawa semangkuk bubur untuk sarapan, Young Ho binggung melihat makanan yang berbeda dengan dirinya. Ji Woong dengan penuh semangat menceritakan ibu Joo Eun yang membawakannya makanan yang rasanya sangat enak. Joon Sung menceritakan ibu Joo Eun itu sangat mirip dengan anaknya yan ceria.
Young Ho langsung menukar makannya, keduanya melotot binggung. Tanpa banyak kata, Young Ho langsung mencoba bubur buatan ibu mertuanya, lalu berkomentar rasanya terlalu asin jadi harus mengurangi garamnya. Joon Sung dan Ji Woong tersenyum mendengarnya melihat Young Ho mau makan selain makanan dietnya.
"Apa kau tahu, orang yang terlalu memaksakan diri itu adalah orang yang paling bodoh? Jadi, rilekslah sedikit." Pesan Young Ho, Joon Sung mengerti
"Dan kau, awasi kesehatan Joon Sung." Perintah Young Ho pada sang manager, Ji Woong dengan penuh semangat mengerti.
"Mulai sekarang, aku akan sibuk hingga akhir pekan, jadi..." kata Young Ho terdengar khawatir.
"Young Ho- hyung . Kami sudah bukan bayi lagi, jangan khawatir" jelas Ji Woong, Joon Sung juga setuju Young Ho tak perlu mengkhawatirkan mereka lagi. Young Ho tersenyum melihat anak-anaknya itu sekarang sudah dewasa lalu kembali maka bubur buatan ibu mertuanya, Ji Woong pun ikut makan dari mangkuk yang sama.
"Masakan ibu Ma'am membuatku jadi rindu dengan Ma'am. Oh, My Venus..." kata Ji Woong sambil megang dadanya.
"Heii.... Dia adalah milikku." tegas Young Ho dengan mata melotot lalu buru-buru pamit pergi. Keduanya terlihat binggung, Joon Sung melihat Young Ho sudah berubah sekarang.
Joo Eun dengan kaki sedikit pincang berusaha duduk dimeja kerjanya, Hyun Jung datang melihat kaki Joo Eun yang memakai sandal merasa kasihan dan menanyakan apakah lukanya parah, Joo Eun mengeleng karena kakiya hanya tak boleh berkerja terlalu keras saja.
Hyun Jung memberitahu rapat sudah dibatalkan hari ini karena Soo Jin tak datang ke kantor. Joo Eun menanyaka kenapa Soo Jin tak masuk. Hyun Jung melihat Soo Jin yang terlihat lemas dari kemarin dan sekarang tak mengangkat telpnya. Joo Eun pikir Seniornya itu punya alasan sendiri, Hyun Jung keluar ruangan akan membuatkan kopi untuk Joo Eun.
Joo Eun memikirkan alasan Soo Jin yang tak masuk, lalu mengelengkan kepalanya merasa untuk apa mengkhawatirkan orang yang membuatnya selalu kesal, lalu kembali melihat berkas kasus yang harus ditanganinya.
Young Ho sibuk melihat berkas diatas meja, Ketua Min datang membawaka setangkai mawar pink sebagai tanda selamat atas hari pertama Young Ho berkerja. Young Ho mengeluh ketua Min yang bersikap romantis lalu tersenyum menaruh bunga didalam gelas yang berisi air.
"Tim hukum dan tim PR kita akan mengurus skandal itu. Dan juga tim hukum berencana untuk mengurus segala gosip yang berlebihan. Sebagian gosip dari luar telah diatasi tapi..." Jelas Ketua Min yang dihentikan oleh Young Ho
"Tapi, aku sendiri yang harus mengatasi masalah dari dalam, iyakan? Karena akulah yang duduk di sini." Kata Young Ho sudah mengetahuinya.
"Ini adalah rencana bisnis untuk tahun depan. Dan juga, Ketua sudah tahu tentang Kang Joo Eun-sshi."ucap Ketua Min, Young Ho menganguk mengerti walaupun terlihat khawatir.
Terdengar ketukan pintu ruangan, Ketua Min memberitahu Dewan direksi sudah dating untuk mengadakan rapat pagi, Young Ho mengerti kembali melihat berkasnya, Direktur Choi masuk lebih dulu ke dalam ruangan untuk rapat dan diikuti dengan Dewan direksi lainya.
Rapat Dewan Direksi selesai begitu saja, Direktur Choi seperti tak bisa berbuat apapun karena semua terlihat tak mendengarnya, Young Ho pun kembali ke meja kerjanya. Direktur Choi mendekat berkomentar Young Ho terlalu memaksakan diri dan mengingatkan seperti dirinya 10 tahun yang lalu. Young Ho yang mendengarnya menyandarkan badanya sambil melipat tangannya didada.
"Em, apa kau suka main golf? Sepertinya kita harus main golf dan melempar bola bersama." Kata Direktur Choi memperagakan seperti ingin melempar Young Ho jauh-jauh.
"Aku lebih suka olahraga fisik Dan aku lebih suka Mengangkat daripada Memukul." Tegas Young Ho santai, Direktur Choi pun hanya bisa diam dan keluar dari ruangan.
Joo Eun menikmati makan siang dengan melihat komputernya, pesan dari Young Ho masuk menanyakan apakah ia sudah selesai makan. Joo Eun menaruh kotak makanya diatas meja, berbohong sudah selesai makan sambil mengodanya pacarnya itu bisa mengetahuinya.
"Apa aku terlalu agresif?" kata Joo Eun setelah membalas pesan dari Young Ho
"Aku mau lihat di Face-time kalau begitu?" balas Young Ho tak percaya, Joo En membalas dengan ucapan akan berpura-pura tak melihat panggilanya lalu kembali mengambil kotak makanya, terdengar kembali pesan masuk.
"Bagaimana dengan kakimu?" tanya Young Ho "Sudah baikan, karena aku tak perlu berdiri saat aku mengumpulkan bahan sidangku. Jangan khawatir." Balas Joo Eun
Terdengar bunyi ketukan pintu, Joo Eun menyuruh Hyun Jung masuk tapi ternyat bukan asistenya tapi Young Ho sudah berdiri didepan pintu, mata Joo Eun langsung melotot kaget. Young Ho memarahi Joo Eun yang tak mendengar perintahnya untuk tak mengangkat kakinya lebih tinggi.
Joo Eun melihat kakinya yang sakit dinaikan keatas meja, lalu berusaha menurunkanya. Young Ho juga mengejek Joo Eun pembohong karena ternyata belum selesai makan siang, Joo Eun hanya bisa dengan tatapan binggung. Young Ho melihat jam tanganya masih ada waktu makan siang lalu menyuruh pacarnya berdiri sekarang. Joo Eun masih saja diam.Young Ho menyuruh Joo Eun mendekat dengan tanganya yang melambai untuk mendekat. Joo Eun tetap saja diam seperti tak menyangka bayangan Young Ho itu terlihat sangat nyata. Young Ho akhirnya berjalan mendekat, Joo Eun masih binggung yang dilihatnya itu Young Ho atau bayangan seperti biasanya.
Young Ho memeluk Joo Eun untuk memapahnya jalan keluar dari ruangan, beberapa orang sempat melihat keduanya berjalan bersama. Seorang pengacara sempat menanyakan keadaan Joo Eun yang berjalan terlihat pincang.
"Hatiku merasa lebih tidak baik daripada kakiku sekarang." Kata Joo Eun merasa tak enak hati dilihat oleh semua karyawan.
"Aku bertanggung jawab atas keduanya, kaki dan hatimu itu. Dan Aku memang pria yang sibuk." Ucap Young Ho
Hyun Jung baru keluar lift binggung melihat Joo Eun bersama dengan Young Ho dan berjalan dengan memeluknya. Joo Eun mengenalkan Hyun Jung pada Young Ho sebagai asistenya, Young Ho menyapanya dan berpesan agar menjaga Joo Eun dengan baik. Hyun Jung mengerti walaupun dengan tatapan melonggo, Joo Eun pun menyuruh Hyun Jung untuk kembali berkerja saja.
"Apa kau mau bolos kerja? Kita mau ke mana sekarang?" tanya Joo Eun setelah Hyun Jung pergi.
"Jika kau sudah mulai sesuatu, kau harus menyelesaikannya." Bisik Young Ho, Joo Eun teringat dimalam sebelumnya Young Ho berjanji bisa melanjutkan malam erotis mereka lain kali saja, dengan wajah tersipu malu merke harus melakukan disiang hari seperti ini. Young Ho membawa Joo Eun keluar dari kantor.
Joo Eun hanya terlihat lesu dengan seorang perawat memintanya untuk mengangkat lenganya, ternyata Young Ho mengajaknya untuk melakukan general check up seperti sebelumnya. Dengan lirikan sinis dan umpatnya, Joo Eun kesal dengan Young Ho kembali mengajaknya ke tempat itu, Perawat langsung menegur agar tak bicara.
Didepan ruang, Joo Eun menatap lorong mengingatkan dirinya saat pertama kali masuk dengan tubuh gemuknya ditarik oleh Young Ho. Lalu ia berusaha menolak dengan mengatakan pHukum Pidana Pasal 12, ayat 1 ."Warga negara memiliki hak untuk menolak kecuali jika hukum mengatakan..."
Young Ho malah menantang Joo Eun untuk mengukur beratnya sendiri, lalu mengingatkan perjanjian mereka tak ada kata "TIDAK" karena tubuhnya adalah miliknya sekarang jadi ia yang akan memutuskanya. Joo Eun mengeleng tapi Young Ho dengan tenaganya masuk ke dalam ruangan.
Joo Eun tersenyum mengingatnya, Young Ho keluar dengan hasil periksaan lalu mengajak untuk melakukan perawatan lain. Joo Eun menjerit menanyakan apa lagi yang harus dilakukan, Young Ho memberitahu darahnya harus diperiksa juga. Joo Eun melotot dan ingin kabur, tangan Young Ho sudah menghentikanya lebih dulu lalu mengajaknya berjalan.
