Hal 37

495 18 0
                                    

"Kakek senang akhirnya kalian berdua bisa bersatu...dan kakek rasa usaha kakek untuk menyatukan kalian tidak sia-sia " ucap kakek memberi restu kepada kami namun kami bingung dengan ucapan kakek

" usaha..?? " sahut kami berdua bingung

" ya... apa kalian tidak ingat saat kita makan malam direstoran nenek amba dulu" ujar kakek , sejenak kami berusaha mengingatnya lalu kamipun memahami maksud kakek

" jadi yang melakukan itu semua kakek" tanyaku dan kakek hanya mengangguk seperti tak bersalah

" tapi aku sangat berterimakasih pada kakek....karna kakeklah yang telah menyatukan kami dengan pernikahan ini..dan kakek jugalah aku bisa memahami apa itu cinta sejati karna cinta sejati bisa merasakan sakit jika seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya terluka" ujar dimas sembari menatapku sambil menggenggam tanganku.

" ya sama-sama sayang...kakek melakukannya karna kakek sayang pada kalian berdua" gumam kakek lalu memeluk kami berdua semua orang yang melihatnya pun sangat bahagia kecuali sonya

'' cukup.... aku benci pada kalian semua" teriak sonya tidak terima ini semua

" dimas kau telah janji padaku …kau akan meninggalkan wanita ini demi aku !! Tapi apa...apa dimas...!!  Apa kau tidak mencintai aku lagi" sambung sonya dengan nada keras

" aku minta maaf padamu sonya...karna aku tidak bisa memenuhi janji ku padamu..aku tidak bisa melakukannya" ujar dimas meminta maaf pada sonya

" kamu jahat dimas..arghhhhh" ucap sonya menangis lalu berlari ke kamar

" dimas sebaiknya kau kejar dia... aku takut terjadi sesuatu padanya" ujarku menyuruh dimas mengejar dan menenangkan sonya

" baiklah" ucap dimas lalu menyusul sonya

Dikamar, sonya langsung membanting pintunya dan iapun menuju meja rias nya dan mengacak-acaknya.

" Sialan …semua rencana ku gagal untuk menyingkirkan wanita itu...kenapa wanita kampung itu tidak mati saja sih. Percuma aku membayar orang untuk menabraknya supaya dia mati tapi kalau akhirnya seperti ini..bre**s*k" ucapnya keceplosan kalau sebenarnya dialah yang menyuruh orang untuk menabrakku malam itu. tanpa disangka ternyata dimas telah mendengar semua yang sonya ucapkan dari balik pintu lalu iapun membanting pintu itu dan membuat sonya terkejut membelalakkan matanya

"Dasar perempuan ular... jadi ini semua kau yang melakukannya... kau telah membunuh calon bayiku..aku tidak menyangka sonya kau tega melakukan seperti itu..apa salah bayiku dan juga aliya?  Kenapa kau ingin membunuh mereka" teriak dimas penuh emosi sambil mencengkram lengan sonya dengan kuat

" aku lakukan ini semua karna dia telah merebutmu dariku..aku tidak bisa terima itu semua dimas...makanya aku ingin sekali menyingkirkannya dalam hidupmu untuk selamanya" balas sonya

lalu plakkkkkkkkk tamparan mendarat di pipi sonya " aku tidak percaya ternyata aku telah menikahi wanita ular seperti mu, seharusnya aku mendengarkan perkataan kakek dulu padaku sebelum menikahaimu...aku sangat menyesal karna telah melukai hati aliya dan aku putuskan akan menceraikanmu dan melaporkan mu pada polisi atas semua perbuatanmu" ucap dimas yang membuat sonya tercengang mendengarnya  lalu melangkah pergi

" dimas tunggu dimas...aku mohon jangan ceraikan aku ...aku sangat mencintaimu " ujar sonya menahan tangan dimas dan memohon padanya namun dimas menghempaskan tangan sonya darinya dan melangkah pergi

" dimas tunggu... kau harus mendengarkan penjelasanku.. aku melakukannya karna aku tidak mau kehilanganmu..dimassss" teriak sonya yang terus berusaha meyakinkan dimas namun dimas tidak memperdulikan nya.

" dimas apa yang terjadi? Kenapa kau sangat kesal sekali" tanya bibi nandini saat melihat dimas turun dengan wajah yang sangat marah

" bibi tanyakan saja pada wanita ular itu" lirih dimas sembari menunjuk kearah sonya

" ada apa sonya kenapa dimas sangat marah padamu" tanya bibi nandini menghampiri sonya namun sonya hanya diam sambil menangis

"Kenapa kau diam...ayo katakanlah pada mereka" bentak dimas penuh emosi

"Perlu kalian tahu ternyata yang melakukan semua itu adalah perempuan berhati iblis ini..dia telah membayar orang untuk menabrak aliya pada malam itu...dia ingin membunuh aliya dan perempuan inilah yang telah membunuh calon bayiku yang belum lahir ke dunia..dia harus menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya " ujar dimas yang membuat semua orang terkejut tak percaya

" dasar perempuan jahat..... plakkkkkkkkk "

Semua orang terkejut melihat ibu menampar sonya begitu kerasnya

"Lagi-lagi kau ingin menghancurkan keluarga ini...apa kau tidak sadar atas perbuatanmu...dari awal aku memang sudah tidak suka  denganmu..dasar perempuan ular" ketus ibu

" dimas jangan laporkan aku ke polisi ..aku mohon dimas" ujar sonya memohon sembari memegang kaki dimas

" bibi tolong aku bi...tolong katakan pada dimas bahwa aku tidak bersalah" sambung sonya menghampiri bibi nandini

" jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu sonya...aku tidak menyangka kau yang telah membunuh darah dari keluarga ini" ujar bibi nandini yang sangat kecewa pada sonya, lalu sonya menghampiri dimas kembali

" dimas kau tidak mungkin melakukannya kan sayang...karna kau sangat mencintaiku kan " ucap sonya memegang tangan dimas

"Maafkan aku sonya... aku memang sangat mencintai mu..tapi itu dulu dan sekarang perasaan cinta itu sudah hilang sonya... aku sadar ternyata aku selama ini mencintai aliya bukan dirimu" ucap dimas yang membuat sonya tidak menerimanya

" ini semua karnamu.. dasar wanita kampung aku akan membunuhmu..aku tidak akan membiarkan mu hidup"ucap sonya menghampiriku dan mencekik ku melihat itu dimas langsung berusaha melepaskan tangan sonya dari leherku begitupun dengan yang lainnya

" lepaskan dia sonya...atau aku tidak segan-segan menyakitiku" teriak dimas yang berusaha menolongku dari sonya

Dan akhirnya tangan sonya pun terlepas dari leherku.dan aku mulai terbatuk-batuk sembari memegang leherku yang sakit

Tak lama kemudian polisi datang menangkap sonya dan membawanya pergi dari rumah itu

" aliya apa kau tidak apa-apa " tanya dimas khawatir

" aku tidak apa-apa dimas" ucapku lalu dimaspun memelukku

" aliya maafkan bibi...bibi telah salah paham tentang mu dan membencimu..maafkan bibi" gumam bibi menghampiriku sembari mencangkupkan kedua tangannya

" tidak bibi jangan lakukan itu....aku sudah memaafkan bibi dari dulu... bibi tidak perlu meminta maaf" ujar ku lalu kamipun berpelukan

" makasih ya sayang....kau memang gadis yang baik" ucap bibi menyentuh wajahku. Dan akhirnya semua orang tersenyum lega

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang