Bersatunya Dua Hati √ end

Hal 3

"Hey jaga bicaramu kamu tidak lihat aku sedang buru-buru jadi aku gak peduli ada orang atau tidak aku gak peduli dasar cewe aneh gara-gara kamu aku telat meeting dengan klayenku" ucapnya sambil mendorong tubuhku.

"Dasar cowok songong memangnya kau saja yang dirugikan, aku juga aku gak jadi melamar kerja karna bajuku kotor dan itu semua gara-gara kamu" ujarku membalas dorongannya. "Pokoknya aku gak mau tau kamu harus ganti rugi sekarang juga" lanjutku sambil menarik kerah bajunya.

dia langsung melepaskan tanganku yang sedang menarik kerah bajunya dan langsung mencengkram tanganku.

"Enak saja aku harus ganti rugi seharusnya itu kamu yang harus ganti rugi, karna kamu sudah melempar aku pake sepatu butut ini dan juga batal meeting karna kamu" gumamnya sambil menunjukkan sepatu yang aku lempar tadi

" lepaskan tanganku sakit tau"lirihku sembari mengelus tanganku yang merah akibat cengkramannya. " ya sudah kembalikan sepatuku dan aku tidak akan meminta ganti rugi padamu"sambungku

" kau mau sepatu ini..ambil kalau bisa" ucapnya lalu pergi meninggalkan aku mengendarai mobilnya .

aku hanya bisa menatapnya dengan kesal. Lalu aku memutuskan untuk pulang kerumah toh aku pikir jika aku melamar kerja dengan keadaanku seperti ini bisa-bisa bukannya diterima nanti malah diusir karna dikira orang gila.

keesokan harinya aku pergi untuk kembali melamar pekerjaan diperusahaan malhotra operations. Perusahaan yang cukup ternama diinsonesia katanya sih pemimpinnya masih muda tapi dia sangat arogan dan dingin pada karyawannya, Tapi aku gak peduli mau dia galak atau tidak yang penting aku bisa bekerja disana.

kebetulan hari ini nasibku tidak sesial kemarin karna tak lama bis yang aku tunggu akhirnya datang juga, beberapa jam kemudian akhirnya aku tiba diperusahaan itu aku merasa gugup ketika hendak masuk kedalam lalu aku masuk dan menuju ruang personalia untuk menyerahkan map yang berisi surat lamaran, lalu aku disuruh menunggu diruang tunggu.