"Oh ya! Aku punya klien yang ingin konsultasi hari ini, jadi Aku harus kembali sekarang." Kata Joo Eun mencari alasan
"Hyun Jung bilang kau tak punya jadwal konsultasi dan Waktumu hari ini adalah milikku." Ucap Young Ho
Joo Eun melepaskan tangan Young Ho dengan tegas menolaknya, Young Ho menegaskan Joo Eun tak bisa menolaknya dan tak boleh merengek. Joo Eun mengodanya dengan memanggilnya "oppa" sambil mengelus bagian dada. Young Ho dengan seketika seperti luluh, tapi tetap mata melotot. Joo Eun mencoba jurus ampuhnya dengan lemparan lesum pipi.
Young Ho sempat merasakan sesuatu di hatinya, lalu dengan mata melotot kalau mengatakan godaan itu tak mempan dan membawa Joo Eun untuk melakuka pemeriksaan darah. Joo Eun berteriak tak suka dengan cek darah, Young Ho berjanji akan memberikan permen setelah melakukanya.
Joo Eun mengeluarkan nafasnya beberapa kali, tanganya sudah memegang tangan Young Ho dengan erat. Perawat yang memasang tali dibagian lengan binggung, melihat keduanya seperti orang yang akan melahirkan dengan mengatur nafas.
"Tolong beritahu aku jika anda mau menyuntikkan jarumnya." Kata Joo Eun, Perawat itu mengerti
"Kenapa aku harus melakukan semua ini, sih?" keluh Joo Eun
"Hanya sebentar saja, sabarlah." Kata Young Ho yang terlihat ikut panik lalu mengajarkan Joo Eun agar mengatur nafasnya.
Perawat masih binggung melihat keduanya sambil mengoleskan alkohol, Young Ho memuji Joo Eun pintar dan meminta agar menahan sebentar sambil mengatur nafas dan meminta agar segera menyuntikanya. Joo Eun berteriak sekencang-kencangnya, Perawat melonggo karena hanya sebentar saja tapi keduanya terlihat berlebihan.
Sepiring cake dengan krim diberikan pada Joo Eun, karena sudah melakukan cek darah jadi harus memakan makanan yang manis dan itu bisa disebut sebagai permen untuk anak kecil yang berani. Joo Eun menikmati kuenya dengan bahagia, sementara Young Ho sibuk melihat hasil tes kesehatan pacarnya.
"Lemakku yang dulu sudah hampir hilang semua Dan kau bilang aku sudah cantik."ucap Joo Eun kesal melihat Young Ho masih memeriksanya.
"Karena kesehatan yang "cantik" itu lebih cantik dibanding wajah bagiku." Tegas Young Ho lalu mengeluarkan hasil tes sebelumnya. Joo Eun kaget melihat Young Ho ternyata belum membuangnya.
"Sudah kubilang, tubuhmu adalah milikku. Apa ada orang yang membuang
barang miliknya sendiri?" ucap Young Ho, Joo Eun tersenyum mendengarnya.
Young Ho membaca data Joo Eun dengan umur 34 tahun, dengan Tinggi, 172 cm. Berat... Joo Eun menjerit kesal, Young Ho berkomentar Tipe tubuh pacarnya ini bisa membuat orang iri karena Tipe tubuhnya itu yang diidamkan seorang atlet, menurutnya untuk apa dengan otak kecilnya menjadi pengacara. Joo Eun pun melirik sinis mendengarnya, Young Ho tersenyum bisa mengoda sang pacar.
"Untungnya, lemak tubuhmu normal Dan otot tubuhmu juga membaik. Tapi, hasil terbaiknya adalah Lemak perut Kang Joo Eun sudah berkurang." Kata Young Ho membaca hasil tes, Joo Eun tak percaya sempat menjerit bahagia. Young Ho menepuk punggung pacarnya yang sudah melakukan dengan baik.
"Sudah kubilang, 'kan? Aku pasti bisa melakukan apapun yang aku inginkan.
Apa aku bisa memberikan pidato?" kata Joo Eun
"Shutt..... Yang paling penting juga, tentang Tiroid dan kolesterolmu. Jika kau latihan lebih lagi, kau mungkin tak akan minum obat lagi." Ucap Young Ho, Joo Eun pun tersenyum, Young Ho pun mempersilahkan untuk memberikan pidatonya.
"Aku sungguh berterima kasih pada Pelatih John Kim." Kata Joo Eun dengan menahan rasa harunya.
"Tapi, jangan lupa.... Kau harus mengontrol tingkat tiroid dan kolesterolmu. Kesehatanlah yang terpenting, mengerti?" pesan Young Ho, Joo Eun mengerti yang dikatakan pelatihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Venus
RomanceKisah ini bercerita tentang seorang perempuan yg dulunya cantik ketika sudah bekerja menjadi gemuk karena dia stress menjadi pengacara, ketika dia gemuk dia di putuskan oleh pacarnya, bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana bertemunya sang perempuan...