Hal 38

562 22 2
                                    

Di kamar, dimas memelukku dari belakang yang membuatku terkejut lalu ia mencium pipiku

" i love you" bisiknya lalu menciumku kembali

" i love you too dimas" ucapku membalikan tubuhku lalu dimaspun mencium bibir ku dan akupun membalas ciuman itu.

" sayang aku mau tanya padamu sejak kapan kau mencintaiku" tanyanya yang masih memelukku dengan melingkarkan tangannya dipingganku dan aku menaruh tanganku dipundaknya

" sejak kau menjadi suamiku...aku juga tidak tahu kenapa perasaanku berubah padamu...kau sendiri sejak kapan?" gumamku

"Sejak kau hadir dalam hidupku...kau ingat tidak saat itu kau melemparku dengan sepatu lalu aku menghampirimu dan saat aku melihat matamu aku rasa ada sesuatu yang mengikat kita, rasanya aku ingin selalu di dekatmu..kau tahu ? Kenapa aku menerima mu menjadi asisten pribadi ku itu semua hanya alasan ku saja supaya aku bisa dekat dengan dirimu"ujarnya yang membuat pipiku memerah

"Lalu kenapa kau selalu mengerjaiku" ujar ku cemberut sembari mendorong tubuhnya dan berbalik membelakangi nya

"Iya ...iya aku minta maaf...aku melakukannya karna aku senang melihat wajahmu ketika sedang kesal" ucapnya sembari memegang kedua ujung telinganya.

" apaaa" ujarku melihat ke arahnya dengan geram melihat itu dimas langsung berlari dan aku mengejarnya

"Dimas awas kau ya" geramku yang masih mengejarnya lalu dimas berbalik kearah ku dan memelukku

"Ihh lepaskan aku dimas...aku masih marah padamu"

"Benarkah...tapi aku tidak lihat tu kalau kamu sedang marah padaku"

Lalu dimas mencubit pipiku

" aww sakit tau" gumamku sambil mengusap-usap pipiku namun dimas hanya terkekeh

" habis sekarang kau gendut... aku gemes melihatnya"gumamnya yang membuatku memanyunkan bibir ku dan memalingkan wajahku

"Meskipun kau gendut kau tetap cantik" ucapnya memelukku kembali

" aku mau menujukkan sesuatu padamu...tapi kamu harus tutup mata dulu" sambung dimas kemudian aku menutup mataku dan setelah itu dimas menyuruhku membuka mata.

"sepatuku"

" heemmmm...aku sengaja menyimpannya"

"Dimasss" desahku lalu memeluknya dan kemudian dia mengangkat tubuhku dan membawanya ketempat tidur.

******
" ini yang kedua kalinya kau memelukku dalam keadaan seperti ini ditempat tidur" ucapku saat dimas memeluk erat tubuhku

" benarkah... baiklah kalau begitu aku akan terus memelukmu seperti ini dan tidak akan melepaskan mu" ujarnya yang mempererat pelukannya

'' kita lanjutkan lagi yuk aktivitasnya" bisiknya yang membuat pipiku memerah karna ucapannya lalu kamipun melanjutkan aktivitas itu untuk yang kedua kalinya.

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang